5 Cara Dekorasi Ruang Keluarga Berdasarkan Love Language, Berkarakter!

Tahukah kamu? Bahwa love language seseorang sering kali berperan besar dengan bagaimana seseorang berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Berpengaruh terhadap preferensi yang kamu miliki hingga bagaimana cara kamu membangun hubungan dengan orang-orang di sekitar kamu. Hal ini juga dapat terlihat dari bagaimana selera yang kamu tunjukan dalam menata dekorasi di rumah kamu, loh!
Kamu pasti melakukan penataan tersebut dengan mencurahkan selera dan cinta kamu terhadap ruangan tersebut. Seperti halnya di ruang keluarga yang menjadi salah satu ruang di mana kamu akan sering bercengkerama dengan anggota keluarga lain. Di ruangan inilah keintiman, kedekatan, percakapan, serta koneksi biasanya tercipta. Maka, penting bukan untuk menerapkan love language kamu di ruangan ini? Berikut ada beberapa tips untuk mendekorasi ruang keluarga berdasarkan love language kamu!
Baca Juga: 5 Tips Desain Ruangan Bergaya Retro, Nuansa Ceria dan Penuh Kenangan
1. Quality times: buat pengaturan furnitur yang nyaman untuk bersosialisasi
Jika love language kamu adalah senang memberikan quality times untuk orang lain, maka sudah pasti kamu senang menghabiskan waktu bersama orang-orang. Kamu mungkin berpikir jika kegiatan makan siang atau ngopi di sore hari bukan hanya sekadar kegiatan singkat saja. Tetapi, harus dijadikan kesempatan untuk bisa mengobrol bersama orang-orang berharga di rumah itu.
Maka dari itu, kamu akan senang mendekorasi ruang keluarga dengan konsep yang benar-benar mengutamakan kenyamanan. Seperti menggunakan sofa besar berbentuk L atau memilih sofa bed agar sesekali bisa maraton film bersama. Kamu juga akan menyukai meletakan karpet berbahan wol yang nyaman dengan beberapa bantal di atasnya. Bagi kamu, konsep ruang keluarga informal, cozy, dengan warna-warna utama yang menenangkan yang akan paling membangun keakraban.
2. Act of service: Kreasikan ruang yang menekankan hospitality
Jika love language yang kamu miliki adalah act of service, kamu adalah tipe seseorang yang senang berbuat sesuatu atau memberi untuk orang lain. Seperti saat kamu melihat pasangan atau anakmu pulang ke rumah, kamu senang jika sudah menyiapkan segelas air mineral atau camilan kesukaan mereka di atas coffee table. Kamu juga mungkin akan senang menata rak buku di ruang keluarga sebagai tempat untuk menyimpan koleksi buku keluarga, sehingga akan mudah diambil oleh mereka.
Seseorang dengan love language act of service akan menciptakan dekorasi ruang keluarga yang terasa ramah dan hangat. Salah satu item yang disukai berada di ruang keluarga ini juga mungkin keberadaan coffee bar hingga kursi pijat. Bisa juga dengan dekorasi coffee table yang sudah ditata dengan stoples-stoples camilan yang banyak. Kamu ingin selalu memastikan bahwa ruang keluarga tersebut adalah tempat yang disukai oleh seluruh penghuni rumah.
Baca Juga: 5 Ide Dekorasi Ruang Tamu Sesuai dengan Love Language
3. Words of affirmation: pasang poster dengan kata-kata menenangkan
Editor’s picks
Kamu merasa senang memberikan orang lain kata-kata menenangkan sebagai ungkapan cinta kamu? Maka, mungkin love language kamu adalah words of affirmation. Cara yang bisa kamu tunjukan dalam menerapkan love language tersebut di ruang keluarga ini antara lain dengan memajang sejumlah poster bertuliskan kutipan-kutipan bermakna. Entah itu dari film atau drama favoritmu, entah itu dari seorang tokoh tertentu, hingga dari tulisan yang ingin kamu bagi untuk orang lain.
Selain itu, biasanya seseorang yang memiliki love language words of affirmation juga senang melakukan percakapan mendalam dari hati ke hati. Maka, menciptakan area tempat duduk yang nyaman dan membangun kedekatan tersebut pasti sangat penting untukmu. Coba sediakan armchair yang saling berhadap-hadapan. Jangan lupa juga untuk menyediakan banyak bantal dekoratif untuk digunakan sebagai alat bersandar atau dipeluk.
4. Physical Touch: Berinvestasi pada furnitur yang kaya tekstur
Sebagai seseorang dengan love language yakni physical touch, kamu biasanya senang menciptakan ruang keluarga yang membuat orang-orang di dalamnya dapat saling berdekatan. Mudah untuk saling bersandar atau berpelukan. Maka, pertama-tama kamu mungkin akan mempertimbangkan jenis perabotan yang menyatu. Seperti sofa besar, karpet besar, ketimbang memadukannya dengan arm chair.
Kamu akan lebih suka membuat ruang keluarga dengan nuansa informal, karena di ruangan inilah seharusnya seluruh anggota keluarga bisa bersantai dengan nyaman. Hindari warna yang terlalu mencolok dan cenderung memadukan warna lembut, hangat, dan lebih redup. Selain itu, kamu juga bisa menunjukkan tipe love language ini berdasarkan tekstur dari furnitur yang kamu gunakan. Karpet wol yang lembut, sofa dengan bahan velvet untuk menjauhkan keluarga yang punya alergi, serta bantal-bantal dengan sarung yang berasal dari ragam bahan.
5. Gifts: Pajang hadiah-hadiah favorit kamu
Sebagai seorang pencinta hadiah baik itu saat memberi atau menerima, bagi kamu hadiah adalah sesuatu yang sangat berharga. Maka, memajang hadiah dari orang lain adalah caramu untuk menunjukkan betapa kamu berterima-kasih terhadap mereka. Maka dari itu menyiapkan area khusus untuk memajang hadiah-hadiah tersebut merupakan ide yang bagus. Seperti rak, ambalan, meja konsol, atau side table.
Pertimbangkan untuk mendekorasi ruang keluarga layaknya sedang menceritakan sebuah kisah. Karena, hadiah-hadiah itu masing-masing pasti memiliki kenangannya tersendiri. Selain itu, kamu akan senang memberikan beberapa hadiah kecil untuk setiap orang yang datang bertamu dan duduk di ruangan ini. Seperti menyajikan stoples berisikan permen.
Mendekorasi ruang keluarga menyesuaikan dengan bagaimana bentuk bahasa cinta kamu adalah cara yang indah juga untuk menambahkan sentuhan personal pada sebuah ruang. Ada kalanya, dalam mendekorasi estetika itu bisa semakin muncul ketika ruangan lebih berkarakteristik. Seperti karakter yang dapat dilihat dari bagaimana love language-nya.
Baca Juga: 6 Alasan Act of Service Jadi Love Language Favorit Banyak Orang
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.