Tumbuhkan Minat Baca Anak lewat Perpustakaan Digital BukuAku

Budaya literasi perlu digiatkan sejak dini

Jakarta, IDN Times - Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan tingkat literasi rendah berdasarkan Program for International Student Assessment (PISA). Bahkan, Indonesia masih menduduki peringkat ke-62 dari 70 negara berkembang. Hal ini menandai bahwa anak-anak masih membutuhkan dukungan untuk membaca.

CEO Lumina Education, Stephanie Riady, menginiasi adanya aplikasi perpustakaan digital BukuAku. Berikut ulasan lengkapnya dari press conference Peluncuran Aplikasi Perpustakaan Digital 'BukuAku'.

1. BukuAku lahir dari keresahan seorang ibu terhadap minat baca pada anak-anaknya

Tumbuhkan Minat Baca Anak lewat Perpustakaan Digital BukuAkuPress Conference Peluncuran Aplikasi Perpustakaan Digital 'BukuAku' di Cinepolis Senayan Park, Jakarta, pada Selasa (30/5/2023). IDN Times/Adyaning Raras

Stephanie Riady selaku CEO Lumina Education menghadirkan perpustakaan digital BukuAku berdasarkan keresahannya sebagai seorang ibu. Ketika pandemik melanda Indonesia, Stephanie merasa kesulitan mengakses buku di perpustakaan atau beli buku langsung. Momen tersebut memaksanya untuk menggunakan platform digital dalam mengakses buku-buku.

"BukuAku lahir dari aspirasi saya, seorang ibu dari empat orang anak. Aspirasi saya untuk menciptakan budaya cinta membaca karena saya mengetahui bahwa membaca adalah fondasi untuk perkembangan kognitif, akademis, emosional, dan pola pikir," ungkap Stephanie saat press conference pada Jumat (30/5/2023) di Senayan Park, Jakarta.

2. Kini, perlu pendekatan yang menyenangkan agar anak terpancing membaca buku

Tumbuhkan Minat Baca Anak lewat Perpustakaan Digital BukuAkuPress Conference Peluncuran Aplikasi Perpustakaan Digital 'BukuAku' di Cinepolis Senayan Park, Jakarta, pada Selasa (30/5/2023). IDN Times/Adyaning Raras

Stephanie memandang bahwa kebiasaan membaca sejak dini merupakan hal yang harus dilestarikan. Kebiasaan ini akan membentuk anak tumbuh dengan kemampuan dalam berpikir, mengolah informasi, kemampuan berempati, hingga mengambil keputusan.

Sebabnya, penting bagi kita untuk turut berkontribusi meningkatkan budaya literasi pada anak-anak di Indonesia.

"Untuk menarik minat para pembaca muda, diperlukan pendekatan yang sesuai agar kegiatan menjadi menjadi kegiatan yang seru, menyenangkan, dan memancing keingintahuan anak-anak dalam menjelajahi dunia imajinasi bersama karakter seru dari buku-buku favoritnya," ungkap lulusan pendidikan doktoral dari University of Southern California ini.

3. BukuAku memberikan akses yang merata dan mudah dijangkau

Tumbuhkan Minat Baca Anak lewat Perpustakaan Digital BukuAkuPress Conference Peluncuran Aplikasi Perpustakaan Digital 'BukuAku' di Cinepolis Senayan Park, Jakarta, pada Selasa (30/5/2023). IDN Times/Adyaning Raras

"Untuk meningkatkan budaya tersebut, kami memberikan akses buku-buku digital ke semua anak-anak di Indonesia dengan harga terjangkau," kata Stephanie.

dm-player

Berdasarkan data di lapangan, Stephanie sangat mengerti betapa kurangnya buku-buku di perpustakan di luar Jabodetabek. Seringkali kualitasnya gak baik, usianya lebih dari 10 tahun, serta gak cocok dengan usia anak.

Hal inilah yang mendorongnya untuk berkontribusi dengan menciptakan gerakan cinta membaca melalui aplikasi perpustakaan digital BukuAku. Melalui BukuAku, anak hingga usia 14 tahun bisa mengakses lebih dari 1000 buku dari berbagai genre dan subjek berbahasa Indonesia, Inggris, dan Mandarin. Koleksi buku tersebut merupakan buku-buku yang sudah dikurasi dari berbagai penerbit buku lokal dan internasional. 

Baca Juga: 5 Hal yang Kerap Dialami Orang dengan Minat Baca Tinggi

4. Fitur dalam BukuAku disesuaikan dengan jenjang perkembangan literasi anak

Tumbuhkan Minat Baca Anak lewat Perpustakaan Digital BukuAkuPress Conference Peluncuran Aplikasi Perpustakaan Digital 'BukuAku' di Cinepolis Senayan Park, Jakarta, pada Selasa (30/5/2023). IDN Times/Adyaning Raras

BukuAku menyuguhkan beberapa fitur yang memberikan pengalaman membaca secara fun dan komprehensif bagi anak-anak. Terdapat fitur Read-to-me Books, yang difasilitasi dengan audio sehingga cocok bagi anak. Ada tanda pada setiap kata yang dibaca sehingga anak bisa memahami suara dan teks. 

Terdapat pula fitur Dictionary Look-up, anak tetap bisa mengakses buku berbahasa Inggris karena langsung terhubung dengan kamus Oxford. Anak juga bisa bermain fitur Quizzes sehingga bisa mengasah daya ingat dan imajinasi. Agar anak tetap termotivasi, BukuAku juga menghadirkan fitur Badges Award sebagai hadiah atas prestasi membaca.

5. BukuAku juga bekerja sama dengan sekolah dan guru

Tumbuhkan Minat Baca Anak lewat Perpustakaan Digital BukuAkuPress Conference Peluncuran Aplikasi Perpustakaan Digital 'BukuAku' di Cinepolis Senayan Park, Jakarta, pada Selasa (30/5/2023). IDN Times/Adyaning Raras

Tentunya penggunaan aplikasi BukuAku membutuhkan pendampingan dari orangtua. Inovasi lainnya, BukuAku juga mempermudah guru dan orangtua agar dapat memantau perkembangan anak.

Orangtua dapat melihat profil jumlah buku yang dibaca, durasi membaca, dan lainnya. Sementara itu, BukuAku juga bisa diakses para guru. Fitur Classroom Assignment membantu guru untuk membuat daftar buku yang bisa dibaca bersama murid-muridnya.

"Budaya membaca adalah kegiatan esensial yang perlu ditanamkan pada setiap anak, sedini mungkin. Membaca adalah proses membangun literasi sebagai jalan untuk menyingkap pengetahuan, memantik potensi, dan membentuk kualitas diri," tutup Catherine.

Itulah ulasan singkat seputar perpustakaan digital BukuAku. Kamu bisa unduh aplikasinya secara gratis, lho. Ada juga opsi berlangganan mulai dari Rp39 Ribu.

Baca Juga: 5 Tips Ampuh Meningkatkan Minat Baca, Memperluas Wawasan!

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya