8 Cara Budidaya Kemiri. Manfaatkan Lahan Menganggur

Bisa jadi peluang yang menguntungkan, lho!

Kemiri atau Aleurites moluccana merupakan tanaman penghasil biji-bijian yang dapat diolah menjadi bumbu atau bahan dasar makanan. Nah, kemiri adalah salah satu rempah-rempah yang keberadaannya sangat penting bagi dunia kuliner. Rasanya yang khas membuat kemiri dijadikan salah satu jenis bumbu yang populer di kawasan Asia.

Dilansir Seasoned Pioneers, kemiri pertama kali didomestikasi di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, jejak-jejak situs arkeologi di Indonesia mengungkap bahwa kemiri sudah dipanen oleh manusia sejak 13 ribu tahun lalu. Well, saat ini, kemiri bisa dijumpai di hampir semua wilayah tropis.

Jadi, bagi kamu yang penasaran bagaimana cara budidaya kemiri, mungkin ada baiknya simak artikel ini. Baca hingga tuntas, ya!

Baca Juga: Gak Pakai Ribet, Ini 12 Cara Budi Daya Burung Murai bagi Pemula

Budi daya kemiri sebagai pemanfaatan lahan kosong

dm-player
8 Cara Budidaya Kemiri. Manfaatkan Lahan Menganggurilustrasi kemiri yang sudah dikupas (wikimedia.org/David E Mead)

Penanaman dan budidaya kemiri membutuhkan lahan yang cukup luas. Bahkan, kemiri juga sangat bergantung pada letak dan kesesuaian tanah. Secara umum, tanaman kemiri dapat tumbuh dengan baik jika kita menanamnya pada posisi 0 hingga 800 meter di atas permukaan laut.

Nah, perlu diingat, lahan yang kamu butuhkan untuk membudidayakan kemiri memang cukup besar. Pasalnya, jarak tanam antarpohon kemiri bisa memakan tempat 8 x 8 meter hingga 10 x 10 meter dan kamu bisa kalikan saja berapa pohon yang rencananya ditanam. So, kalau memang ingin membudidayakan kemiri, beberapa langkah awal yang bisa kamu lakukan:

  1. Siapkan lahan yang sesuai dengan habitat tanaman kemiri. Tentu untuk mencobanya, kamu gak harus menanam dalam jumlah banyak. Oh, ya, meskipun dapat tumbuh subur di posisi yang cukup rendah, akan lebih baik lagi jika suhu di wilayah penanaman tidak terlalu panas.
  2. Pilih dan beli bibit kemiri dari petani lokal yang berpengalaman. Kemiri merupakan tanaman yang lekat dengan negara-negara Asia Tenggara. Itu sebabnya, bibit terbaik bisa didapatkan melalui petani dalam negeri yang tentunya juga kamu percaya.
  3. Penggalian bisa dikombinasikan dengan pupuk kandang agar tanah menjadi subur. Konsultasikan dengan petani berpengalaman untuk menghasilkan lahan yang ideal.
  4. Setelah penanaman dilakukan, kamu akan masuk ke masa perawatan, pemeliharaan, pemupukan, penyiangan, dan pemangkasan.
  5. Perhatikan hama dan penyakit yang bisa menyerang tanaman kemiri, misalnya jamur, hawar daun, antraknosa, dan gugur buah muda. Ada beberapa metode pemberian obat dan pestisida bagi tanaman kemiri. Jangan sembarangan memberikan obat kimia dan kamu wajib mempelajari risiko yang ditimbulkan.
  6. Pohon kemiri biasanya mulai berbuah setelah 3 tahun. Bahkan, tak jarang tanaman kemiri baru akan berbuah pada usia 4 tahun. Namun, pohon hasil pembibitan vegetatif biasanya dapat berbuah lebih cepat.
  7. Waspada terhadap angin kencang karena pohon kemiri memiliki dahan dan ranting yang cukup rapuh.
  8. Panen bisa dilakukan sebanyak 2 sampai 3 kali dalam setahun.

Itu dia 8 cara budidaya kemiri yang dapat kamu lakukan. Jadi, bagaimana menurutmu? Membudidayakan kemiri bisa dilakukan sebagai peluang yang cukup menjanjikan, bukan? Yang harus diingat adalah bagaimana cara mengatasi hama, penyakit, dan kerontokan bunga akibat angin kencang. Semoga artikel kali ini dapat memberi wawasan dan pengetahuan, ya!

Baca Juga: 6 Cara Budi Daya Ikan Mas di Lahan Terbatas, Cocok untuk Pemula

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya