Terlalu Sering Bilang "Aku Sibuk!" Bikin Kamu Dianggap Kurang Liburan atau Tak Punya Uang

Mengatakan sibuk bisa diartikan macam-macam oleh orang lain.

Sibuk!

Apakah itu mengatakannya dengan keras atau hanya dengan memperlihatkannya, sadar atau tidak, keseringan cek hape atau laptop kamu dalam sebuah meeting tanpa memperhatikan sama sekali apa yang dibicarakan, merupakan kebiasaan yang dirasa "biasa" atau “tidak apa-apa”. Tapi apa betul seperti itu? Merasakan di dalam kepala sangat banyak pikiran dan beban kerja yang akan di lakukan,  tidak membuat kamu jadi “unik” bagi orang lain.

Coba singkirkan dulu alasan bahwa “sibuk” merupakan suatu kebanggaan. Kenyataanya, orang-orang malah tidak terkesan dan parahnya kesan yang mereka terima tentang diri kamu yang "sok sibuk" atau "super sibuk" malah bisa menghancurkan karir dan hubungan dalam pergaulan kamu. Masa sih? Itu kata para ahli. Ayo kita simak bersama.

Tidak setiap orang bisa menerima si "Sok Sibuk"

Terlalu Sering Bilang Aku Sibuk! Bikin Kamu Dianggap Kurang Liburan atau Tak Punya UangI'm Busy

Dalam sebuah survey yang melibatkan 900 pekerja tetap di delapan negara pada akhir tahun 2014 dan awal 2015, setengah dari para manager mengatakan jam kerja mereka naik tajam dalam lima tahun terkahir. Satu dari tiga pekerja mengatakan bahwa sangat sulit untuk bisa menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dan keluarga mereka. Sebuah studi yang dilakukan oleh EY sebuah firma pelayanan professional tentang job insecurity, bekerja dengan orang-orang yang zona waktunya berbeda dan harus selalu terkoneksi secara digital adalah salah satu alasan meningkatnya beban kerja. Berada di tempat kerja seperti bukan keinginan kita atau malah kita menjadi 'budak' gadget, alat dan aplikasi yang terus menerus terkoneksi.

Sorang konsultan HRD, Ed Baldwin, mengatakan bahwa para pekerja melihat sosok pemimpin itu sangat sibuk, malah mereka menginginkan peran itu agar terlihat sibuk. Berdandan untuk pekerjaan yang kita inginkan dan bertemu dengan orang-orang yang menginkan kita terlihat seperti mereka. Namun “sibuk” bisa menjadi sebuah ujian bagaimana cara kita berpikir. Mengharapkan suatu kesan yang baik dan postitif malah sebaliknya malah kita terkesan tidak efisien dan kasar.

Menurutnya, suatu kesalahpahaman umum bahwa dengan tampil “sibuk”, padahal kamu tidak sesibuk yang dibayangkan, merupakan sinyal bahwa kamu sangat bernilai, baik bagi bos, teman kerja ataupun di keluarga bahkan teman. Mungkin ada saatnya kalau kamu itu memang benar-benar sibuk. Namun sampai pada suatu saat, secara tidak sadar menjadi sibuk adalah sebuah cara respon yang harus dilakukan. Keadaan itu memberi kesan kepada orang lain yang mendengar atau melihat bahwa kamu itu tidak bisa memprioritaskan waktu, bahkan kamu tidak menjadi pilihan dan prioritas bagi mereka karena "sibuk".

Sibuk = Kurangnya Liburan ?

Terlalu Sering Bilang Aku Sibuk! Bikin Kamu Dianggap Kurang Liburan atau Tak Punya UangLeisure Time

Kesibukan dan kurangnya waktu luang ataupun liburan menjadi simbol status

Seorang asisten profesor bidang marketing di Columbia Business School di New York, Silvia Bellezza  mengatakan "Kesibukan dan kurangnya waktu luang ataupun liburan menjadi simbol status." Sektiar tahun 1960-an, "gaya hidup santai"  yang terlihat merupakan sebuah indikator kesejahteraan dan kesuksesan namun saat ini kebalikannya. Orang yang sibuk itu diminta karena mempunyai keahlian dan karakter.

Menurutnya, di negara Italia pada bulan Juni, saat musim panas tiba, "jika kamu mengatkan bahwa kamu bekerja selama musim itu, orang-orang akan mengatakan bahwa kamu seorang pecundang, tidak punya uang dan kamu orang yang tidak menarik." Lain halnya di Amerika, bekerja merupakan identitas yang sangat sentral dan sesuatu yang lazim.

dm-player

Apa kata mereka mengenai "Sibuk"

Terlalu Sering Bilang Aku Sibuk! Bikin Kamu Dianggap Kurang Liburan atau Tak Punya UangBusiness Group

J Christine Kim, seorang peniliti dan asisten profesor di Hongkong University of Science and Technology, "ketika orang mengatakan bahwa mereka sibuk, hal itu menjadikan mereka merasa bahwa kehidupannya itu penting dan kehadiran mereka itu sangat berharga buat orang-orang disekitar mereka."

Tony Crabbe, psikolog bisnis dari sebuah konsultan untuk perusahuaan di eropa seperti Microsoft, Disney, HSCB dan penulis buku "Busy" mengatakan "di suatu tempat terdalam dalam diri ada pengakuan yang ternyata kita mengecewakan diri kita sendiri atau mengecewakan keluarga kita di dalam kesibukan tiada akhir. Itu tidaklah produktif dan sama sama sekali tidak menolong."

Lain hal dengan Laura simms, spesialis resiko dan keamanan kerja di Detroit, Michigan Amerika, " Telinga saya bisa teriritasi jika mendengar 'B-word' (busy)". Menurutnya "kata itu sama sekali tidak ada artinya."

"Sibuk" menjadi sebuah interpretasi.

Terlalu Sering Bilang Aku Sibuk! Bikin Kamu Dianggap Kurang Liburan atau Tak Punya UangBusy or effective ?

Bagaimana cara kita menjawab permintaan atau ajakan orang lain yang waktunya memang tidak tepat dengan situasi kita. Banyak cara yang bisa di lakukan agar tidak menolak dengan kasar, ataupun memang kita malas mengikuti ajakan teman, tapi tidak dengan mengatakan B-word.

Laura Simms misalnya, ia lebih suka merespon permintaan tolong seorang teman kerja dengan cara menjawab,"saya akan bantu kamu, setelah saya beres dengan pekerjaan saya."  Orang lain akan dibenturkan dengan jawaban tentang prioritas beban kerja kamu. Kebanyakan dari mereka akan mengatakan oke setelah pekerjaan kamu selesai. Jawaban lain dari ajakan orang misalnya "ada bos di ruangan saya, nanti jam makan siang saya hubungi lagi." tapi jangan lupa untuk menghubungi dia kembali. 

Mungkin itu hanya masalah pemilihan kata saja, mana yang lebih enak untuk di dengar orang lain tanpa membohongi diri sendiri. Jadi, suatu saat kamu nanti ditanya oleh teman bagaimana keadaaan kamu, cobalah berpikir beberapa saat sebelum kamu mengatakan "sibuk". cari sesuatu jawaban yang menarik. "Jadilah lebih kreatif, membicarkan panjang lebar tentang sibuknya kamu tidak akan menjadikan karir kamu naik atau jadi momen yang indah," ungkap Crabbe.

 

*Sumber dari artikel BBC Capital oleh Lennox Morrison.

T. Wikie Photo Verified Writer T. Wikie

Fotografer, copywriter, web & grafis desainer. Kontributor pada media berita & hiburan. Bekerja sebagai konsultan & freelancer di bidang marketing communication.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya