Apa yang Dimaksud dengan Tari Kreasi Baru? Ini Penjelasannya

Ada Tari Mapepare dari Bali 

Pernah dengan istilah tari kreasi baru? Tari kreasi baru adalah seni tari yang diciptakan dari hasil modifikasi dan pengembangan dari seni tari tradisional, seni tari sakral, atau budaya yang sudah ada sebelumnya. Dapat dikatakan, tari kreasi baru ini bukanlah suatu kesenian yang disakralkan.

Proses penciptaan tari kreasi baru melalui tiga proses atau tahapan yaitu exploration (penjajagan), proses improvisation (percobaan), dan forming (pembentukan). Salah satu contoh tari kreasi baru adalah Tari Mapepare dari Bali. Seperti apa tarian ini?

Baca Juga: Belajar Tari Klasik, Mulai dari Sejarah Hingga Contohnya

Tari kreasi Mapepare

Apa yang Dimaksud dengan Tari Kreasi Baru? Ini Penjelasannyatari kreasi baru Mapepare (youtube.com/Tari Art)

Tari kreasi baru ini diangkat dari kegiatan sekelompok wanita dari salah satu desa Bali Aga yaitu Desa Tenganan Pagringsingan, Karangasem, Bali. Sekelompok wanita ini sedang mempersembahkan banten Pepare pada saat berlangsungnya Upacara Ngusaba Kasa di desa tersebut. Tari ini diciptakan oleh Putu Devia Maharani yang merupakan ujian tugas akhir S1 Jurusan Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia, Denpasar.

dm-player

Biasanya, setiap upacara besar di desa ini membutuhkan persiapan dari segi mental dan fisik. Salah satunya adalah pada prosesi mesuunan (mengusung sesuatu yang ditaruh di atas kepala) banten (sarana persembahan) Pepare, dimana jika salah satu warga menjatuhkan sarana-sarana yang ada dalam banten tersebut, maka warga tersebut akan dijatuhkan sangsi adat yang berlaku di desa tersebut.

Tari kreasi Mapepare ini mengambil tema ketulusan, karena melihat kehidupan sosial masyarakat Tenganan dimana setiap tradisi yang digelar perlu adanya ketulusan dalam melaksanakan prosesinya. Gerakan tarinya bersumber dari gerak-gerak dalam tari Bali seperti agem, tandang, tangkis, dan tangkep yang oleh pencipta tarian ini dikembangkan lagi sesuai dengan ide dan tema.

Tari kreasi ini ditarikan oleh tujuh orang penari wanita. Gambelan Selonding dijadikan sebagai gambelan pengiring tari ini. Untuk memperkuat suasana upacara yang digambarkan dalam tarian ini, Pencipta menambahkan tiga orang wanita untuk membawakan vokal kekidungan.

Tata rias yang digunakan dalam tari kreasi Mapepare ini bersifat soft natural agar penari terlihat menampilkan sosok wanita dari Desa Tenganan Pagringsingan. Sedangkan untuk kostum, kostum sederhana dengan ciri khas Desa Pagringsingan. Pada bagian kepala terdapat hiasan yang merupakan simbol dari banten Pepare.

Selain tari Mapepare, masih banyak terdapat tari kreasi baru lainnya, tidak hanya di Bali namun di seluruh Indonesia. Tari kreasi baru diciptakan untuk menambah kekayaan seni budaya yang sudah ada. Tari kreasi baru juga memberikan kesempatan para seniman-seniman tari muda untuk berkreasi menciptakan seni tari baru namun tetap menjaga pakem-pakem dari seni tari yang sudah ada.

Baca Juga: Mengenal Tari Tradisional, Tumbuhkan Semangat untuk Melestarikan

Ari Budiadnyana Photo Verified Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya