Mengenal Perbedaan Startup Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn

Sebuah gelar atau level perusahaan

Seiring dengan perkembangan ekonomi digital, muncul banyak perusahaan rintisan atau yang biasa kita kenal dengan startup. Menurut Startup Ranking, di Indonesia sendiri punya 2.000 lebih perusahaan rintisan yang sampai saat ini jumlahnya terus bertambah.

Para perusahaan tersebut juga memiliki ‘level’ atau gelar yang biasa disebut dengan unicorn, decacorn, dan hectocorn. Lalu apa sih perbedaan dari ketiganya? Berikut penjelasannya!

1. Unicorn

Mengenal Perbedaan Startup Unicorn, Decacorn, dan HectocornIlustrasi startup (pexels.com/Startup Stock Photos)

Startup unicorn adalah istilah yang biasa digunakan untuk perusahaan rintisan swasta yang punya nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS atau sekitar Rp14 triliun. Istilah ini dipopulerkan pertama kali oleh seorang investor perusahaan startup sekaligus pendiri Cowboy Ventures di California, Amerika Serikat bernama Aileen Lee.

Angka valuasi tersebut didasarkan pada investor dan pemodal ventura, yang merasa startup yang dimodali punya potensi bagus untuk berkembang dalam jangka panjang. Di Indonesia juga banyak perusahaan dengan level startup unicorn, seperti Traveloka, Bukalapak, Kopi Kenangan, OVO, dan seterusnya.

2. Decacorn

Mengenal Perbedaan Startup Unicorn, Decacorn, dan HectocornIlustrasi startup (Pexels/Startup Stock Photos)

Level startup di atas unicorn dengan valuasi nilai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp140 triliun, disebut decacorn. Banyak perusahaan dunia yang memiliki level ini, seperti SpaceX, Bytedance, WeWork, Palantir Technologies, dan masih banyak lagi.

Di Indonesia sendiri belum banyak perusahaan yang memiliki gelar decacorn. Namun ada salah satu yang menjadi contoh adalah Gojek. Sejak menjadi startup unicorn pada 2016, perusahaan ini terus berkembang hingga mendapat gelar decacorn pertama di Indonesia pada tahun 2019.

dm-player

Baca Juga: Profil Charlie Javice, Pendiri Startup yang Diduga Tipu JPMorgan 

3. Hectocorn

Mengenal Perbedaan Startup Unicorn, Decacorn, dan HectocornIlustrasi startup (Unsplash/rawpixel)

Perusahaan yang punya nilai valuasi 100 miliar dollar AS atau sekitar Rp1.400 triliun, disebut dengan hectocorn. Perusahaan dunia yang masuk dalam kategori ini cukup banyak, seperti Google, Facebook, Apple, Microsoft, dan masih banyak lagi.

Umumnya perusahaan yang berhasil mencapai level hectacorn setiap tahun tidak banyak, mungkin hanya satu hingga tiga saja. Sebab hanya perusahaan tingkat dunia yang punya potensi untuk mampu menjadi hectacorn.

4. Level startup lain

Mengenal Perbedaan Startup Unicorn, Decacorn, dan HectocornIlustrasi startup (pexels.com/Startup Stock Photos)

Selain tiga level perusahaan di atas, ternyata masih ada istilah lain yaitu centaurus, ponies, dan cockroach. Lalu apa sih perbedaan masing-masing?

  • Centaurus: Perusahaan rintisan dengan nilai valuasi 100 juta dollar AS (sekitar Rp1,40 triliun).
  • Ponies: Perusahaan rintisan dengan nilai valuasi 10 juta dollar AS (sekitar Rp140 miliar).
  • Cockroach: Gelar ini untuk perusahaan rintisan yang masih sangat kecil nilai valuasinya atau baru saja berdiri.

Itulah tadi perbedaan startup unicorn, decacorn, dan hectocorn. Jadi pada intinya semua gelar itu dibedakan pada nilai valuasinya dan angka tersebut tergantung dari berapa banyak pendanaan yang diterima. Semoga informasi ini bermanfaat!

Baca Juga: Kolaborasi BUMN-Startup, Erick Thohir Luncurkan BUMN Startup Day 2022 

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya