Makna Cenderawasih, Burung Si Penghubung Surga bagi Masyarakat Papua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Cenderawasih dalam KBBI diartikan sebagai burung yang indah warna bulunya dan panjang ekornya. Hewan yang memiliki nama ilmiah Paradisaeidae banyak dijumpai di Papua dan akan memikat siapapun yang melihatnya.
Tidak hanya sebagai hewan endemik kebanggan tanah Papua, berikut ini makna mendalam burung surgawi bagi masyarakat Papua.
1. Sang utusan dewa-dewi
Secara etimologi, cenderawasih berasal dari kata cendra yang berarti dewa-dewi bulan dan wasi sebagai wali atau utusan. Dalam kata yang utuh cenderawasih berarti utusan dewa dewi bulan. Masyarakat Papua mempercayai bahwa keberuntungan akan detang dengan terus menjaga burung cenderawasih.
2. Burung penghubung kehidupan dunia dan surga
Kepercayaan ini diperkuat juga dengan tulisan - tulisan pada kitab lama dan kedudukannya yang disamakan dengan burung feniks dari mitologi yunani. Selain lekat dengan kabudayaan Papua, burung cenderawasih juga menjadi bagian penting bagi masyarakat Bali. Memiliki sebutan manuk dewata, burung cendrawasih berperan penting sebagai pemandu arwah menuju alam keabadian saat upacara ngaben.
Baca Juga: 10 Kosakata dalam Bahasa Papua tentang Karakter dan Sifat Manusia
3. Pembawa kesejahteraan
Editor’s picks
Bukan hanya kebaikan yang tertera dalam legenda dan mitologi, namun burung cenderawasih membawa kesejahteraan secara nyata kepada masyarakat Papua khususnya mereka yang berada di wilayah Minggrei, Arfak.
Di tengah kesulitan untuk memiliki uang dan mencukupi kebutuhan sehari-hari, mereka tetap bisa bertahan hidup dari hasil pelancong yang datang baik untuk berwisata ataupun meneliti. Dilansir Berita Papua, masyarakat Arfak dapat memperoleh 10--20 juta rupiah dari satu kali kunjungan.
4. Penjaga kelestarian tanah Papua
Oleh karena berkah yang didatangkan burung cendrawasih, masyarakat Papua berkewajiban untuk menjaga ekosistem dan kelangsungan hidup burung cendrawasih. Orang-orang tua membuat beberapa aturan seperti dilarang menebang pohon sembarangan dan menembak burung. Tak tanggung-tanggung, bagi siapa pun penembak burung akan dijatuhi hukuman dan denda.
5. Simbol tetua yang agung
Bukan sembarang orang yang bisa menggunakan mahkota dari bulu burung cenderawasih. Keagungan dari burung cendrawasih menjadi simbol untuk para tokoh adat dan kepala suku di Papua. Kepala suku inilah yang berhak menggunakan mahkota berhiaskan bulu burung cenderawasih.
Keindahan burung cenderawasih saat ini masih dapat dinikmati ketika kita mengunjungi Papua, namum keberadaannya kini semakin langka. Mari kita jaga bumi dan ekosistem agar burung cenderawasih masih terus ada hingga nanti.
Baca Juga: 9 Fakta Unik Papeda Khas Papua yang Belum Banyak Orang Tahu
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.