Curahan Hati Seorang Penampil di Balik Gemerlapnya Panggung

Aku tidak “sekadar tampil” di panggung yang kamu sediakan.

Hai, ini adalah curahan hatiku sebagai seorang performer. Jika kamu membaca ini, kamu akan mengerti sebagian dari hidupku. 

Sebagai pejuang seni panggung, kerap kali aku dan rekan-rekanku merasa dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Profesi kami tidak dipandang seperti profesi lainnya, bahkan mungkin digeneralisasikan sebagai hobi semata; sebuah kegiatan sampingan yang dengan mudah dapat kami lakukan kapan saja, dimana saja, dan membuat kami sendiri senang.

Akibatnya, tidak jarang ketika booking, negosiasi harga berujung pada pembatalan. Syukur-syukur apabila tidak disertai komentar-komentar yang (tanpa kamu sadari) menyakitkan, seperti “masa sekadar nyanyi begitu saja mahal banget?”, “cuma nari goyang-goyang lima menit aja kok, turunin lagi lah harganya”, atau bahkan “ah nggak usah dong, kan kamu nanti juga tambah eksis”. Tidakkah kamu tahu? Sebenarnya nominal tersebut tidak muncul dari “sekadar” tampil.

Sebenarnya, inilah usaha di balik nominal tersebut:

1. Seseorang untuk tampil di panggung.

Curahan Hati Seorang Penampil di Balik Gemerlapnya PanggungSumber Gambar: mailout.com

Ya, kamu benar. Aku memang tampil di panggung, tapi aku tidak “sekadar” tampil di panggung. Tampil di panggung adalah memberikan yang terbaik yang bisa kulakukan untuk menampilkan hasil usahaku selama ini. Tidak hanya ingin membuat acaramu menjadi lebih meriah, sesuai keinginanmu. Di panggung yang kamu sediakan, aku juga mempertaruhkan nama dan kualitasku di mata orang lain.

2. Berbagai macam perlengkapan.

Curahan Hati Seorang Penampil di Balik Gemerlapnya PanggungSumber Gambar: www.klpac.org

Peralatan yang kugunakan untuk latihan, properti yang kugunakan saat tampil beserta kostum; semua itu tidak muncul begitu saja. Aku harus mengumpulkan uang untuk membelinya. Bahkan, meski kadang perlengkapan itu adalah permintaanmu, aku membayarnya dengan uangku terlebih dahulu sebelum mendapatkan uang darimu.

3. Jam-jam yang kulewatkan untuk latihan.

Curahan Hati Seorang Penampil di Balik Gemerlapnya PanggungSumber Gambar: commons.wikimedia.org

Mungkin aku tampil hanya beberapa menit, tapi tahukah kamu? Waktu yang kulewatkan sejujurnya tidak sesingkat itu. Jauh sebelum hari besar yang kamu adakan, aku melewatkan waktu untuk latihan. Terkadang jika datang dalam bentuk tim, kami harus mengatur jadwal masing-masing di luar aktivitas kami yang lain agar dapat berkumpul dan mempersiapkan yang terbaik untuk acaramu.

4. Tempat latihan.

Curahan Hati Seorang Penampil di Balik Gemerlapnya PanggungSumber Gambar: www.advantagemusicproduction.co

Persiapan yang kulakukan terkadang membuatku harus meminjam tempat, atau bahkan menyewa tempat yang membutuhkan biaya; dan ini dapat kulakukan berkali-kali demi memaksimalkan penampilanku.

5. Transportasi ke dan dari tempat latihan maupun venue.

Curahan Hati Seorang Penampil di Balik Gemerlapnya PanggungSumber Gambar: www.wired.com
dm-player

6. Usaha dan biaya yang kuhabiskan untuk mengambil kelas, workshop, pelatihan dan lain sebagainya untuk mengasah kemampuanku sebagai seorang performer.

Curahan Hati Seorang Penampil di Balik Gemerlapnya PanggungSumber Gambar: gymbox.com)

Pastinya keterampilanku juga tidak keluar begitu saja. Berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun aku mengasah kemampuan yang kumiliki agar bisa menjadi penyanyi, penari, maupun aktor yang baik di atas panggung. Semua demi kualitas terbaik dari keterampilanku, sebagai modalku mencari nafkah.

7. Biaya promosi maupun website.

Curahan Hati Seorang Penampil di Balik Gemerlapnya PanggungSumber Gambar: www.pauldunay.co

8. Biaya telepon dan internet untuk mengorganisir tim, berbagai latihan, dan penampilan.

Curahan Hati Seorang Penampil di Balik Gemerlapnya PanggungSumber Gambar: www.daily-i.co

9. Manajer, agensi dan biaya booking lainnya.

Curahan Hati Seorang Penampil di Balik Gemerlapnya PanggungSumber Gambar: www.thecarsecrets.net

10. Asuransi

Curahan Hati Seorang Penampil di Balik Gemerlapnya PanggungSumber Gambar: www.bouncepodiatry.com.au

Terlebih ketika aku adalah performer yang mempertaruhkan fisikku.

11. Ketika aku menghidupi diriku dari profesi ini.

Curahan Hati Seorang Penampil di Balik Gemerlapnya PanggungSumber Gambar: 99to1investments.co

Banyak dari kami yang menghidupi diri dari profesi ini, yang berarti kami harus membayar makanan, tempat tinggal, berbagai tagihan serta biaya penghidupan lainnya dari sini.

Jadi, apakah kamu masih mau berpikir bahwa sekadar menawarkan “melakukan hal yang kami sukai” atau “eksistensi” adalah harga yang wajar? 
Semoga sekarang kamu melihat segala usaha yang kami lalui.

Curahan hatiku,

seorang performer.

Topik:

Berita Terkini Lainnya