Dibuang Sayang, 6 Sisa Sampah Dapur Ini Bisa Jadi Pupuk Tanaman
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buat kamu yang suka memasak, mungkin memiliki sisa sampah atau limbah organik dari bahan-bahan yang digunakan. Bisa jadi, selama ini kamu langsung membuang sampah itu.
Padahal, sisa sampah dapur yang tersebut bisa kamu manfaatkan sebagai bahan penyubur tanaman, lho. Dari pada dibuang, yuk manfaatkan beberapa limbah organik ini jadi pupuk tanaman.
1. Kulit pisang
Kandungan potasium yang tinggi pada kulit pisang bisa menjadi nutrisi penting yang mendukung tanaman membentuk akar yang kuat, melawan penyakit, dan membantu memindahkan air antar sel. Cukup banyak manfaat kulit pisang ini, kan?
Kamu bisa menanam kulit pisang ini di dekat tanaman yang ada di taman atau tanah. Namun pastikan kulit benar-benar tertutup tanah dengan baik agar serangga tidak merusak komponen kulit dan menimbulkan bau. Ketika terurai, kulit pisang akan mengeluarkan kalium dan nutrisi lain yang baik untuk tanaman yang ada di sekitarnya.
2. Kulit telur dan wadah telur
Kulit telur sudah dikenal lama memiliki nutrisi tinggi untuk tanaman. Ternyata, karton wadah telur juga bisa menjadi tempat yang baik untuk menanam, lho.
Kamu bisa mengisi setiap lekukan tempat telur dengan sedikit benih dan tanah. Simpan pot di tempat yang terang dan semprotkan dengan air sampai bibit muncul. Setelah bibit tumbuh beberapa centimeter, potonglah wadah jadi dua belas bagian dan tanam pada media tanam di kebun.
Tidak usah khawatir, wadah telur akan sulit memuai. Sebab karton yang digunakan untuk wadah dikenal ramah lingkungan hingga tidak akan merusak tanah dan mengganggu pertumbuhan akarnya.
Baca Juga: 5 Manfaat Air Cucian Beras untuk Pupuk Kesuburan Tanaman
3. Air rebusan mi atau spageti
Kamu bisa memanfaatkan air rebusan mi atau spageti sebagai nutrisi tambahan untuk menyuburkan tanaman, lho. Dibandingkan membuangnya ke saluran pembuangan, air rebusan tanpa garam bisa kamu simpan dalam botol semprot tanaman.
Selain menyiram tanaman, air rebusan mi ini terbukti mengandung sedikit mineral dan vitamin yang keluar dari mie ketika merebusnya dalam air. Mulai sekarang jangan langsung dibuang air rebusan mi atau spagetinya, ya.
Editor’s picks
4. Kulit sayur dan buah
Tidak memerlukan bahan khusus, kamu bisa membuat kompos yang terbuat dari kulit sayur dan buah, lho. Kamu bisa menggali lubang sedalam 30 cm dan isi dengan kulit sayuran, buah yang terlalu matang, kulit telur yang dihancurkan, dan bubuk kopi.
Isi dengan beberapa limbah organik tersebut sekitar 10-15 cm sebelum akhirnya ditutup dengan tanah. Diamkan selama beberapa bulan, maka sisa dapur itu akan berubah menjadi kompos yang kaya nutrisi. Kamu bisa menggali kompos dan tebarkan pada tanah.
5. Teh celup
Apakah kamu peminum secangkir teh celup setiap harinya? Kalau iya, kemungkinan besar kamu membuang beberapa kantong teh ke tempat sampah. Kini, jangan langsung dibuang, ya.
Kamu bisa manfaatkan kantong celup sebagai pupuk untuk tanaman pot. Caranya mudah, kok. Kamu cukup mengisi teko dengan satu hingga tiga teh hitam atau hijau yang sebelumnya sudah dipakai dan tambahkan air hangat.
Diamkan teh dan air selama 15 menit atau lebih. Angkat teh celup, tekan hingga air benar-benar keluar dan buang. Setelah itu, biarkan air mencapai suhu ruang. Siramlah tanaman pot yang kamu miliki dengan air teh tersebut. Dengan cara ini, nutrisi ekstra teh bisa mendukung akar dan daun baru yang lebih sehat.
6. Ampas kopi
Residu dapur yang satu ini dinilai efektif menyuburkan tanah, lho. Bubuk kopi mempunyai kandungan 2 persen nitrogen yang dapat memperbaiki tekstur, membantu retensi air, drainase, aerasi yang dapat menyuburkan tanah secara bertahap.
Kamu bisa membuat kompos yang terdiri dari bahan-bahan hijau dan cokelat, seperti ampas cokelat, sayur, dan kulit buah yang kaya akan nitrogen. Sedangkan bahan cokelat terdiri dari ranting, daun kering, dan koran mengandung karbon yang tinggi sebagai makanan mikroorganisme dan memberikan mereka energi.
Rasio mencampur hijau dan cokelat dengan perbandingan 1:4 untuk membuat kompos. Kalau kamu mempunyai terlalu banyak bahan hijau, kompos akan berbau. Sebaliknya, jika tidak mempunyai cukup bahan hijau, tumpukan kompos tidak akan panas karena tak mempunyai energi yang cukup untuk melakukan tugasnya. Jadi dihitung baik-baik, ya!
Cukup banyak sisa dapur yang bisa kamu manfaatkan sebagai pupuk kompos. Nah, mulai sekarang, jangan langsung membuang mereka ke tempat sampah, ya. Selagi bisa menyuburkan tanaman, kamu bisa mengolahnya sebagai kompos.
Baca Juga: 5 Alasan Bercocok Tanam Bukanlah Hobi Jadul, Milenial Juga Bisa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.