IWF2020: 7 Tips Pamungkas Biar Artikel Tak Lagi Pending, Harus Lakukan

Kunci utamanya harus sabar, ya! #IWF2020

Tak terasa gelaran Indonesia Writer Festival 2020 memasuki hari kelima tepat pada 25 September. Sesi "Editor's Talk" kali ini, IDN Times memanjakan para community writer dengan membocorkan seputar pemilihan artikel yang akan terbit. Bersama para editor seperti, Merry Wulan, Diana Hasna, Yudha, Arifina Aswati, Novaya, dan Febrianti Diah, membagikan tips untuk penulis yang sering kali artikelnya pending.

Yuk, simak ulasannya berikut ini! 

1. Perhatikan syarat dan ketentuan

IWF2020: 7 Tips Pamungkas Biar Artikel Tak Lagi Pending, Harus Lakukanyoutube.com/IDN Times

Bagi kamu yang baru ingin menulis artikel di IDN Times, hal pertama yang harus dilakukan adalah membaca panduan menulis di dashboard akunmu. Karena, para editor menyayangkan jika terdapat artikel yang masih tidak lengkap. 

Maksudnya, terkadang ada penulis yang mengirimkan artikel tanpa paragraf penutup. Hal itu yang membuat editor tidak melirik artikelmu. Kamu harus mulai memahami apa saja yang harus diisi dalam sebuah artikel. 

2. Buat judul yang spesifik

IWF2020: 7 Tips Pamungkas Biar Artikel Tak Lagi Pending, Harus LakukanIlustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

Setelah kamu membaca panduan menulis, waktunya kamu untuk membuat artikelnya. Hal pertama, tentukan judulnya terlebih dahulu, kamu harus tahu, apa inti yang ingin disampaikan dalam artikelmu itu. Misalnya, kamu ingin membahas artikel seputar Korea, kamu harus mencantumkan hal spesifiknya dalam judul.

Jangan hanya tulis Korea, tapi, kamu cantumkan entah itu drama Korea, Korean group, atau makanan Korea. Bebas. Dan, perhatikan penulisan huruf di judul yang harus kapital dan tidak. Karena, judul adalah poin utama yang menentukan lirikan editor untuk membaca isi atau tidak. 

3. Pastikan tidak plagiat

IWF2020: 7 Tips Pamungkas Biar Artikel Tak Lagi Pending, Harus Lakukanyoutube.com/IDN Times

Setelah menentukan judul, kamu pastikan untuk membuat isi artikel yang tidak ada unsur plagiat. Editor beberapa kali menemukan penulis baru yang hanya copy artikel lain lalu dikirimkan ke IDN Times. 

Ada baiknya, kamu memparafrase atau merangkai ulang sebuah berita yang habis kamu baca tersebut. Misalnya, setelah kamu membaca informasi dari artikel lain, kamu coba untuk menulis ulang dengan kata-katamu sendiri. 

Baca Juga: IWF 2020: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Jika Ingin Jadi Penulis

4. Tips artikel bergambar

IWF2020: 7 Tips Pamungkas Biar Artikel Tak Lagi Pending, Harus LakukanIlustrasi Work From Home (IDN Times/Arief Rahmat)

IDN Times memang menerima artikel yang hanya kumpulan gambar-gambar saja. Tapi, bukan berarti kamu bisa seenaknya saja mengirim tanpa memerhatikan hal-hal berikut. Pertama, pilih gambar yang horizontal, jika vertikal bisa kamu edit jadi kolase, lalu, cek di fitur preview artikel untuk memastikan gambarmu terpotong atau tidak, utamanya untuk gambar cover artikel. Kedua, usahakan gambar tidak blur, pilih kualitas yang tidak pecah-pecah.

dm-player

Ketiga, jangan pakai gambar dari media dalam negeri atau nasional. Kamu bisa pilih dari media sosial dengan izin, atau media berita luar negeri. Keempat, perhatikan penulisan sumber gambar seperti nama media sumber dan nama akun pemilik gambar tersebut. Kelima, jika artikel berisi kumpulan gambar, pastikan diisi dengan sub-judul yang mengandung informasi. 

5. Improvisasi dan riset

IWF2020: 7 Tips Pamungkas Biar Artikel Tak Lagi Pending, Harus LakukanIlustrasi Riset (IDN Times/Arief Rahmat)

Ada beberapa artikel yang sudah bagus topiknya, hanya saja terbaca kaku dan kurang riset. Maksudnya, kamu harus memahami gaya bahasa artikel-artikel penulis di IDN Times lain yang sudah terbit. Dengan membaca artikel tersebut, secara tidak sadar, kamu akan menyadari, bagaimana cara mengimprovisasi, dan membuat artikelmu yang antar kalimatnya bersambung tidak loncat-loncat. 

Pastikan juga, satu kalimat tidak terlalu panjang, dan biasanya satu paragraf hanya berisi hingga 3-4 kalimat saja. Dan, mengenai riset yang mendalam juga difokuskan pada artikel kategori Health dan Science. Sertakan artikel referensi dan jurnal riset di bawah paragraf akhir artikelmu untuk dicek oleh editor.

6. Pahami PUEBI dan KBBI

IWF2020: 7 Tips Pamungkas Biar Artikel Tak Lagi Pending, Harus Lakukanunplash.com/Lucrezia Carnelos

Sebagus dan semutu apa pun tulisan kamu, jika masih banyak PUEBI yang salah, ketidaksesuaian dengan KBBI, editor juga jarang meliriknya. Maka dari itu, sebagai penulis, kedua pedoman itu harus kamu kuasai. Misalnya saja, kapan kata di yang harus dipisah dan disambung, hal ini jangan sampai salah. 

Setelah artikelmu selesai dibuat, jangan langsung klik submit, baca ulang terlebih dahulu. Self-editing akan mengurangi typo dalam tulisanmu agar editor cepat menerbitkan artikel kamu.

7. Sabar dalam tahap revisi

IWF2020: 7 Tips Pamungkas Biar Artikel Tak Lagi Pending, Harus Lakukanunplash.com/Cathryn Lavery

Terakhir, jika artikelmu berhasil direspons oleh editor, misalnya saja disuruh revisi. Nah, kamu jangan panik atau khawatir tidak terbit artikelnya. Karena, kalau editor sudah merespons seperti itu, artinya, editor tertarik dengan artikelmu dan berniat menerbitkan secepatnya. 

Yang harus kamu lakukan adalah, ikuti semua poin revisi yang diberikan oleh editor. Perbaiki artikelmu, dan jangan mengirim ulang artikel yang sama tanpa adanya perbaikan. Dan, setelah artikelmu berhasil terbit, jangan lupa untuk membandingkan tulisan aslimu dengan hasil artikel yang telah diedit oleh editor. Pelajari perbedaannya, dan jangan diulangi lagi. 

Itulah tujuh tips pamungkas biar artikelmu tidak pending lagi. Selamat menulis! 

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui Zoom dan YouTube channel IDN Times.

IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan Lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.

Simak terus keseruan setiap sesinya di situs kami, idntimes.com, ya!

Baca Juga: IWF 2020: 5 Hal yang Sering Bikin Para Editor Kesal, Hindari Yuk!

Alya Rekha Anjani Photo Verified Writer Alya Rekha Anjani

I scream so loud, but, no one heard a THING. So, I decided to write. Akun IG: antologikata_id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya