5 Alasan Kenapa Artikelmu Gak Dipublish oleh IDN Times Community

Teruslah belajar dan jangan banyak mengeluh

Bagi kamu yang hobi menulis atau sekedar mencoba keberuntungan dengan menulis, pasti pernah menulis di media IDN Times.

Hingga kini, telah ada 93.255 penulis yang terdaftar sebagai Community Writer IDN Times. Dari begitu banyaknya penulis tersebut, bayangkan saja ada berapa banyak artikel yang disubmit setiap harinya, yang membuat begitu ketatnya persaingan dan kerja keras editor untuk memilih artikel-artikel yang layak untuk dipublish.

Nah, bagi kamu yang sering mengirimkan tulisan, akan tetapi begitu jarang dan bahkan tak sama sekali dipublish oleh editor, pasti akan merasa kesal akan hal tersebut.

Akan tetapi, kamu harus tetap berusaha untuk tetap belajar dengan mempelajari artikel-artikel yang berhasil terbit. Dari situ kamu akan menemukan apa saja kesalahan dan kekurangan tulisan yang kamu tulis yang mengakibatkan tidak berhasil dipublish oleh editor IDN Times.

Kali ini, saya akan memberikan 5 alasan kenapa artikelmu tidak dipublish oleh IDN Times.

Semoga ini menjadi pembelajaran dan pedoman untuk kedepannya lebih memperhatikan 5 hal ini, agar kamu menjadi penulis termahsyur di IDN Times Community.

1. Topik yang ingin dibahas sudah ada sebelumnya

5 Alasan Kenapa Artikelmu Gak Dipublish oleh IDN Times CommunityIlustrasi membaca berita (Pixabay.com/geral)t

Dari begitu banyaknya artikel yang terunggah di laman IDN Times, yang membuat topik yang ingin dibahas pun semakin menipis.

Akan hal itulah, kamu harus memutar otak supaya mencari sebuah topik yang belum pernah dibahas sebelumnya.

Ketika kamu ingin menulis, pastikan kamu mengecek terlebih dahulu dipencarian IDN Times, apakah topik yang ingin dibahas sudah ada atau tidak. Karena ketika kamu telah selesai menulis, dan tidak diterbitkan, salah satu alasannya adalah topik yang kamu angkat telah pernah dibahas sebelumnya. Ini harus diantisipasi terlebihdahulu.

2. Tulisan tidak sistematis dan tidak sesuai KBBI

5 Alasan Kenapa Artikelmu Gak Dipublish oleh IDN Times CommunityIlustrasi tulisan berantakan (Pixabay.com/Free-Photos)

Dalam menulis, pastilah kamu harus mengetahui teknik tulis-menulis. Itulah hal fundamental yang harus kamu perhatikan. Bagaimana kamu harus paham bagaimana cara memulai di awal paragraf, menentukan huruf kapital atau tidak, titik-koma, hingga kata harus sesuai dengan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Itu semua bisa kamu pelajari secara otodidak, dengan cara membaca artikel-artikel yang pernah dipublish. Dari situ kamu bisa belajar bagaimana tulisan artikel tersebut sangat sistematis dan sesuai dengan KBBI.

Kalau kamu sering merasa kesal karena artikelmu tidak dipublish di IDN Times, cobalah intropeksi diri dengan melihat tulisan yang kamu kirim. Apakah ada salah ejaan, tulisan yang berantakan, dan tak nyambung dengan poin yang ingin dibahas. Intinya harus terus belajar.

dm-player

3. Topik yang dibahas tidak menarik

5 Alasan Kenapa Artikelmu Gak Dipublish oleh IDN Times CommunityIlustrasi perempuan sedang menulis (Pixabay.com/expresswriters)

Dalam menulis sebuah artikel, wawasan dan kreativitas sangat dikedepankan. Maka dari itu, kamu harus mampu mencari sebuah topik semenarik mungkin. Karena kalau wawasan dan kreativitasmu kurang, membuat topik yang ingin dibahas pun itu-itu saja, tanpa ada perkembangan secara komprehensif.

Maka dari itu, mulailah memperbanyak wawasan dengan membaca buku dan berita-berita. Atau kalau kamu ingin mengasah kreativitas, cobalah melihat yang ada di sekelilingmu, untuk bisa nantinya diangkat menjadi sebuah topik yang sangat menarik.

Baca Juga: 5 Hal yang Sering Dirasakan Ketika Pertama Kali Menulis Artikel

4. Menjiplak artikel dari situs lain

5 Alasan Kenapa Artikelmu Gak Dipublish oleh IDN Times CommunityIlustrasi menulis (Pixabay.com/StockSnap)

Nah, bagi kamu yang suka hal instan, tanpa mau berusaha, pasti menganggap mengcopy paste artikel orang lain adalah hal yang biasa. Akan tetapi, IDN Times sangat menentang bagi penulisnya melakukan hal tercela ini.

Plagiarisme adalah suatu pelanggaran di dunia jurnalisme. Menulis artikel dengan modal menciplak sama saja dengan mencuri ide orang lain. Maka dari itu, kalau kamu pernah melakukan plagiarisme, dan masih marah-marah kenapa artikelmu tidak dipublish, cobalah untuk tidak melakukannya lagi.

5. Tidak mengikuti saran dari IDN Times (foto, judul, sumber)

5 Alasan Kenapa Artikelmu Gak Dipublish oleh IDN Times CommunityIlustrasi menulis (Pixabay.com/genesis_3g)

Di How To & FAQ, kamu bisa membaca segala saran dari IDN Times bagi para penulis pemulanya. Kalau kamu malas membaca, poin yang satu ini pasti kamu tidak perhatikan.

Padahal dengan kamu membacanya, paling tidak kamu mampu menulis atikel yang langsung diterbitkan di hari itu juga.

Mulai dari foto yang harus berkualitas tinggi dan harus disertakan sumbernya, menulis judul harus mampu memikat pembaca, hingga sumber berita yang harus disertakan, dan yang lainnya. Itu semua harus kamu lakukan, kalau artikelmu ingin dipublish.

Namun sayang, poin ini sangat jarang orang perhatikan karena malas membaca. Kalau kamu lebih teliti membaca saran-saran tersebut, dan mempraktikkannya, pasti deh artikelmu akan dipublish oleh editor IDN Times.

Itulah 5 alasan kenapa artikelmu tidak dipublish oleh IDN Times. Teruslah belajar dan jangan banyak mengeluh.

Baca Juga: Tips Nulis IDN Times Community: Dos and Don'ts Nulis Artikel Throwback

Adli Putra Photo Verified Writer Adli Putra

Ig: adliip

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya