Baik Bagi Lingkungan, 5 Kebiasaan Lawas Ini Kita Lakukan Lagi Yuk!

Dampaknya cukup besar lho buat lingkungan sekitar

Kemajuan teknologi diakui membantu permasalahan yang dihadapi masyarakat masa kini. Mulai dari kemacetan, penghasilan tambahan juga mudahnya bertransaksi. Di era serba digital seperti sekarang, setiap orang dapat melakukan apa saja. Bahkan tanpa perlu ke luar rumah. Sayang, kemajuan teknologi tidak hanya membawa solusi, melainkan dampak buruk juga.

Hal ini sebenarnya wajar karena setiap perkembangan zaman tentu memiliki kekurangan dan kelebihan. Pergeseran budaya pada masyarakat Indonesia pun terjadi kemudian. Tidak jarang hal ini berpengaruh pada aktivitas serta kebiasaan sehari-hari. Bahkan, kebiasaan lawas yang sebenarnya baik untuk tetap dilakukan pun akhirnya ditinggalkan.

Kendati demikian, akan lebih baik jika kebiasaan lawas yang sudah baik tetap dipertahankan. Contohnya seperti 5 kebiasaan berikut ini.

1. Berjalan kaki saat pergi ke tempat tertentu dekat rumah

Baik Bagi Lingkungan, 5 Kebiasaan Lawas Ini Kita Lakukan Lagi Yuk!Unsplash.com/Oscar Bonilla

Saat kredit kendaraan bermotor belum semudah sekarang, masyarakat yang bermukim dekat pasar setiap hari pergi berbelanja dengan berjalan kaki. Pasar pun ramai oleh ibu-ibu yang berbelanja di pagi hari.

Jika pergi ke tempat ibadah pun sama. Sambil mengenakan baju koko, banyak anak laki-laki bersama bapaknya, juga segerombol remaja yang berjalan kaki menuju tempat ibadah terdekat. Sekarang pemandangan seperti itu jarang dijumpai. Orang-orang lebih suka menggunakan kendaraan bermotor, bahkan untuk jarang dekat.

Kedua aktivitas tersebut sebenarnya baik bagi lingkungan. Selain membantu mengurangi gas emisi, tentu baik juga untuk kesehatan karena rutin berjalan kaki.

2. Bepergian dengan transportasi publik

Baik Bagi Lingkungan, 5 Kebiasaan Lawas Ini Kita Lakukan Lagi Yuk!Dok. Pribadi

Masih berhubungan dengan gas emisi atau gas buang kendaraan bermotor. Masyarakat pada era 2000-an lebih suka bepergian menggunakan transpotasi umum. Selain harganya terjangkau, bisa naik ramai-ramai dengan keluarga juga. Sayangnya, kemudahan memiliki kendaraan bermotor telah mengikis kebiasaan tersebut.

Angkutan umum banyak yang melompong. Banyaknya kendaraan pribadi pun menyebabkan kemacetan yang berujung dampak buruk bagi lingkungan. Ingin hati lebih ekonomis, tapi berujung pada kondisi lingkungan yang membuat hati kian miris.

Baca Juga: Koster Dorong Bali Gunakan Energi Ramah Lingkungan

dm-player

3. Menggunakan tas belanja saat pergi ke pasar tradisional

Baik Bagi Lingkungan, 5 Kebiasaan Lawas Ini Kita Lakukan Lagi Yuk!Eumundimarkets.com.au

Belasan tahun lalu, masyarakat telah mengenal plastik, tapi tidak konsumtif seperti sekarang. Saat itu masyarakat lebih suka membawa tas belanja dari rumah saat pergi ke pasar. Alasannya tas belanja dirasa lebih praktis. Semua belanjaan bisa masuk dalam satu tempat.

Sekarang, kamu akan kesusahan menemukan orang yang membawa tas belanja. Mungkin masih bisa ditemukan di daerah pedesaan. Saat ini orang-orang lebih suka menggunakan kantong plastik karena praktis. Pemikiran yang salah kaprah. Dampaknya menciptakan gunungan sampah plastik yang sampai saat ini belum mendapatkan solusi yang tepat.

4. Membawa wadah sendiri ketika jajan atau membeli makanan

Baik Bagi Lingkungan, 5 Kebiasaan Lawas Ini Kita Lakukan Lagi Yuk!Longroom.com

Ada lagi satu kebiasaan lawas yang seharusnya masih dipertahankan sampai saat ini. Membawa wadah sendiri saat jajan atau membeli makanan. Itu terjadi di saat berbagai macam jajanan mudah dijumpai. Ditambah lagi pedagang makanan keliling masih beroperasi.

Ketika abang bakso datang, anak kecil dan orang dewasa akan menghampiri sambil membawa wadah sendiri. Secara tidak langsung, kebiasaan sederhana ini membantu kelangsungan hidup satwa di lautan. Dengan membawa wadah sendiri, mereka telah mereduksi produksi sampah plastik yang kerap bermuara di lautan lepas.

5. Membawa bekal saat sekolah atau kerja

Baik Bagi Lingkungan, 5 Kebiasaan Lawas Ini Kita Lakukan Lagi Yuk!Tempo via beritagar.id/Fahmi Ali

Anak-anak yang besar di era 90-an tentu tidak asing dengan membawa bekal. Bahkan, mereka masih menerapkan kebiasaan tersebut saat duduk di bangku SMA. Buat kamu yang belum tahu, manfaat membawa bekal selain menghemat uang saku adalah mengurangi sisa makanan yang terbuang.

Kok bisa demikian? Mereka biasa memakan bekal tersebut bersama-sama dengan teman lainnya. Jadi ketika masih ada yang tersisa, teman yang masih lapar akan dengan senang hati menghabiskan. Kalau kamu masih melakukan kebiasaan ini, pertahankan. Hal sederhana ini dapat membantu mengurangi karbon yang terlepas ke udara.

Kemajuan teknologi tetap dapat diimbangi dengan kebiasaan-kebiasaan lawas yang patut dipertimbangkan. Nah, 5 kebiasaan lawas yang telah disebutkan adalah contoh sederhana yang dapat diterapkan. Peduli terhadap lingkungan sekitar, berarti peduli dengan kelangsungan hidup di muka bumi. Kamu siap untuk menerapkan kebiasaan lawas tadi?

Baca Juga: Reduksi Sampah Plastik, Earth Hour Surabaya Ajak #BeliYangBaik

Chalimatus Sa'diyah Photo Verified Writer Chalimatus Sa'diyah

Be brave. Be humble :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya