Penggemar Sastra Wajib Tahu, Ini 5 Fakta Penulis Keren Kazuo Ishiguro

Para penulis di Inggris memanggilnya "Ish"

"Teman lama yang saya kenal sebagai "Ish" sedang duduk di meja dapurnya, menulis email, belum mandi atau mencuci rambutnya. Setengah jam kemudian, media dunia menapaki jalan menuju rumahnya di Golders Green, London utara." tulis Robert McCum, seorang penulis merangkap editor berkebangsaan Inggris di Surat Kabar Inggris The Guardian.

McCum menulis itu pasca ditetapkannya Kazuo Ishiguro sebagai pemenang Nobel Sastra tahun 2017 pada 5 Oktober lalu. Bukan hanya rekan-rekan sesama penulis yang terkejut atas penghargaan itu, tetapi Ish pun demikian.

Ish berkata saat diwawancara, "Itu benar-benar kacau. Agen saya menelepon dan mengatakan mereka (panitia nobel) baru saja mengumumkan saya sebagai pemenang Nobel, tapi akhir-akhir ini ada begitu banyak berita palsu, jadi sulit untuk mengetahui siapa atau apa yang harus dipercaya, jadi saya tidak benar-benar percaya itu sampai para wartawan mulai menelepon dan berkerumun di luar pintu rumah saya."

Nah, ada lima fakta menarik tentang penulis novel laris Never Let Me Go (telah diadaptasi menjadi film di tahun 2010), yang disusun oleh Roger Baird (Koresponden International Business Times) berikut ini.

1. Kazuo Ishiguro lahir di Nagasaki dari seorang ibu yang selamat dari bom atom

Penggemar Sastra Wajib Tahu, Ini 5 Fakta Penulis Keren Kazuo Ishigurothedailybeast.com

Ishiguro lahir di Nagasaki pada 8 November 1954 dari orangtua berdarah Jepang. Ibunya berhasil bertahan hidup dari peristiwa tragis ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki saat usianya 18 tahun. Ketika Ishiguro berumur 5 tahun, keluarganya memutuskan pindah ke Surrey, sebuah Karesidenan di bagian tenggara Inggris. Itu karena ayahnya mendapat pekerjaan di National Institute of Oceanography.

Ishiguro selalu mengatakan bahwa kepindahannya ke Inggris hanya sementara dan akan kembali ke Nagasaki setelah beberapa tahun. Faktanya, hampir 60 tahun ia masih berdomisili di Inggris hingga sekarang.

2. Kazuo Ishiguro menginspirasi Amazon

Penggemar Sastra Wajib Tahu, Ini 5 Fakta Penulis Keren Kazuo Ishiguronewyorker.com

Pendiri Amazon, Jeff Bezos adalah penggemar setia novel The Remains of The Day. Novel itu adalah novel ketiga Ishiguro yang meraih penghargaan Booker Prize di tahun buku itu terbit, 1989. Pengusaha miliarder itu mengatakan dalam sebuah wawancara di tahun 1998, "Sebelum membaca novel itu, saya tidak berpikir itu mungkin novel yang sempurna."

Berkat ketertarikan yang mendalam pada novel itu, setelah habis membacanya, Bezos kemungkinan besar memutuskan mendirikan toko buku internet bernama Amazon.

dm-player

3. Kazuo Ishiguro bekerja untuk Ratu

Penggemar Sastra Wajib Tahu, Ini 5 Fakta Penulis Keren Kazuo Ishigurovisitscotland.com

Selama musim panas pertamanya setelah lulus dari Universitas Kent di tahun 1978, Ishiguro bekerja sebagai Grouse Beater (semacam petugas yang menghalau burung belibis agar mudah ditembak oleh pemburu). Ia bekerja kepada Ratu di Istana Balmoral, Skotlandia.

Pada waktu itu pekerjaan sebagai Grouse Beater sangat bergengsi. Karena sering bertemu Ratu, Ishiguro jadi tahu bahwa sang Ratu sebenarnya tidak banyak menembak dibandingkan sang Putri.

4. Kazuo Ishiguro punya bakat bermain musik

Penggemar Sastra Wajib Tahu, Ini 5 Fakta Penulis Keren Kazuo Ishiguroabc.es

Ishiguro mengakui dia tidak banyak membaca sewaktu muda. Tapi, dia benar-benar seorang gitaris yang keranjingan dan penulis beberapa lagu di masa mudanya. Nah, ketika menderita banyak penolakan dari label rekaman, ia mulai menulis fiksi dengan serius. Meski begitu, ia tetap mengaku sebagai gitaris yang juga serius.

Tahukah kamu kalau dia sempat ikut menulis empat lagu dari penyanyi Jazz Stacey Kent di tahun 2007? Album itu berjudul Breakfast on The Morning Tram, dan memperoleh penjualan terlaris di Perancis.

5. Kazuo Ishiguro terobsesi dengan memori

Penggemar Sastra Wajib Tahu, Ini 5 Fakta Penulis Keren Kazuo Ishiguropexels.com/fancycrave.com

Efek memori (ingatan) seringkali menjadi tema utama dalam cerita-ceritanya. Ia pernah berkata, "Saya menemukan memori sebagai sebuah alat yang menarik. Itu jadi semacam filter yang melaluinya kita bisa melihat ke dalam diri kita sendiri—menceritakan kisah tentang siapa kita dan apa yang telah kita lakukan di masa lalu dan akan menjadi apa kita nanti. Dan karena memori itu samar dan kabur dan terbuka untuk dimanipulasi, sangat mudah menipu diri sendiri tentang kehidupan seseorang."

Seperti di novelnya yang berjudul Never Let Me Go, menceritakan ingatan seorang gadis bernama Kathy pada masa silamnya di sebuah asrama. Mereka diciptakan untuk melakukan donasi organ vital saat dewasa. Sebuah novel yang mengharukan.

Nah, sudah tahu kan? Apakah kamus salah satu penggemar setianya?

Agung Setya Photo Verified Writer Agung Setya

Reader and Writer.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya