11 Pilihan Buku Bahasa Inggris untuk Pembaca Pemula

2. The Defining Decade

The Defining Decade (instagram.com/carolgetslit)

Buku ini juga cocok buat orang yang gak suka baca sebelumnya. Premis Meg Jay adalah memotivasi para pembaca untuk benar-benar memaksimalkan waktu dan potensi mereka di usia 20an. Banyak yang setuju kalau buku ini life-changing dan lagi-lagi jauh dari kesan menggurui. 

3. Ikigai  

Ikigai oleh Hector Garcia dan Francesc Miralles (instagram.com/anebez00)

Sering terintimidasi dengan jumlah halaman yang lebih dari 300, coba buku nonfiksi dari Hector Garcia dan Francesc Miralles yang berjudul Ikigai.

Sesuai judulnya, buku ini berisi penelitian kedua penulis tentang rahasia umur panjang para penduduk di Okinawa, Jepang. Tebal bukunya kurang dari 200 halaman, kok. Bahasanya pun mudah dimengerti. Bisa jadi bacaan ringan untuk pemanasan. 

4. The Girl Who Drank The Moon 

The Girl Who Drank the Moon karangan Kelly Barnhill (instagram.com/to.read.or.to.roam)

Lebih suka literatur fiksi? The Girl Who Drank the Moon harus dijajal. Tergolong middle grade atau novel untuk anak-anak, ia pun dikemas dalam bahasa Inggris yang mudah dipahami.

Ceritanya juga seru, ala negeri dongeng dengan pesan kehidupan yang relevan buat orang dewasa sekalipun. Lakonnya Luna, gadis yang memiliki anugerah, tetapi harus belajar mengontrolnya sebelum semua terlambat. 

5. Flipped 

Flipped oleh Wendelin Van Draanen (instagram.com/readwithshar)

Kamu juga wajib mencoba Flipped. Sudah difilmkan, sih, tetapi tak ada salahnya mencoba karya aslinya dalam bentuk novel. Ceritanya tentang Bryce dan Julie, tetangga yang juga teman sekelas dan saling jatuh cinta. Singkat dan manisnya kebangetan. Dijamin selesai baca ini, kamu akan termotivasi untuk melahap buku-buku lainnya. 

6. The Alchemist 

The Alchemist oleh Paulo Coelho (instagram.com/jondoe_freestyle)

Begitu pula dengan The Alchemist-nya Paulo Coelho. Singkat, tapi diramu dengan rangkaian kata yang memukau. Kamu akan menemukan banyak kutipan seru yang beresonansi dengan keadaanmu sekarang. Buku ini berlakonkan Santiago yang berkelana dari Spanyol ke Mesir dan bertemu orang-orang yang memberinya pelajaran. 

Baca Juga: 7 Rekomendasi Buku untuk Meningkatkan Kualitas Diri di Awal Tahun

7. Fahrenheit 451

Fahrenheit 451 oleh Ray Bradbury (instagram.com/edgar_allans.hoe)

Ini adalah novel distopia klasik yang berlatarkan waktu di mana informasi dimonopoli oleh satu entitas. Buku harus dimusnahkan dan ilegal untuk dibaca. Sudut pandang yang dipakai adalah Montag, seorang pria yang bertugas membakar buku-buku tersisa. Buku ini terbit di tengah perang dingin di mana banyak warga Amerika hidup di tengah ketakutan dan kekhawatiran. Seru, nih. 

8. To Kill a Mockingbird 

To Kill A Mockingbird oleh Harper Lee (instagram.com/literary.sunflower)

Kritik sosial juga diangkat dalam buku klasik To Kill A Mockingbird. Novel ini ditulis lewat sudut pandang seorang anak perempuan yang ayahnya bekerja sebagai pengacara.

Suatu hari sebuah insiden menghebohkan kampung mereka dan sang ayah ditugaskan menjadi kuasa hukum sang pelaku yang merupakan pria kulit hitam. Di tengah diskriminasi pada warga kulit hitam, kehidupan sang lakon pun ikut berubah karena keputusan ayahnya. 

9. Whereabouts

Whereabout karya Jhumpa Lahiri (instagram.com/jaclyncrupi)

Jhumpa Lahiri boleh berdarah India, tetapi ia besar dan berkarir sebaga penulis di Inggris dan Amerika Serikat. Novel-novelnya pun sering mengangkat tema yang berkaitan dengan India dan perempuan. Whereabout adalah novel terbarunya yang rilis tahun 2021 lalu dan mengangkat isu modern loneliness. Indah, dijamin bikin nagih. 

10. A Very Large Expanse of Sea

A Very Large Expanse of Sea oleh Tahereh Mafi (instagram.com/oreoandb)

Mencari novel romantis bahasa Inggris, tetapi yang bebas adegan-adegan vulgar? Coba A Large Expanse of Sea yang mengangkat kisah coming of age seorang remaja muslim di Amerika Serikat pasca insiden 9/11. Memang akan lebih condong ke kisah cintanya, sih, tetapi manis dan innocent dengan gaya bahasa yang ringan. 

11. We Should All Be Feminist 

We Should All Be Feminist oleh Chimamanda Ngozi Adichie (instagram.com/1998kg519)

Buku bahasa Inggris lain yang bisa diberikan pada orang yang kurang suka baca adalah We Should All Be Feminist. Cuma 64 halaman, bisalah jadi pengantar mengenal konsep feminisme dan peran pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Bahasanya juga mudah dan ringan, meski topiknya terdengar berat. 

Sebenarnya trik membaca lebih banyak itu bertumpu pada keterampilan memilih bacaan yang paling cocok buat kita, kok. Jangan ragu untuk meninggalkan buku yang memang tidak kita suka. Caranya dengan mencoba baca sampel bukunya dulu, nih. Biasanya dari halaman-halaman awal kita sudah bisa merasakan sendiri bakal ingin lanjut atau tidak. Yuk, langsung dipraktikan. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel yang Bikin Kamu makin Sayang Ibu