5 Hal Menarik tentang Kursi Rotan Cesca yang Menjamur di Medsos  

Memadukan seni dan teknik

Kursi rotan dengan rangka logam ini mungkin sudah sering kamu temukan di media sosial. Gayanya yang minimalis, rustic, dan boho sekaligus memang menyulapnya jadi perabot favorit banyak orang. Tak peduli konsep yang diusung di ruangan, kursi berjuluk Cesca ini tak akan terlihat salah tempat. 

Siapa sih sebenarnya yang pertama kali mendesain kursi Cesca? Apa pula yang bikin ia populer? Berikut beberapa hal menarik tentang kursi rotan tersebut. 

1. Didesain oleh Marcel Breuer di tahun 1928

5 Hal Menarik tentang Kursi Rotan Cesca yang Menjamur di Medsos  kursi Cesca untuk meja kerja (instagram.com/kits.____)

Melansir Vox, penemu dari kursi rotan Cesca adalah seorang arsitek bernama Marcel Breuer asal Hungaria. Ia sempat menempuh pendidikan di sekolah seni ternama Bauhaus yang berada di Berlin, Jerman. Bauhaus dikenal sebagai sekolah yang memadukan antara seni terapan dengan teknik sehingga seringkali alumninya menghasilkan produk desain yang fungsional, elegan, dan bergaya industrial. 

Breuer terinspirasi dari rangka sepeda yang terbuat dari logam yang ditekuk sedemikian rupa. Ia pun mencoba membuat beberapa model rangka kursi. Cesca ternyata bukan kursi pertama yang ia buat, ia sebelumnya sudah mendesain kursi Wasilly Lounge dan meja kopi Laccio. 

Barulah kursi legendarisnya ia buat di tahun 1928 dan dulunya dikenal dengan nama kursi cantilever. Ini merujuk pada desain kursi yang tidak menggunakan empat kaki, melainkan satu kesatuan rangka berbentuk segi empat yang ditekuk menyerupai huruf L. 

2. Diproduksi massal pertama kali oleh Michael Thonet

5 Hal Menarik tentang Kursi Rotan Cesca yang Menjamur di Medsos  kursi Cesca (instagram.com/alexdobricaphoto)

Tak perlu waktu lama, hak produksi massal dibeli oleh Michael Thonet yang menamai kursi tersebut dengan kode B32. Thonet sendiri dikenal sebagai pengusaha mebel yang menemukan teknik menekuk kayu untuk membuat rangka kursi. 

Beda dengan kursi Breuer, kursi milik Thonet terlihat lebih dekoratif. Khas desain perabot klasik yang banyak menggunakan ornamen seperti ukiran. 

Baca Juga: 9 Desain Kursi Rotan Estetik untuk Teras, Rasanya bak Staycation

3. Hak produksi kemudian dibeli Gavina SpA dan  digunakanlah nama Cesca  

dm-player
5 Hal Menarik tentang Kursi Rotan Cesca yang Menjamur di Medsos  kursi Cesca di ruang makan (instagram.com/dwellmagazine)

Hak produksi kemudian beralih ke sebuah perusahaan mebel asal Italia yang dimiliki seorang pria bernama Dino Gavina pada tahun 1950an. Ia kemudian menyematkan nama Cesca untuk kursi buatan Breuer tersebut. Julukan itu diambil dari nama putri Breuer, Francesca. Selain kursi Cesca, Gavina juga membeli hak produksi untuk dua karya Breuer lainnya. 

Gavina mengalami kebangkrutan di akhir tahun 1960an. Perusahaan tersebut kemudian diakuisisi oleh perusahaan lain bernama Knoll. Semenjak itu, produksi kursi Cesca, Wasilly lounge, dan meja Laccio berada di tangan perusahaan yang bermarkas di New York tersebut. 

4. Belum dipatenkan, disalin secara legal oleh banyak produsen lain

5 Hal Menarik tentang Kursi Rotan Cesca yang Menjamur di Medsos  kursi Cesca bisa diproduksi siapa saja (instagram.com/thesunadobe)

Menariknya meski laris dan populer, mengutip New York Times, Breuer tidak pernah mengurus hak paten atas desainnya. Meski hak produksi resmi hanya dimiliki Knoll, banyak perusahaan lain yang bisa dengan leluasa meniru desain tersebut. Biasanya mereka mempromosikan kursi mereka dengan istilah "kursi (bergaya) Breuer" dan lain sebagainya. 

Tentu tiap produsen punya pertimbangan sendiri saat membuat kursi Cesca tersebut. Bisa berbeda dari bahan dan konstruksinya. Versi aslinya sendiri menggunakan logam baja yang dilapis chrome, sementara dudukan dan sandarannya menggunakan perpaduan kayu beech untuk rangka dan anyaman rotan atau cane.

5. Tersedia juga dalam berbagai model dudukan dan tambahan armrest

5 Hal Menarik tentang Kursi Rotan Cesca yang Menjamur di Medsos  kursi Cesca dengan bantalan dan armrest (instagram.com/knoll)

Seiring perkembangan zaman dan masukan dari konsumen, Cesca pun mengalami beberapa modifikasi. Knoll misalnya menambahkan varian dudukan lain menggunakan bantalan busa yang dilapisi kain.

Mereka juga menyediakan kursi Cesca dengan tambahan armrest. Walaupun sebenarnya Breuer cukup anti dengan armrest karena mengganggu fungsi dan menambah biaya produksi. 

Ketiadaan paten bisa dilihat sebagai kemurahan hati Breuer. Dengan begitu, konsumen bisa memilih kursi Cesca mana yang cocok dengan kantong masing-masing. 

Baca Juga: 5 Jenis Kursi untuk Teras Belakang dengan Lahan Sempit

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya