Semangat! 5 Hal Ini Bisa Jadi Alternatif Jika Kamu Tidak Lulus SBMPTN

Sedih boleh, menyerah jangan

Apa kabar para pejuang SBMPTN? Semoga selalu baik ya! Pengumuman SBMPTN tinggal menghitung hari. Momen ini memang menjadi hal yang paling dinanti-nati sekaligus menakutkan oleh para siswa dan siswi lulusan SMA di tanah air. Pasalnya, sebanyak 860.001 siswa-siswa yang mengikuti ujian SBMPTN, hanya sekitar 100.000 yang dapat ditampung oleh PTN di seluruh Indonesia. Tingginya angka persaingan ini juga menjadi nilai plus jika kita berhasil lulus di SBMPTN, tentunya juga membuat orangtua bangga dong!

Tapi, bagaimana jika ternyata kita dinyatakan tidak lulus SBMPTN? Apakah akan terus-menerus berlarut dalam kesedihan? Dan menyalahkan diri kita sendiri? Sedih boleh, tapi jangan terlalu lama terlarut dalam kesedihan, apalagi sampai menyalahkan diri kita sendiri, oke?

Daripada terus-terusan galau mikirin pengumuman SBMPTN, mending kita simak hal-hal apa saja yang dapat kamu lakukan jika SBMPTN tahun ini kamu belum berkesempatan untuk menempuh pendidikan di kampus impian, yuk!

1. Ikut jalur tes mandiri, pastikan kamu sudah mendaftar sebelumnya ya

Semangat! 5 Hal Ini Bisa Jadi Alternatif Jika Kamu Tidak Lulus SBMPTNInstagram/masukkampus_to

Saat kamu dinyatakan tidak lulus SBMPTN, kamu bisa mencoba jalur mandiri nih! Ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang jalur mandiri.

Pertama, jalur mandiri di setiap universitas berbeda. Artinya, jika kamu mendaftar jalur mandiri di Universitas X maka akan berbeda syarat dan peraturannya dengan Universitas Y.

Contoh, Universitas Indonesia melaksanakan jalur mandiri (biasa disebut Simak UI) sebelum pengumuman SBMPTN, yang artinya mereka tidak memakai nilai SBMPTN. Berbeda dengan Universitas Airlangga yang melaksanakan jalur mandiri setelah SBMPTN dan menggunakan nilai SBMPTN. Jadi kamu tidak perlu repot-repot lagi mengerjakan soal. Tapi konsekuensinya kamu tidak mengetahui apakah nilai SBMPTN itu cukup untuk bisa diterima oleh jurusan yang kita impikan, karena nilai SBMPTN tidak akan diberitahu oleh panitia SBMPTN.

Kedua, yang membedakan jalur mandiri dengan SBMPTN adalah uang pangkal. Jika mahasiswa yang masuk melalui jalur SBMPTN hanya diharuskan membayar UKT, maka mahasiswa yang masuk melalui jalur mandiri diharuskan membayar UKT+Uang pangkal yang harganya cukup merogoh kocek.

Biasanya, untuk jurusan biasa seperti ilmu budaya berkisar 6-10 juta, tapi jika sudah memasuki jurusan yang bergengsi seperti kedokteran, maka harga uang pangkalnya berada di nominal 150-200 juta!

Tapi jangan berkecil hati dulu, ada beberapa universitas yang menyediakan jalur mandiri tapi tidak membebani uang pangkal kepada mahasiswanya, contohnya ada Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia, dan lain-lain. Untuk info lebih lanjut, silahkan langsung kunjungi laman resmi universitas-universitas yang menyediakan jalur mandiri.

2. Mendaftar di Perguruan Tinggi Swasta

Semangat! 5 Hal Ini Bisa Jadi Alternatif Jika Kamu Tidak Lulus SBMPTNInstagram.com/ummcampus

Mau swasta atau negeri sebetulnya sama saja, tinggal bagaimana diri kita sendiri yang menentukan masa depan kita nanti. Sebetulnya tidak ada salahnya jika ingin mencoba PTS, karena banyak PTS yang mutu pendidikannya tidak kalah dengan PTN, bahkan lebih bagus daripada PTN.

Contohnya, ada Universitas Islam Indonesia yang terletak di Yogyakarta, ada juga Universitas Muhammadiyah Malang yang tentunya terletak di Malang. Soal biaya pastinya memang agak sedikit mahal dibanding PTN, tapi jika untuk pendidikan kenapa tidak?

dm-player

Jangan risau dengan masalah biaya, karena sekarang banyak kok PTS yang menyediakan jalu r beasiswa dan jalur prestasi untuk calon mahsiswa mereka. Jadi untuk masalah biaya jangan diambil pusing ya, karena semua itu ada solusinya.

3. Mendaftar D3/Sekolah Vokasi

Semangat! 5 Hal Ini Bisa Jadi Alternatif Jika Kamu Tidak Lulus SBMPTNkrjogja.com

Gausah minder kalau kalian kuliah D3, sedangkan teman-teman kalian kuliah S1, karena keberhasilan seseorang itu tidak dilihat dari gelar di nama mereka. Jika ada yang masih minder mau kuliah D3 mending buruan ubah pola pikirmu. Dengan kamu kuliah di D3, pengalaman dalam bekerja akan lebih banyak didapatkan, dan skill-skill yang akan digunakan di dunia kerja lebih terasah. Bagi kamu yang tidak suka dengan dengan teori dan suka praktik, maka D3 adalah tempat yang cocok untuk kamu yang senang berada di lapangan daripada dibelakang meja.

Jika tetap ingin mengambil gelar S1, kamu bisa melanjutkan jenjang kariermu setelah menyelesaikan pendidikan D3. Tidak perlu mengulang lagi 4 tahun untuk mendapatkan gelar Sarjana. Kamu hanya harus menempuh pendidikan selama 4 semester atau 2 tahun untuk mendapatkan gelar sarjana! Atau bagi kamu yang tidak ingin menyelesaikan kuliah D3, kamu hanya perlu kuliah setahun sambil belajar untuk mempersiapkan SBMPTN tahun depan.

4. Gap Year

Semangat! 5 Hal Ini Bisa Jadi Alternatif Jika Kamu Tidak Lulus SBMPTNUnsplash/rawpixel

Gap year dalam istilah umum adalah rehat, berhenti atau cuti untuk sekolah, kerja, atau kuliah. Dalam konteks ini pastinya tentang kuliah ya, jadi gap year disini maksudnya "nganggur" dulu selama setahun untuk menunggu SBMPTN. Maksud "nganggur" di sini bukan berarti menjadi pengangguran ya, tapi mempersiapkan amunisi untuk menghadapi SBMPTN tahun berikutnya.

Jika kamu tidak ingin gagal lagi tahun depan, maka kamu harus sungguh-sungguh belajar agar dapat lulus SBMPTN. Ada baiknya kamu mengikuti bimbingan belajar intensif untuk SBMPTN agar waktumu lebih terjadwal, tapi jika kamu tidak mau buang-buang uang dengan mengikuti bimbel, kamu bisa kok belajar sendiri untuk SBMPTN.

Dengan gap year, kamu juga bisa memikirkan apa minat dan bakat kamu, apakah sudah cocok dengan jurusan yang ingin kamu tuju atau belum.

5. Kerja sambil belajar

Semangat! 5 Hal Ini Bisa Jadi Alternatif Jika Kamu Tidak Lulus SBMPTNgcue-edu.com

Bosan cuma belajar mempersiapkan SBMPTN? Kamu bisa kok sekalian bekerja, hitung-hitung nabung buat keperluan kuliah nanti. Dengan bekerja, kamu juga dapat mengeksplorasi hal-hal yang belum banyak kamu ketahui sekaligus menambah pengalamanmu. Tapi jangan karena kamu keasyikan bekerja, kamu lupa belajar untuk mempersiapkan SBMPTN, tetap fokus pada tujuan awalmu ya!

Saat pertama memulai bekerja sambil belajar akan menjadi hal yang menyenangkan, tapi lama kelamaan bisa menjadi hal yang membuat stres. Maka dari itu lakukanlah perencanaan dengan baik. Jangan sampai waktu bekerjamu membuat waktu belajarmu menjadi terganggu, dan membuat kamu harus mengulang SBMPTN setahun lagi, jangan sampai ya! Ingat prioritasmu!

Jaga kesehatanmu juga, jangan karena kamu kebanyakan bekerja dan belajar, akibatnya saat hari-hari mendekati SBMPTN, kamu malah jatuh sakit, gamau kan nunggu satu tahun lagi?

Afiq Izzuddin Photo Writer Afiq Izzuddin

Baiknya cek juga tulisan saya di medium/slansaka24

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya