Program Literasi Pemprov Jawa Barat untuk Meningkatkan Minat Baca

Mewujudkan generasi penerus yang intelektual

Meningkatkan budaya literasi menjadi salah satu upaya pemerintah saat ini, seperti yang gencar dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemnko PMK). Dilansir kemenkopmk, pemerintah terus mendorong pemerintah daerah agar dapat meningkatkan budaya literasi di masyarakat. Salah satunya di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Disebutkan pula di kemenkopmk, berdasarkan kajian data Perpustakaan Nasional 2020, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat Provinsi Jawa Barat sebesar 8,48 poin. Hal ini menjadikan Jawa Barat merupakan lima provinsi dengan nilai terendah di Indonesia. Berdasarkan data dan fakta tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuat program untuk meningkatkan minat baca dan budaya literasi di Jawa Barat.

Selama lima tahun terakhir, ada beberapa program yang dilakukan, mulai dari pelatihan, hingga membuat perpustakaan baca yang kekinian. Dengan tujuan agar generasi muda Provinsi Jawa Barat tertarik untuk membaca, serta memperkaya wawasan mereka. Demi mewujudkan #JabarJuara dengan bibit unggul yang intelektual.

1. Pelatihan Literasi Digital dan Cek Fakta Mandiri

Program Literasi Pemprov Jawa Barat untuk Meningkatkan Minat BacaPelatihan literasi digital (jabarprov.go.id)

Program pertama yang dilakukan adalah Pelatihan Literasi Digital dan Cek Fakta Mandiri. Dilansir jabarprov, program ini diadakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diakominfo) melalui Jabar Saber Hoaks (JSH) yang berkolaborasi dengan USHD, Komunitas MC Bandung dan Telkomsel. Pelatihan sempat dilakukan di SMA 2 Kota Cimahi, dan di beberapa lingkungan sekolah dan pondok pesantren.

JSH sendiri adalah salah satu unit kerja Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat. Dibentuk pada era Gubernur Ridwan Kamil dan Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum, untuk menanggulangi penyebaran hoax dan meningkatkan literasi digital masyarakat. Saat pelatihan, Team JSH memberikan pelatihan dengan langsung praktik tentang cek fakta mandiri kepada peserta.

Pelatihan dilakukan dengan menggunakan Google Reverse Image dan Google Lens untuk menebak gambar hoaks yang menyebar di media sosial. Tidak lupa pemberi materi juga menyampaikan empat pilar dari literasi digital yaitu, Etika Digital, Budaya Digital, Keterampilan Digital, dan Keamanan Digital. Setelah pelatihan berhasil terselenggara, pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap agar para peserta yang mayoritas adalah generasi muda agar lebih jeli dalam membaca informasi. 

Baca Juga: 5 Bukti Jawa Barat Semakin Melek Teknologi, Punya Aplikasi Super! 

2. Menginsiasi Kotak Literasi Cerdas (Kolecer)

dm-player
Program Literasi Pemprov Jawa Barat untuk Meningkatkan Minat BacaKotak Literasi Cerdas (lkpj.jabarprov)

Program kekinian kedua yang dibuat Provinsi Jawa Barat adalah menginisiasi KOLECER (KOtak LitErasi CERdas). KOLECER merupakan perpustakaan mini yang ditempatkan di ruang publik, seperti taman, lapangan olahraga, dan fasilitasi umum lainnya. Tujuannya agar masyarakat Provinsi Jawa Barat bisa dengan mudah mendapatkan bahan bacaan. Selain itu, juga untuk meningkatkan minat baca, sehingga budaya literasi berkembang.

Apalagi, dilansir lkpj.jabarprov, berdasarkan hasil survei Programme for International  Student Assessment (PISA), indeks membaca orang Indonesia hanya 0,001. Hal itu menunjukkan bahwa 1.000 orang di Indonesia, hanya ada satu saja yang memiliki minat membaca. Jadi gak heran pemerintah Provinsi Jawa Barat menginisiasi adanya KOLECER ini.

Salah satu daerah di Jawa Barat yang menghadirkan KOLECER adalah Karawang. Dilansir karawangkab, Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana, menyebutkan bahwa substansi literasi itu ada empat.

Pertama kemampuan mengumpulkan sumber bahan bacaan, kedua memahami apa yang tersirat dan tersurat, ketiga kemampuan menemukan gagasan, ide, teori baru, dan memecahkan masalah. Terakhir, kemampuan suatu negara untuk menciptakan barang dan jasa. Diharapkannya dengan adanya KOLECER, keempat substansi ini dapat terwujud juga di Kabupaten Karawang.

3. Maca Dina Digital Library (Candil)

Program Literasi Pemprov Jawa Barat untuk Meningkatkan Minat BacaMeningkatkan minat baca generasi muda (lkpj.jabarprov)

Terakhir adalah program berbasis digital untuk meningkatkan budaya literasi, yaitu Candil (Maca Dina Digital Library). Candil merupakan sebuah aplikasi perpustakaan digital, milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. Di aplikasi ini, ada ribuan buku elektronik yang bisa dibaca masyarakat, loh!

Apalagi kini semua kalangan masyarakat tidak bisa lepas dari yang namanya gadget. Sehingga pemerintah Provinsi Jawa Barat meningkatkan budaya literasi, dengan mempermudah masyarakatnya mencari bahan bacaan. Dilansir lkpj.jabarprov, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, menjalankan program ini dengan Mobil Unit Perpustakaan Keliling ke tempat-tempat umum.

Dengan adanya ketiga program ini, pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap masyarakat lebih tertarik dengan budaya literasi dan minat baca pun meningkat. Agar Jawa Barat tidak lagi menempati peringkat dengan minat baca yang rendah. Serta dapat memotivasi provinsi lainnya, agar juga gencar membuat program-program serupa.

Baca Juga: 3 Upaya yang Dilakukan Pemerintah Jawa Barat untuk Menekan Stunting

Ara Kinan Photo Writer Ara Kinan

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya