7 Alasan Jadi Kutu Loncat di Dunia Kerja Bukan Pilihan Tepat

Mending bersabar aja deh

Kutu loncat merupakan istilah yang diberikan pada orang yang suka pindah-pindah tempat kerja. Meskipun banyak orang yang mengatakan dengan menjadi kutu loncat memrupakan salah satu cara untuk meningkatkan gaji dengan cepat, nyatanya dengan menjadi kutu loncat ada efek negatifnya. Berikut 7 alasan menjadi kutu loncat dalam dunia kerja bukanlah pilihan yang tepat.

1. Kamu bakalan dianggap kurang loyal dengan perusahaan

7 Alasan Jadi Kutu Loncat di Dunia Kerja Bukan Pilihan Tepatdramabeans.com

Kamu yang sering-sering pindah kerja, loyalitas mu terhadap perusahaan akan dipertanyakan. Belum lagi kalau kamu ingin kembali ke perusahaanmu yang sebelumnya, kamu mungkin mengalami kesulitan karena dianggap kurang loyal dengan perusahaan. Kalau kamu memang terpaksa harus pindah kerja dalam masa kerja yang singkat usahakan kamu keluar dengan baik-baik dan tentunya meninggalkan citra yang baik di perusahaan.

2. Terlalu sering berganti tempat kerja justru memberi efek negatif pada resumemu

7 Alasan Jadi Kutu Loncat di Dunia Kerja Bukan Pilihan Tepatkavenyou.com

Mungkin kamu berpikir dengan banyaknya pengalaman pekerjaanmu akan menambah isi resume agar dilirik HRD. Nyatanya HRD juga akan memperhatikan masa kerjamu, pengalaman kerja banyak dengan masa kerja yang singkat justru akan membuat HRD bertanya-tanya akan kredibilitasmu.

3. Belum lagi kalau kamu belum setahun bekerja sudah pindah, kamu tidak dapat menikmati THR penuh

7 Alasan Jadi Kutu Loncat di Dunia Kerja Bukan Pilihan Tepatpinterest.com

Ini nih ruginya kamu yang belum setahun bekerja namun sudah memutuskan untuk pindah kerja, kamu tidak akan menikmati THR mu secara penuh. Biasanya THR dihitung secara profesional dengan lamanya kamu bekerja apabila kamu belum setahun bekerja. Kamu yang ingin resign mending tunggu setelah dapat THR deh.

4. Kamu jadi menghambat pengembangan dirimu dalam karir

dm-player
7 Alasan Jadi Kutu Loncat di Dunia Kerja Bukan Pilihan Tepatfuncurve.com

Dengan sering berpindah-pindah kerja pengembangan dirimu dalam karir menjadi tidak maksimal, ilmu yang kamu dapat dari perusahaanmu baru sedikit namun kamu sudah memutuskan untuk resign. Di perusahaan baru kamu akan memulai dari nol lagi dan bisa jadi ilmu yang kamu dapat berulang. Sayang banget kan kalau ilmu yang kamu dapat tidak pernah tuntas.

5. Selain dianggap kurang loyal, kamu bisa jadi juga dianggap belum siap memasuki dunia kerja

7 Alasan Jadi Kutu Loncat di Dunia Kerja Bukan Pilihan Tepathellokpop.com

Selain loyalitasmu dipertanyakan, kamu yang sering berpindah-pindah kerja bisa dianggap belum siap memasuki dunia kerja. Karena nyatanya HRD akan berpikir kamu seorang yang alih-alih berjuang justru melarikan diri dari masalah. Sering dengar kan istilah kuat menghadapi tekanan dalam dunia kerja, karena kerasnya dunia kerja tentunya juga butuh seseorang yang tangguh menghadapinya.

6. Kamu harus beradaptasi lagi dengan suasana kerja yang baru

7 Alasan Jadi Kutu Loncat di Dunia Kerja Bukan Pilihan Tepatwired.com

Kamu yang sering berpindah-pindah kerja harus beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Akibatnya kamu baru selesai beradaptasi namun kamu harus pindah kerja dan beradaptasi lagi. Hal ini bisa menghambat hubunganmu dengan rekan-rekan kerjamu selain itu situasi ini bisa membuat kamu stres.

7. Kamu membuang-buang waktumu

7 Alasan Jadi Kutu Loncat di Dunia Kerja Bukan Pilihan Tepatfuncurve.com

Dengan sering berpindah-pindah kerja kamu justru membuang-buang waktumu. Misalnya dengan kamu bertahan di perusahaan lamamu kamu bisa jadi saat ini sudah memiliki posisi yang cukup tinggi, namun karena kamu sering berpindah-pindah kerja kamu jadi bertahan di posisi itu-itu saja.

Kamu yang ingin berpindah kerja sebaiknya berpikir matang-matang dan mengambil keputusan yang bijaksana. Kalau kamu memang harus resign pastikan kamu resign dengan baik-baik ya.

sherly sherly Photo Verified Writer sherly sherly

[kosong]

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya