IWF 2020: Hindari 6 Hal Ini Agar Artikelmu Tidak Ditolak Editor

Awas, jangan plagiat! #IWF2020

Sebagai sebuah platform berbagi tulisan yang sudah dikenal banyak orang, hampir setiap hari IDN Times menerima ribuan artikel dari penulis. Sebelum terbit, semua tulisan itu harus melalui tahap kurasi dan moderasi yang cukup ketat di meja editor.

Tentu saja tidak semua tulisan memenuhi kriteria. Bahkan banyak di antaranya yang terhenti di proses moderasi atau ditolak oleh editor karena sejumlah persoalan. Lantas, apa saja hal-hal yang perlu dihindari agar tulisan yang dikirimkan ke IDN Times tidak terbengkalai? Berikut ini ulasannya.

1. Jangan abaikan panduan menulis yang ada pada dashboard profil

IWF 2020: Hindari 6 Hal Ini Agar Artikelmu Tidak Ditolak EditorYouTube.com/IDN Times

Panduan menulis yang disusun oleh editor IDN Times sebetulnya sudah begitu jelas. Namun tidak sedikit penulis yang tidak mematuhi ketentuan saat mengirimkan artikelnya. Beberapa di antara persoalan klasik yang sering ditemukan editor adalah penulisan struktur artikel yang tidak berbentuk listicle dan tidak adanya paragraf penutup.

Dalam satu sesi di ajang Indonesia Writers Festival (IWF) 2020, editor IDN Times, Merry Wulan mengingatkan penulis untuk mempelajari sejumlah artikel yang sudah terbit. Cara ini dianggap bisa menambah pemahaman penulis dalam menerapkan ketentuan menulis yang berlaku.

2. Jangan keluar dari aturan PUEBI dan standar pemilihan kata di KBBI

IWF 2020: Hindari 6 Hal Ini Agar Artikelmu Tidak Ditolak Editorpixabay.com/libellule789

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan dua pegangan dasar bagi penulis yang menginginkan artikelnya terbit. Sebab tanpa mengikuti ejaan yang baik dan benar, editor akan enggan memeriksa judul tulisan yang keluar dari kaidah PUEBI dan KBBI.

Penulisan judul yang baik dan benar mutlak harus diperhatikan penulis sebab bagian tulisan itu yang akan dilihat lebih dulu oleh para editor. Meskipun adakalanya editor menoleransi kesalahan minor pada pilihan kata atau ejaan, namun penulis sebaiknya juga membaca lagi revisi artikel yang sudah ditayangkan itu.

3. Jangan menjiplak artikel orang lain

IWF 2020: Hindari 6 Hal Ini Agar Artikelmu Tidak Ditolak EditorUnsplash/David Klein

Tindakan plagiat merupakan dosa terbesar dan tidak dapat dimaafkan dalam dunia konten atau penulisan. Salah satu editor IDN Times, Viktor Yudha bahkan pernah menandai penulis yang melakukan penjiplakan artikel. Jika sudah ditandai seperti itu, artikel apa pun yang dikirimkannya akan serta merta dicurigai sehingga sulit untuk lolos dari tahap moderasi.

Aksi plagiat terhadap tulisan tidak akan pernah lolos dari meja editor. Sebab para penyunting naskah tulisan memiliki banyak cara termasuk menggunakan tools khusus untuk mengecek tulisan.

Baca Juga: IWF 2020: Kenali 7 Tips Menjadi Penulis Kesayangan Editor

4. Jangan menggunakan foto pendamping artikel yang tidak sesuai standar

dm-player
IWF 2020: Hindari 6 Hal Ini Agar Artikelmu Tidak Ditolak EditorUnsplash/Mike Baker

Di dalam dashboard profil penulis, kriteria foto yang layak dijadikan pendamping artikel begitu jelas standarnya. Mulai dari ukuran, resolusi, bentuk, hingga beberapa rekomendasi situs internet penyedia foto gratis.

Bagi para editor, penerapan kriteria foto ini merupakan salah satu standar yang menentukan terbit atau tidaknya sebuah artikel. Jika ada satu saja foto yang gambarnya terpotong atau memiliki resolusi yang rendah, maka kemungkinan artikel itu untuk terbit sangat kecil.

5. Jangan lupa mencantumkan sumber dan referensi tulisan

IWF 2020: Hindari 6 Hal Ini Agar Artikelmu Tidak Ditolak EditorUnsplash/My Life Journal

Pencantuman sumber dan referensi tulisan dalam sebuah artikel begitu penting. Sebab editor hanya bisa memeriksa kebenaran konten yang dibuat oleh penulis dari sumber dan referensi yang dicantumkan di dalam artikel atau di akhir paragraf. Hal ini dilakukan agar artikel yang terbit di IDN Times bersih dari hoaks dan misinformasi.

Editor IDN Times, Siantita Novaya, yang sering memeriksa artikel seputar topik kesehatan bahkan mewajibkan sebuah tulisan untuk mencantumkan nama jurnal dan artikel referensi yang berkaitan dengan topik tulisan yang dikirimkan. Kebijakan ini diberlakukan agar tulisan tidak dibuat secara asal-asalan.

6. Jangan abaikan revisi dari editor

IWF 2020: Hindari 6 Hal Ini Agar Artikelmu Tidak Ditolak EditorUnsplash/John Schnobrich

Memerhatikan poin revisi yang disampaikan editor merupakan kewajiban yang harus dipenuhi penulis. Sebab dengan revisi itu, editor berharap besar kepada penulis agar tidak mengulangi kesalahan yang sama di kiriman artikel berikutnya.

Saat memperoleh revisi, penulis sebaiknya menerima masukan dari editor karena mereka sudah mau mempertimbangkan sebuah tulisan untuk diterbitkan. Sebab membantah atau kesal dengan revisi yang dibuat hanya akan membuat penulis kehilangan kesempatan untuk belajar.

Jadi, hindari enam hal di atas ya, agar tulisanmu bisa cepat terbit di IDN Times. Semangat!

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2020. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2020 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 21 hingga 26 September 2020 melalui Zoom dan YouTube channel IDN Times.

IWF 2020 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Nadin Amizah, Sal Priadi, Agus Noor, Ivan lanin, Tsana, Kalis Mardiasih, dan masih banyak lainnya.

Simak terus keseruan setiap sesinya di situs kami, idntimes.com, ya!

Baca Juga: IWF 2020: 9 Cara Artikel Cepat Terbit dari Editor IDN Times Community 

Asep Wijaya Photo Verified Writer Asep Wijaya

Penikmat buku, film, perjalanan, dan olahraga yang sedang bermukim di Fujisawa, Kanagawa, Jepang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya