IWF 2020: Menyentuh Pembaca dengan Menulis Biografi, Ini 5 Kuncinya!

Fenty Effendi bocorkan tipsnya nih #IWF2020

Pernahkah kamu mencoba menulis biografi? Atau sebelum masuk ke pertanyaan tersebut, tahukah kamu apa itu biografi? Biografi sendiri merupakan tulisan yang berisi cerita atau kisah hidup seseorang. Dalam menulis biografi, tentu tidak bisa dilakukan sembarangan. Namun, hal itu bukan berarti sulit atau tidak mudah dilakukan. Asal mengikuti langkah-langkah yang tepat, bukan tak mungkin kamu bisa menjadi seorang penulis biografi terkenal di masa depan.

Seperti halnya dengan Fenty Effendy, penulis buku biografi beberapa tokoh terkenal ini telah menelurkan banyak karya biografi, seperti Karni Ilyas: Lahir untuk Berita (2012), Ahmad Sahroni: Anak Priok Meraih Mimpi (2013), Sutopo Purwo Nugroho: Terjebak Nostalgia (2019), dan masih banyak lagi. Ia pun membocorkan beberapa tips sukses menulis biografi. 

Dalam acara Indonesia Writers Festival 2020 yang diadakan secara daring pada 21—26 September, Fenty Effendy dipercaya mengisi sesi "Kelas Menulis Biografi" di hari pertama. Dalam sesi yang berlangsung satu jam itu, Fenty memaparkan ada beberapa hal yang wajib diperhatikan dalam kepenulisan suatu biografi. 

Penasaran dong apa saja hal-hal tersebut? Yuk, intip penjelasannya di bawah.

1. Cerita tokoh tidak melulu soal pencapaian

IWF 2020: Menyentuh Pembaca dengan Menulis Biografi, Ini 5 Kuncinya!Dok. IDN Times

Sesi "Kelas Menulis Biografi" yang dibawakan Fenty Effendy diawali dengan pemaparannya mengenai hal yang mungkin banyak orang belum tahu. Fenty menyebut bahwa dalam penulisan biografi, yang menjadi inti tak selalu soal pencapaian seorang tokoh, tetapi ada hal menarik lain yang bisa menjadi daya tarik.

"Kepenulisan biografi itu tak selalu soal pencapaian, namun konsistensi atau value seorang tokoh dalam menjalani kehidupan juga bisa jadi poin dalam penulisan biografi," ujar Fenty dalam sesi "Kelas Menulis Biografi" Indonesia Writers Festival 2020.

Menurut Fenty, spektrum penulisan biografi luas sekali. Adapun, konsistensi seorang tokoh dalam menjalani apa yang menjadi tanggung jawab semasa hidup bisa menjadi salah satu daya tarik dalam biografi. Selain itu, value yang diwariskan tokoh juga bisa menjadi salah satu poin yang bisa mengguggah pembaca. Fenty pun menambahkan, penulisan biografi bisa dilakukan lebih dari satu orang alias secara bersama. Menarik, ya!

2. Biasakan menulis biografi orang-orang terdekat dulu

IWF 2020: Menyentuh Pembaca dengan Menulis Biografi, Ini 5 Kuncinya!Dok. IDN Times

Fenty Effendy berulang kali mengatakan bahwa untuk menjadi seorang penulis, kuncinya adalah menulis. Dalam hal penulisan biografi ini, Fenty mendorong siapa saja untuk memulai menulis dan melakukan riset biografi, tak mesti tokoh terkenal, tetapi bisa dimulai dari orang-orang terdekat atau di lingkungan sekitar yang dianggap memiliki kisah hidup yang menarik. 

Melalui keberhasilan menulis dan riset kisah hidup orang-orang terdekat, hal ini bisa menumbuhkan gairah untuk terus menulis. Selain itu, dengan terus berlatih menulis, kreativitasmu dalam mengolah kata akan terus terasah dan bukan tak mungkin tulisanmu diminati dan menyentuh pembaca di kemudian hari.

Baca Juga: IWF 2020: Gunakan 5 Teknik SEO Ini agar Artikelmu Dibaca Banyak Orang

3. Riset yang akurat adalah nyawa dalam kepenulisan biografi

IWF 2020: Menyentuh Pembaca dengan Menulis Biografi, Ini 5 Kuncinya!Dok. Fenty Effendy
dm-player

Riset menjadi dasar kepenulisan biografi. Fenty menuturkan bahwa riset adalah nyawa dalam menulis suatu biografi. Sumber riset ada dua, yaitu primary resources dan secondary resources. Sumber utama riset di sini bisa berupa wawancara, majalah, koran, dan masih banyak lagi. Seorang penulis wajib melakukan riset yang mendalam tentang tokoh yang ingin ditulis demi mendapat informasi atau data akurat mengenai tokoh tersebut. 

Fenty Effendy juga mengungkapkan bahwa riset yang kuat dari penulis akan mampu membuat narasumber atau tokoh bergairah dalam berbagi kisah hidup. Ia menyebut, riset yang kuat membuat narasumber dan penulis bisa sikut-sikutan dalam berargumen sehingga cerita yang didapat bisa lebih lengkap dan mendalam.

4. Maksimalkan momen wawancara bersama narasumber

IWF 2020: Menyentuh Pembaca dengan Menulis Biografi, Ini 5 Kuncinya!Pexels.com/Christina Morillo

Wawancara menjadi hal paling penting dalam menulis biografi. Fenty Effendy pun menyebut poin-poin penting yang wajib diperhatikan dalam melakukan wawancara terhadap narasumber.

Hal-hal penting tersebut meliputi waktu wawancara, tempat wawancara, hingga sikap penulis saat mewawancara. Fenty mengatakan bahwa waktu wawancara tidak boleh terlalu lama. "Kalau saya biasanya maksimal 2-3 jam," ujar Fenty.

Tempat wawancara pun dikondisikan agar memberikan nuansa tenang dan nyaman sehingga momen berbagi cerita mengalir tanpa gangguan.

Yang tidak kalah penting menurut Fenty, seorang pewawancara—dalam hal ini penulis— harus berani mengulik informasi dari narasumber. Penulis tidak boleh terlalu terpaku pada informasi dalam riset karena bisa saja riset yang didapat hanya berisi sebagian kecil informasi dari narasumber. Penulis harus mampu membuat narasumber terpacu untuk terus memberikan informasi menarik lainnya, yang bisa membuat pembaca jadi tergugah.

5. Penulis yang baik adalah penulis yang mau membaca tulisannya sendiri

IWF 2020: Menyentuh Pembaca dengan Menulis Biografi, Ini 5 Kuncinya!Pexels.com/cottonbro

Poin penting terakhir yang disampaikan seorang Fenty Effendy ialah penulis biografi harus membaca hasil riset, wawancara, maupun draft biografi yang telah dibuat sendiri. Fenty menekankan pentingnya hal ini agar penulis bisa menentukan alur atau gambaran jalan cerita yang ingin dipakai dalam penulisan biografi.

Dengan membaca hasil tulisan sendiri, penulis bisa ikut merasakan dan menilai apakah tulisannya membuat dia tersentuh atau tidak sehingga hal ini bisa menjadi tolok ukur keberhasilan tulisannya disukai pembaca. 

Menulis biografi memang tidak boleh sembarangan, namun bukan berarti sulit. Beberapa kunci sukses menulis biografi telah dibocorkan oleh Fenty Effendy pada Senin (21/9/2020) dalam sesi "Kelas Menulis Biografi" Indonesia Writers Festival 2020. Bagaimana? Apa kamu mulai tertarik menulis biografi?

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui Zoom dan saluran YouTube IDN Times.

IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari dua puluh pembicara kompeten di berbagai latar belakang, seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.

Baca Juga: IWF 2020: Tips Menulis Biografi dari Fenty Effendy 

Arya Sarimata Photo Verified Writer Arya Sarimata

"When life gets you down, you know what you gotta do? Just keep swimming" -Dory-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya