7 Kosakata Bugis-Makassar Ini Sudah Tercantum dalam KBBI, Wajib Tahu!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia terdiri dari ribuan pulau sehingga tidak heran jika memiliki beraneka ragam bahasa. Bahasa daerah merupakan kearifan lokal perlu dipertahankan agar tidak punah. Maka kosa kata bahasa daerah tersebut perlu dimasukkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Peneliti Balai Bahasa Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Haslina Fajrin mengatakan beberapa kosa kata Bugis-makassar telah masuk dalam kosa kata bahasa Indonesia.
Pencantuman kosa kata tersebut terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi 4 tahun 2018. Berikut tujuh kosa kata Bugis-Makassar yang telah tercantum dalam KBBI.
1. Barongko
Barongko adalah kue berbahan dasar pisang, telur, tepung, santan, gula pasir. Pisang dihancurkan hingga halus lalu dicampur dengan santan, gula pasir, tepung dan telur kemudian dikukus. Kue dibungkus daun ini rasanya enak dan cocok untuk camilan sore hari atau berbuka puasa saat bulan Ramadan.
2. Pete-pete
Terdapat dua arti pete-pete dalam KBBI:
(1) Pete-pete adalah kendaraan bermotor angkutan di dalam kota. Angkutan ini berwarna biru muda sehingga dapat dibedakan dengan angkutan lainnya. Rute yang dilalui dapat dilihat dari kode yang tercantum pada kaca depan dan belakang.
(2) Pete-pete adalah mengumpulkan dana dari sekolompok orang atau patungan
Baca Juga: 9 Nama-nama Buah dalam Bahasa Bugis, Mudah Dilafalkan!
3. Gogosok
Makanan tradisional yang terbuat dari beras ketan dan santan, dibungkus dengan daun pisang lalu dipanggang di atas bara api. Gogosok ini dijumpai saat bulan puasa atau lebaran.
Editor’s picks
Di Sulawesi Selatan gogosok dinikmati dengan serundeng atau nasu likku (ayam lengkuas).
4. Gola tarek
Panganan ini terbuat dari gula merah yang dimasak hingga mengental. Gola Tarek sama dengan gulali atau permen yang disukai oleh anak-anak, karena rasanya manis serta dapat dibentuk sesuai keinginan. Selain terbuat dari gula merah dapat juga dari gula pasir kemudian diberi warna sesuai selera.
5. Male
Male adalah kertas warna-warni yang biasa digantung atau menghias telur berwarna-warni. Biasa digunakan saat Maulid Nabi Muhammad SAW.
Maulid Nabi di Sulawesi Selatan amat meriah, selain di meriahkan suguhan dengan telur yang digantung dengan male, juga kaddo’ minnyak, dan makanan lainnya.
6. Parakang
Manusia jadi-jadian yang dapat berubah menjadi apa saja. Dapat berubah menjadi hewan, tumbuhan, benda apa saja. Konon parakang adalah manusia yang belajar ilmu hitam tetapi tidak selesai mempelajarinya atau gagal.
7. Rontok
Rontok adalah lauk yang terbuat dari udang kecil-kecil mentah atau sering disebut sambal udang mentah. Rasa sambal Udang mentah ini harus seimbang antara asin dan pedasnya. Rasa asin sebagai pengawet pencegah bau busuk sedangkan rasa pedas untuk menghilangkan bau amis. Agar lebih enak sambal udang mentah ini disimpan dahulu sebelum dinikmati.
Bahasa daerah sebagai warisan budaya bangsa harus tetap dilestarikan. Dengan masuknya kosa bahasa daerah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan salah satu cara agar bahasa daerah tidak punah ditelan zaman.
Baca Juga: 5 Fakta di Balik Tradisi Uang Panai Suku Bugis Makassar, Udah Tahu?
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.