5 Kekeliruan Menghijaukan Rumah, Kenapa jadi Berantakan?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berbagai imajinasi tentang halaman atau taman impian telah mengisi benak. Namun tiba saatnya mewujudkan rumah yang lebih dekat dengan alam, ternyata gak semudah bayangan. Alih-alih tercipta taman yang cantik, halamanmu malah berantakan bahkan mengundang protes tetangga. Ini lima kekeliruan yang harus kamu antisipasi.
1. Suka menanam, tapi tidak gemar merawatnya
Saking sukanya kamu menanam, dalam beberapa bulan saja sudah banyak sekali tanaman baru yang kamu bawa pulang. Makin lama jarak setiap tanaman menjadi makin dekat bahkan berimpitan. Ketika semua tanaman itu tumbuh kian besar, rumahmu pun menjadi terlihat begitu sesak.
Segala tanaman tumbuh berdesak-desakan. Kamu sampai sulit atau tidak berani membersihkannya karena khawatir ada binatang berbahaya yang bersembunyi di sana. Ular, misalnya. Kalau sudah begini, mau tidak mau kamu harus mengikhlaskan mencabut beberapa tanaman. Kamu bisa memberikannya pada tetangga yang mau.
2. Tak memikirkan keserasian tanaman dengan ruangan atau halaman
Meski kehadiran tanaman di dalam maupun luar rumah bermanfaat untuk menyejukkan udara, belum tentu akan sedap dipandang jika ditata asal-asalan. Contohnya, di ruang tamu yang sempit kamu menaruh tanaman berukuran besar atau pot-pot kecil tapi banyak sekali. Ruang tamumu menjadi terasa tambah sempit.
Tamu pun jadi gak nyaman duduk di sana. Sementara itu, pohon yang terlalu besar di halaman juga lebih terasa mengganggu ketimbang indah. Begitu membuka pintu, kamu seperti langsung berhadapan dengan pohon besar. Ganti dengan pohon lain yang lebih sesuai dengan ukuran halaman.
Baca Juga: 8 Ide Taman Mungil untuk Menghijaukan Balkon Apartemen Kamu
3. Jumlah tanaman kecil dengan pohon besar gak seimbang
Editor’s picks
Bila halamanmu cukup luas tetapi kamu cuma menanam tanaman-tanaman berukuran kecil, rumahmu akan tetap terasa panas. Akan tetapi kalau terlalu banyak pohon besar, rumahmu menjadi gelap dan kurang terlihat dari luar. Nanti orang mau mampir atau mengantar paket pun jadi ragu, khawatir rumahnya tak berpenghuni.
Pohon besar sebagai perindang tetap diperlukan. Namun atur jaraknya dari pohon yang lain. Di antaranya, kamu bisa menanam tanaman-tanaman pendek. Setiap tanaman harus tetap ada sela supaya gak seperti hutan. Lebih nyaman dan indah bila kamu masih dapat duduk-duduk di rerumputan atau menambahkan bangku taman.
4. Cuma fokus pada tanaman-tanaman mahal
Tanaman yang harganya sedang tinggi dibeli bukan hanya karena rasa suka, melainkan juga untuk mendongkrak gengsi. Namun, bila kamu ingin di rumahmu cuma ada tanaman-tanaman berharga selangit, proses penghijauannya menjadi lambat.
Untuk membeli satu tanaman saja kamu mesti lama menabung. Mending bila tanaman itu mampu tumbuh dengan subur. Kalau sampai mati, kamu pasti kecewa sekali. Pun tanaman berharga mahal maupun murah sama saja kegunaannya dalam menghasilkan oksigen.
5. Gak rajin memangkas sehingga merugikan tetangga
Menghijaukan rumah berarti juga bertanggung jawab atas setiap tanaman yang tumbuh di halaman rumahmu. Kamu bukan cuma perlu memupuk, menyiram, serta mengatur jarak tanamnya. Tak kalah penting adalah kamu wajib rutin memangkas ranting-ranting pohon.
Tujuannya, agar daun-daun yang jatuh tak sampai mengotori halaman tetangga. Dahan yang menjulur sampai ke halaman sebelah atau jalan juga kudu kamu tebang biar gak membahayakan orang lewat atau kendaraan yang diparkir di bawahnya.
Pohon yang telah terlalu tua pun sebaiknya diganti dengan pohon baru. Takutnya tahu-tahu tumbang, terutama ketika hujan lebat dan angin kencang. Jangan sampai ada korban cedera apalagi hilang nyawa, ya!
Kalau ada uang lebih, menggunakan jasa taman profesional bakal bikin lingkungan rumahmu lebih asri. Bila pun kamu harus melakukan penanaman dan perawatannya sendiri, miliki komitmen yang kuat dan jangan gampang bosan dengan kegiatan bercocok tanam.
Baca Juga: 5 Tanaman Superfood Ini Dikenal Eksotik, Cocok Sebagai Tanaman Hias
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.