7 Tips Atasi Konflik dengan Rekan Kerja, Selesaikan dengan Profesional
ilustrasi menyelesaikan konflik (pexels.com/cottonbro)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat bekerja tentu kamu tidak ingin mengalami kendala yang dapat mempengaruhi pekerjaanmu. Kamu ingin nyaman dalam bekerja demi bisa meniti karier tanpa harus bersitegang dengan orang lain selama bekerja. Namun, terkadang bisa saja datang permasalahan yang bisa menyebabkanmu memiliki konflik di tempat kerja, salah satunya adalah konflik dengan rekan kerjamu.
Tentu tidak enak bukan saat kamu berinteraksi dengan rekan kerja yang masih berkonflik denganmu? Jadi, agar kamu juga bisa berkonsentrasi dengan baik dalam bekerja, maka atasilah konflik tersebut secepat mungkin dan dengan cara peofesional. Kamu bisa melakukannya dengan tujuh cara ini.
1. Pikirkan dengan tenang, apa penyebab konflik antara kamu dengan rekan kerjamu
ilustrasi berpikir (pexels.com/Pavel Danilyuk)Kamu merasa aneh karena tiba-tiba rekan kerjamu menjaga jarak dan memberikan batasan terhadapmu. Kamu berpikir tidak ada masalah dengannya, namun sayangnya rekan kerjamu menunjukkan bahwa kamu memiliki masalah dengannya. Maka situasi yang terjadi malah terlihat kamu sedang berkonflik dengannya karena dia menghindarimu, mengabaikanmu dan tidak menggubris saat kamu menyapanya. Nah jika kamu bingung kenapa dia begitu, cobalah pikirkan mengenai penyebabnya, apa yang membuatnya seperti itu. Kamu kamu ingat-ingat kembali, kejadian apa yang baru-baru saja terjadi dalam waktu dekat ini.
Jika kamu sudah menemukan penyebabnya, coba pikirkan kembali di mana letak masalahnya. Apakah saat bertukar pendapat dan pikiran di diskusi tim atau meeting sebelumnya? Apakah kamu ada salah kata yang menyinggungnya? Karena mungkin saja kamu tidak menyadarinya. Atau menurutmu, kamu tidak melakukan kesalahan apa pun. Cobalah untuk memikirkannya secara tenang agar kamu bisa segera berdamai dengannya. Jangan terlalu lama membiarkan konflik terjadi demi kenyamanan kamu bekerja.
2. Jangan menjadikan konflik tersebut sebagai bahan obrolanmu dengan rekan kerja lainnya
ilustrasi gosip (pexels.com/August de Richelieu)Percayalah saat kamu berkonflik dengan rekan kerja, tidak ada gunanya jika kamu malah membahasnya dengan rekan kerja yang lainnya lagi. Apalagi sampai menceritakan bahwa kamu tidak memahami di mana letak permasalahannya dan mengapa dia marah terhadapmu. Itu sama saja kamu menggunjingkan seolah rekan kerjamu tersebut memiliki sifat sensitif dan mudah baperan. Bayangkan jika dia tahu akan apa yang kamu bicarakan, maka tentunya akan memperuncing konflik di antara kamu dengannya.
Belum lagi jika rekan kerja yang mendengarkan ceritamu tersebut menyebarkan apa yang kamu katakan hingga bisa menjadi rumor yang tidak menyenangkan di tempat kerja. Bukannya menyelesaikan konflik antara kamu dengannya, malah bisa-bisa kamu dipanggil atasan dan HRD perihal gosip yang ada. Jadi, jangan pernah sekalipun kamu membahas dan menceritakan konflik yang terjadi dengan rekan kerja di kantor ke sesama rekan kerja lainnya. Tetap jaga kenyamanan tempat kamu bekerja dengan tetap bersikap profesional sekalipun kamu sedang berkonflik.
3. Selesaikan konflik secara langsung dengan berbicara empat mata dengannya
ilustrasi berbicara berdua (pexels.com/August de Richelieu)Daripada kamu terus-menerus memikirkannya dan tidak tahu apa masalahnya. Atau situasi tempat kerja yang semakin tidak kondusif dan membuatmu tidak nyaman untuk bekerja, maka segera selesaikan konflik tersebut dengan orang yang bersangkutan langsung. Temui dia dan bicaralah empat mata dengannya.
Jangan menunda terlalu lama menemuinya agar kamu bisa segera menyelesaikan konflik tersebut. Berbicara langsung dengan yang bersangkutan akan semakin meminimalkan kesalahpahaman yang terjadi di antara kalian. Karena daripada kamu terus-menerus menerka penyebabnya dan tidak bisa menemukan solusinya.
Baca Juga: 5 Strategi Bijak untuk Menyelesaikan Konflik di Tempat Kerja
4. Dengarkan penjelasan yang diberikannya dengan pikiran yang terbuka
Editor’s picks
ilustrasi berbicara berdua (pexels.com/August de Richelieu)Tanyakan kepadanya apa yang membuatnya bersikap seperti itu kepadamu. Kemudian dengarkan penjelasan yang diberikannya dengan baik dan saksama. Jangan memotong pembicaraannya, dengarkanlah hingga dia selesai bicara. Jika perlu tanyakan kembali sekiranya dia ada memberikan pernyataan yang menurutmu kurang jelas atau tidak kamu pahami maksudnya.
Namun ingat, apa yang dia sampaikan harus bisa kamu terima dengan pikiran terbuka. Jangan berpikir itu masalah sepele atau tidak penting sehingga tidak pantas dia merasa marah kepadamu. Ingatlah setiap orang memiliki taraf sensitivitas dan sakit hati yang berbeda-beda. Jadi, jangan pukul rata seperti standar yang kamu miliki.
5. Sampaikan pendapatmu mengenai apa yang telah dia sampaikan
ilustrasi berbicara berdua (pexels.com/Christina Morillo)Jika dia sudah menyelesaikan penjelasannya, maka sekarang giliranmu untuk melakukan klarifikasi terhadap pernyataannya. Jika ternyata memang benar dia tersinggung akibat kata-katamu saat sedang bertukar pendapat dan pikiran di diskusi atau meeting sebelumnya, maka minta maaflah. Katakan bahwa kamu tidak menyadarinya dan tidak bertujuan untuk menyakitinya dengan kata-kata yang telah kamu sampaikan sebelumnya.
Namun, jika dia marah karena tidak menyukai pendapat dan pikiran yang kamu sampaikan, maka jelaskanlah bahwa perbedaan adalah hal yang wajar. Jauh lebih baik jika saling menghargai pendapat dan pikiran masing-masing. Yang penting saat kamu mengatakannya dengan menggunakan bahasa yang halus dan tidak terlihat seperti mengguruinya. Sampaikan dengan tenang apa yang kamu pikirkan, jangan terburu-buru untuk menghindari kesan seolah kamu sedang melakukan intimidatif di matanya.
6. Cari titik temu konflik tersebut agar bisa menemukan jalan tengah
ilustrasi mencari titik temu (pexels.com/Mikhail Nilov)Usahakan pembicaraanmu dengannya langsung menyelesaikan konflik yang ada. Jangan membiarkan masalah tersebut terus menggantung bahkan setelah bicara dengannya. Akhiri pembicaraan jika memang sudah selesai. Namun jika belum, maka carilah titik temu dari konflik tersebut agar bisa segera menemukan jalan tengahnya. Jika ternyata rekan kerjamu tetap tidak mau menerima pendapat dan pikiranmu, maka buatlah kesepakatan atau kompromi dengannya.
Misalnya walau kamu dan dia berseberangan atau berbeda pendapat dan pikiran, namun bukan berarti kamu dan dia harus bermusuhan. Minta padanya untuk tidak lagi menjaga jarak dan membatasi diri saat denganmu, terutama yang berhubungan dengan pekerjaan. Karena sebagai rekan kerja tentu kamu dengannya bisa saja akan digabungkan dalam satu tim atau proyek yang sama. Mintalah agar dia bisa bekerja dengan profesional tanpa membawa masalah pribadinya denganmu. Hal tersebut juga berlaku untukmu. Akhiri pembicaraan jika di antara kalian sudah memiliki kesepakatan bersama. Jadi, jangan biarkan pertemuanmu dengannya hanya berakhir sia-sia.
7. Jika perlu, minta bantuan rekan kerja lainnya sebagai penengah
ilustrasi penengah (pexels.com/August de Richelieu)Jika ternyata rekan kerjamu semakin memperumit keadaan dan tidak mau melakukan kesepakatan atau berkompromi denganmu, maka sebaiknya kamu meminta bantuan rekan kerja lainnya. Libatkan rekan kerja tersebut sebagai penengah di antara kalian. Pilihlah rekan kerja yang lebih senior dan yang bisa membuatnya mau menuruti perkataannya.
Hal tersebut perlu kamu lakukan agar konflik kamu dengannya tidak semakin runcing karena dia yang tidak mau kooperatif. Maka tentunya diperlukan rekan kerja yang lebih senior untuk bisa membantumu menyelesaikan konflik tersebut. Dengan begitu kamu bisa meredam konflik yang ada.
Dalam dunia kerja, konflik dengan rekan kerja bisa saja terjadi kapan pun. Yang terpenting adalah jangan membiarkannya begitu saja. Semakin cepat kamu menyelesaikan konflik tersebut, maka semakin kondusif suasanamu dalam bekerja. Nah, kamu bisa menyelesaikannya dengan tujuh cara di atas.
Baca Juga: 5 Hal Remeh yang Dapat Menyebabkan Konflik dengan Rekan Kerja, Awas!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
