Mengenal Tokoh-Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama

Tidak hanya mendirikan NU, juga menjadi pahlawan nasional

Nahdlatul Ulama atau NU merupakan organisasi yang didirikan pada tanggal 31 Januari 1926, di Surabaya. Organisasi ini berpegang teguh pada Ahlusunnah wal jam’ah. Dengan tetap mempertahankan tradisi yang sudah lama berkembang di kalangan ulama, NU memiliki tujuan yang terkait dengan masalah sosial, ekonomi, dan pendidikan.

NU telah memberikan peran besar bagi Indonesia, terutama pada umat muslim. Tak heran jika eksistensinya tetap kuat walaupun sudah berdiri sejak lama. Lalu, siapakah tokoh-tokoh dibalik berdirinya NU? Untuk mengetahui lebih lanjut, simak artikel berikut ini!

Tokoh-Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulama

1. KH. M. Hasyim Asyaari

Mengenal Tokoh-Tokoh Pendiri Nahdlatul UlamaKH Hasyim Asy’ari (Wikimedia/K.H. Abdurrahman Wahid: President of the Republic of Indonesia)

KH. M. Hasyim Asyaari merupakan salah satu tokoh pendiri gerakan NU. dikenal dengan nama Mbah Hasyim, ia lahir pada 14 Februari 1971 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Mbah Hasyim merupakan sosok pendiri yang juga pengasuh pertama dari Pesantren Tebu Ireng di Jombang. 

Mbah Hasyim pertama kali mengenyam pendidikan tentang agama dari ayah dan kakeknya. Selanjutnya, pada usia 15 tahun, ia mulai belajar agama di berbagai pesantren. Pada tahun 1892, Mbah Hasyim berangkat ke Mekkah untuk memperdalam ilmu agama. Ia juga berguru pada Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi serta beberapa guru lainnya.

Setelah pulang dari Mekkah, Mbah Hasyim mendirikan Pondok Pesantren Tebu Ireng. Pesantren ini memegang penting dalam perjuangan umat Islam di Indonesia. Perjuangan Mbah Hasyim terhadap kemerdekaan Indonesia dilanjutkan pada tahun 1925 dengan mendirikan Nahdlatul Ulama. NU menjadi organisasi yang menyatakan secara tegas kebangkitan ulama untuk turut andil dalam kemerdekaan Indonesia.

2. KH. Abdul Wahid Hasyim

Mengenal Tokoh-Tokoh Pendiri Nahdlatul UlamaKH. Wahid Hasyim (Wikipedia/Anam, Choirul (1985). Pertumbuhan dan Perkembangan Nahdlatul Ulama. Surakarta: Jatayu)

Tidak hanya pernah menjabat sebagai seorang menteri negara dan menteri agama pada zaman Orde Lama, Abdul Wahid juga berperan dalam berdirinya Nahdlatul Ulama. Ia bersama ayahnya, KH. Hasyim Asyaari, berperan dalam pengembangan organisasi Islam NU. Pada tahun 1951, ia terpilih sebagai ketua umum dari pengurus besar NU bersama KH A Wahhab Hasbullah dalam Muktamar Nahdlatul Ulama.

Selain itu, Wahid Hasyim juga berperan dalam membentuk Madrasah Nidzamiyah. Madrasah ini mengajarkan pelajaran umum selain Bahasa Arab, contohnya adalah Bahasa Inggris dan Bahasa Belanda. Wahid Hasyim juga merupakan sosok penggagas dari sila “Ketuhanan Yang Maha Esa” dalam Pancasila.

Baca Juga: 31 Januari Hari Lahir Nahdlatul Ulama, Ini Sejarahnya

3. KH. Zainul Arifin

Mengenal Tokoh-Tokoh Pendiri Nahdlatul UlamaK. H Zainul Arifin (dok. nu.or.id)

KH. Zainul Arifin merupakan salah satu pendiri NU. Saat usia 16 tahun, ia pindah ke Batavia. Ia aktif bekerja sebagai guru dan mendirikan beberapa balai pendidikan untuk orang-orang dewasa. 

Terampil dalam berdakwah dan mengajar sejak muda, Zainul Arifin pun menarik perhatian tokoh NU termasuk Wahid Hasyim. Setelah bergabung menjadi anggota GP Ansor dan menjabat sebagai muballigh muda, ia pun diamanahi menjadi Ketua Cabang NU di Jatinegara kemudian berlanjut menjadi Ketua Majelis Konsul NU di Batavia.

4. KH. Zainal Mustofa

Mengenal Tokoh-Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulamailustrasi KH. Zainal Mustofa (wikimedia commons/fair use )

Zainal Mustofa merupakan salah satu tokoh pahlawan nasional Indonesia. Ia merupakan pemimpin dari sebuah pesantren di Tasikmalaya. Zainal Mustofa juga memimpin pergerakan pemberontakan kepada pemerintah Jepang. 

Beliau mendalami ilmu agama dan juga mahir berbahasa Arab. Sosoknya dikenal sebagai ulama yang vokal dan tegas melawan para penjajah. Ia juga mendirikan sebuah pesantren di Kampung Cikembang dengan nama Pesantren Sukamanah. Zainal Mustafa juga mendapatkan gelar pahlawan.

5. KH. Idham Chalid

dm-player
Mengenal Tokoh-Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulamailustrasi foto KH. Idham Chalid (dok. NU Online)

KH. Idham Chalid tercatat sebagai pendiri NU. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Djuanda dan Kabinet Ali Sastroamidjojo II. Sosoknya bahkan pernah menjabat sebagai ketua MPR dan DPR.

Selain berkarier dalam dunia politik, Idham Chalid juga memiliki peran besar pada organisasi NU. Ia diamanahi sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada tahun 1956 sampai 1984. 

6. KH. Abdul Wahab Chasbullah

Mengenal Tokoh-Tokoh Pendiri Nahdlatul UlamaKH. Abdul Wahab Chasbullah (dok. nu.or.id)

Pendiri NU selanjutnya adalah KH. Abdul Wahab Chasbullah. Ia juga dikenal sebagai sosok pendiri kelompok diskusi Tashwirul Afkar atau pergolakan pemikiran. Sejak tahun 1924, Mbah Wahab memang sudah memiliki gagasan agar membentuk suatu perhimpunan ulama yang memiliki tugas untuk melindungi kepentingan dari kaum tradisionalis yang memiliki mazhab.

Akhirnya, usulan yang digagaskan oleh Abdul Wahab terwujud dengan didirikannya NU pada tahun 1926. Abdul Wahab mendapatkan gelar sebagai Rais Aam PBNU dan pernah menjabat sebagai pengasuh pesantren Bahrul Ulum.

Baca Juga: Keluarga Nahdlatul Ulama Ingatkan Peran Keluarga Penting Atasi Klitih 

7. KH. As’ad Syamsul Arifin

Mengenal Tokoh-Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulamailustrasi KH. As’ad Syamsul Arifin (dok. nu.or.id)

KH. As’ad Syamsul Arifin merupakan seorang kiai yang aktif berperang melawan penjajah. Ia juga mengasuh pesantren Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Banyuputih, Situbondo. Ia juga berperan menjadi pemimpin para pejuang di Situbondo, Jember maupun Bondowoso.

Kiai As’ad juga menjadi motor penggerak massa dalam pertempuran melawan penjajah 10 November 1945. Kiai As'ad juga berperan menjelaskan kedudukan Pancasila tidak akan mengganggu nilai-nilai keislaman. Atas jasa-jasanya, Kiai As’ad mendapat anugerah pahlawan pada 9 November 2016. 

8. KH. Syam’un

Mengenal Tokoh-Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulamailustrasi KH. Syam’un (wikipedia.org/Permana, Rahayu)

KH. Syam’un merupakan pendiri sekaligus pengurus NU di Serang, Banten. Ia menguasai tiga bahasa asing serta pernah mengajar di Arab ketika masih muda. Tidak hanya menguasai ilmu agama, ia juga memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.

Syam’un bergabung dengan PETA dan pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon yang memiliki pangkat daidancho atau mayor pada tahun 1943. Ia juga diangkat sebagai brigadir jenderal dan memimpin gerilya di wilayah Banten pada tahun 1948. 

9. KH. Masykur

Mengenal Tokoh-Tokoh Pendiri Nahdlatul Ulamailustrasi KH. Masykur (dok. nu.or.id)

KH. Masykur merupakan tokoh NU yang juga menjadi anggota BPUPKI. Beliau juga turut terlibat dan menuangkan pikirannya dalam perumusan Pancasila. Tak hanya itu, ia tergabung dengan PETA dan hadir sebagai pemimpin Barisan Sabilillah ketika pertempuran pada 10 November 1945.

Ia juga mendirikan Yayasan Sabilillah. Ia merasa memiliki peran penting dalam pembangunan moral anak bangsa, sehingga mendirikan Yayasan Sabilillah. Yayasan ini aktif di bidang pendidikan. 

Baca Juga: Doa Ketenangan Hati dan Terhindar dari Cemas untuk Muslim

Demikian informasi mengenai tokoh pendiri NU yang juga memiliki gelar pahlawan nasional. Tokoh-tokoh NU ini telah berjasa dalam memerdekakan Indonesia dari kekangan penjajah dan menyebarkan agama Islam dengan jiwa nasionalis.

Topik:

  • Seo Intern IDN Times
  • Cynthia Nanda Irawan
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya