Digabung atau Dipisah, 5 Kesalahan Ini Biasa Dilakukan Penulis Pemula!

Jangan salah lagi, ya! 

Sebagai penulis pemula, hal yang wajar apabila kamu melakukan kesalahan, justru inilah yang disebut proses dalam belajar. Tidak ada yang instan untuk menjadi penulis, termasuk kamu yang baru saja terjun di dunia kepenulisan. Banyak hal tentang kepenulisan yang perlu dipelajari, terutama dalam hal penulisan yang baik dan benar. 

Memang ada sebagian penulis yang beranggapan, bahwa menulis adalah hobinya, lantas tidak perlu belajar tentang bagaimana cara menulis yang benar sesuai PUEBI dan KBBI. Tapi, satu hal yang harus kamu sadari bahwa, percuma saja kalau tulisanmu bagus kata-katanya, berbobot isinya, tapi sayang tidak indah dibaca. Kenapa tidak indah? Berikut adalah alasannya! 

1. Kesalahan kata 'di'

Digabung atau Dipisah, 5 Kesalahan Ini Biasa Dilakukan Penulis Pemula!pexels.com/Christina Morillo

Hal paling dasar yang biasanya para penulis pemula lakukan adalah penggunaan kata awalan 'di' yang salah. Biasanya, kesalahannya adalah menyatukan yang semestinya terpisah, dan memisahkan yang semestinya menyatu. Contoh penggunaan 'di' yang salah, Rani ada 'dimana-mana'. 

Seharusnya kata 'di' ditulis terpisah jika kata setelahnya menunjukkan suatu tempat, 'di mana-mana', 'ke mana-mana'. Jangan pernah ditulis serangkai dengan kata setelahnya kecuali kata 'di' yang berfungsi sebagai kata awalan pada kata kerja. Contohnya, 'dimakan', 'diduduki', dan 'diminum'. 

2. Kesalahan kata 'ke'

Digabung atau Dipisah, 5 Kesalahan Ini Biasa Dilakukan Penulis Pemula!unsplash.com/Helloquence

Sedangkan kata 'ke' juga memiliki rumus yang sama dengan kata 'di', jika menunjuk pada suatu tempat, maka wajib dipisah. Kata 'ke' yang ditulis serangkai hanya jika setelahnya terdapat kata bilangan, seperti, 'kedua', 'ketiga'. Dan jika setelah kata 'ke' adalah kata luar yang maknanya antonim dari kata 'dalam', seperti, 'ke luar >< ke dalam'. Tetapi, jika bukan antonim dari kata dalam, melainkan antonim dari kata 'masuk', wajib hukumnya untuk digabung, seperti, 'keluar >< masuk'. 

3. Kesalahan partikel

Digabung atau Dipisah, 5 Kesalahan Ini Biasa Dilakukan Penulis Pemula!pexels.com/nappy

Kesalahan selanjutnya terdapat pada penggunaan partikel, 'lah', 'kah', 'tah', dan 'pun'. Partikel 'lah' wajib ditulis serangkai, contoh, 'sudahlah' bukan 'sudah lah'. Partikel 'kah' juga sama, wajib ditulis serangkai, contoh, 'sudahkah' bukan 'sudah kah'. Dan, partikel 'tah' juga demikian, contoh, 'apatah' bukan 'apa tah'. 

dm-player

Sedangkan partikel 'pun' selalu ditulis terpisah jika memiliki makna juga atau jua. Contohnya, 'pesanku tak kunjung dibalas pun dibaca'. Namun, jika partikel 'pun' berfungsi sebagai kata hubung atau konjungsi, wajib hukumnya ditulis serangkai. Contohnya, 'walau bagaimanapun dia adalah ibuku'. 

Baca Juga: 5 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Kamu Jadi Penulis Profesional!

4. Kesalahan kata ganti

Digabung atau Dipisah, 5 Kesalahan Ini Biasa Dilakukan Penulis Pemula!unsplash.com/Debby Hudson

Kesalahan yang terjadi biasanya pada kata ganti, 'ku', 'mu' dan 'nya'. Tidak sedikit para penulis pemula, atau bahkan kamu sendiri kebingungan ketika dihadapkan pada kata ganti tersebut. Kapan harus ditulis serangkai dan kapan harus ditulis terpisah. Sederhananya, kata 'ku' selalu ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya maupun mendahuluinya. Contohnya, 'kuterima', 'padaku', sedangkan kata yang sudah berimbuhan tidak perlu lagi kata 'ku' ditulis serangkai, tapi gunakan kata 'aku'.

Contohnya, 'aku merindukan', bukan 'kumerindukan' atau 'ku merindukan'. Lantas bagaimana dengan kata ganti 'mu' dan 'nya'? Kata ganti 'mu' dan 'nya' selalu ditulis serangkai kecuali jika menunjuk kepada Tuhan, ditulis terpisah dengan tanda strip. Contoh yang tidak menunjuk pada Tuhan, 'kepadanya atau kepadamu'. Dan contoh yang menunjuk pada Tuhan, 'kepada-Mu atau kepada-Nya'. 

5. Kesalahan gabungan kata dan kata baku

Digabung atau Dipisah, 5 Kesalahan Ini Biasa Dilakukan Penulis Pemula!pexels.com/Rahul Shah

Jika keempat poin sebelumnya bisa kamu pelajari lebih lanjut pada PUEBI, poin yang terakhir ini disarankan agar kamu sering-sering membuka KBBI daring ataupun aplikasi. Jamak terjadi kesalahan pada penulisan gabungan kata seperti, terima kasih bukan terimakasih, ekstrakurikuler bukan ekstra kurikuler dan kacamata, bukan kaca mata. 

Berbeda lagi dengan kesalahan kata baku, penulis pemula sering menulis silahkan, padahal kata tersebut tidaklah ada di KBBI, penulisan yang benar adalah silakan. Juga kata faham, sebenarnya kata tersebut bukanlah kata baku, yang baku adalah paham. Dan kata fikir bukanlah kata baku, yang baku adalah pikir. 

Itulah 5 kesalahan yang biasa dilakukan para penulis pemula. Jika tulisanmu hanya untuk konsumsi pribadi memanglah lima hal ini sepele. Berbeda lagi, jika kamu ingin tulisanmu naik ke ranah publik, atau bahkan sebuah buku, lima hal ini tidak bisa lagi kamu anggap enteng, lho! 

Baca Juga: Gak Melulu Tema Berat, Ini 5 Alasan Penulis Membuat Artikel Ringan 

Alya Rekha Anjani Photo Verified Writer Alya Rekha Anjani

I scream so loud, but, no one heard a THING. So, I decided to write. Akun IG: antologikata_id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya