Tren Selama Pandemik, Inilah 5 Cara Menanam di Lahan Kecil
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menanam adalah tren yang tepat untuk menghabiskan waktu di sela-sela work from home kala pandemik. Dengan menanam udara di rumah menjadi lebih bersih. Selain itu, menanam juga menjaga kesehatan mental, mengurangi stres dan jenuh akibat bekerja, dan menjaga kesehatan otak lho.
Bagi yang memiliki lahan yang sempit di rumah sebaiknya tidak perlu khawatir. Berikut lima cara menanam dengan lahan sempit tanpa perlu menghabiskan lahan. Yuk simak di bawah ini
1. Tabulampot
Mungkin kalian sudah banyak yang tahu dengan tabulampot atau singkatan dari tanam buah dalam pot. Menanam dengan cara tabulampot ini cocok banget lho buat kalian yang punya lahan sempit di rumah karena hanya membutuhkan sebuah pot untuk menanamnya. Kalian bahkan juga bisa memindah atau menggeser pot apabila diperlukan.
Tetapi, menanam dengan cara tabulampot ini tentu membutuhkan perawatan yang berbeda dengan menanam di tanah. Kalian hanya perlu rutin menyiram, memupuk, dan mengendalikan hama pada tanaman. Selain itu, pastikan tanaman mendapat sinar matahari yang cukup.
2. Vertikultur atau wall gardening
Vertikultur dan wall gardening sama-sama memanfaatkan lahan yang vertikal. Bedanya dalam vertikultur kalian bisa memanfaatkan pipa paralon bekas atau membuat rak untuk tanaman sedangkan dalam wall gardening kalian hanya bisa memanfaatkan tembok yang ada di rumah. Baik vertikultur maupun wall gardening dapat menambah estetika dalam rumahmu lho. Biasanya sistem ini diterapkan di daerah perkotaan untuk mengurangi panas.
Baca Juga: Cara Menanam Kembali Daun Mint dari Sisa, Jangan Keburu Dibuang
3. Hidroponik
Editor’s picks
Hidroponik adalah cara menanam tanaman dengan menggunakan media air yang mengutamakan pemenuhan nutrisi pada air tempat tanaman tumbuh. Menanam dengan cara hidroponik menghasilkan hasil panen yang lebih besar dari menanam di tanah. Selain itu, menanam dengan metode ini dapat memudahkan kita untuk mengendalikan hama pada tanaman lho. Namun, pengelolaan tanaman dengan hidroponik membutuhkan modal yang besar.
4. Aeroponik
Aeroponik merupakan sistem tanam yang hampir sama seperti hidroponik karena sama-sama memanfaatkan media air. Namun, dalam sistem aeroponik hanya menyemprotkan air berisi unsur hara ke tanaman sedangkan akarnya dibiarkan menggantung. Pada aeroponik tanah diganti dengan gabus agar lebih mudah untuk menjaga kelembapan tanaman.
Menanam dengan cara ini dapat lebih menghemat air dan mengurangi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Karena akarnya yang menggantung, tanaman yang ditanam menggunakan sistem aeroponik lebih banyak menyerap oksigen sehingga mengurangi pertumbuhan mikroba berbahaya. Sayangnya, biaya untuk membuat sistem aeroponik tergolong mahal dan sangat mengandalkan listrik untuk menjaga kelembapan tanaman.
5. Vertiminaponik
Vertiminaponik merupakan singkatan dari vertikultur, hidroponik, dan akuaponik yang dikembangkan dalam ukuran yang kecil untuk daerah perkotaan yang padat lho. Konsep dari vertiminaponik adalah menjadikan kotoran ikan sebagai nutrisi bagi tanaman sedangkan tanaman menjadi penyaring air bagi ikan. Keuntungan dari sistem vertiminaponik adalah menggunakan bahan yang organik sehingga tidak menimbulkan sampah berbahaya. Keuntungan lainnya yaitu lebih efisien waktu dan tenaga. Tetapi, sistem vertiminaponik masih sedikit dikembangkan.
Nah, sekarang sudah tahukan cara menanam di lahan yang sempit. Buat kalian yang hobi menanam atau ingin menanam tapi takut untuk kehabisan tempat sekarang sudah tidak ada alasan lagi, nih.
Baca Juga: 5 Cara Menanam dan Merawat Bunga Matahari biar Tumbuh Sempurna
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.