6 Buku Non Fiksi Terbaik untuk Kesehatan Mentalmu

Ditulis oleh psikolog, terapis, dan psikiater berpengalaman

Kesehatan mental bisa berdampak ke kondisi jasmani seseorang. Sayangnya, ia datang tanpa kita sadari sampai kita sudah tak tahan lagi serta segala cara pengobatan biasa tak mempan memulihkannya. 

Cara terbaik memang mencoba konsultasi ke ahli yang telah terlatih menanganinya, tetapi banyak hal yang membuat seseorang menunda untuk terapi. Banyaknya stigma buruk yang melekat, harga sesi konsultasi yang mungkin tak terjangkau, dan lain sebagainya.

Walau sebenarnya tidak disarankan untuk melakukan diagnosa mandiri, kamu tetap boleh mencoba mengenali diri sendiri melalui beberapa materi yang ditulis oleh para psikolog, terapis, dan psikiater. Seperti beberapa buku tentang mental health berikut ini. 

1. The Body Keeps the Score

6 Buku Non Fiksi Terbaik untuk Kesehatan Mentalmubuku The Body Keeps the Score oleh Bessel Van Der Kolk (instagram.com/respirospace)

Buku pertama datang dari Bessel van der Kolk yang selama lebih dari 30 tahun sudah mendalami kasus trauma pada anak-anak dan dewasa. Ia menulis buku ini dengan pendekatan neuroscience yang ternyata menunjukkan bagaimana trauma bisa mengubah struktur otak dan caranya beroperasi.

Semua ia perkuat dengan contoh-contoh kasus yang membuka mata. Ia juga menambahkan beberapa cara terapi dan meditasi yang bisa dilakukan saat trauma datang dan menghantui seseorang. Satu pesan menarik dari buku ini adalah trauma memang seharusnya dihadapi dan diselesaikan, bukan dihindari. 

2. The Courage to Be Disliked 

6 Buku Non Fiksi Terbaik untuk Kesehatan Mentalmubuku The Courage To Be Disliked oleh Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga (instagram.com/wholeisticmama_)

Dua penulis ini mencoba merangkai argumen mereka lewat percakapan antara dua orang yang berbeda pandangan tentang hidup. Menarik dan penuh dengan kalimat bijak. Sesuai dengan judulnya, buku ini mengajak kita fokus pada diri sendiri dan berhenti mencari alasan untuk tidak melakukan sesuatu karena orang lain. 

Hal yang mengganggu adalah penggunaan "Japanese phenomenon" yang kurang tepat mengingat isi filosofi dalam buku ini sama sekali tidak berkaitan dengan budaya atau kebiasaan orang Jepang. Kebanyakan justru berakar dari filsuf-filsuf macam Socrates dan Alfred Adler. 

3. What Happened to You? 

6 Buku Non Fiksi Terbaik untuk Kesehatan Mentalmubuku What Happened To You oleh Dr Bruce Perry dan Oprah Winfrey (instagram.com/definingmoment911)

What Happened To You? adalah perbincangan Oprah Winfrey dan seorang psikiater Bruce D. Perry tentang pengalaman masa kecil dan bagaimana itu bisa memepengaruhi sikap dan watak kita saat dewasa. Buku ini sangat reflektif dan mungkin beberapa kali akan membawamu ke fase denial hingga akhirnya bisa menerima.  

Dikemas dalam bentuk percakapan dua arah, banyak yang bilang versi audiobook-nya lebih seru. Mirip mendengarkan siniar atau podcast yang isinya daging semua. Membuka mata, deh. 

dm-player

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Pengembangan Diri untuk Menyongsong Tahun Baru

4. Adult Children of Emotionally Immature Parents 

6 Buku Non Fiksi Terbaik untuk Kesehatan Mentalmubuku Adult Children of Emotionally Immature Parents oleh Lindsay C. Gibson (instagram.com/vilijareads)

Punya anak adalah tanggung jawab seumur hidup, bahkan bisa fatal bila jatuh ke tangan orang tua yang secara mental belum secure. Lewat buku ini Lindsay C. Gibson yang merupakan seorang psikolog klinis mengupasnya dengan baik. 

Ia menjabarkan ciri-ciri serta perlakuan orang tua yang belum matang secara emosi hingga dampaknya pada anak di bawah asuhan mereka. Buku ini bisa jadi pelajaran penting untuk para calon orangtua atau kamu para orang dewasa yang merasa masih punya isu mengganjal yang datangnya dari masa kecil. 

5. Set Boundaries, Find Peace 

6 Buku Non Fiksi Terbaik untuk Kesehatan Mentalmubuku Set Boundaries, Find Peace oleh Nedra Glover (instagram.com/educatedhour)

Membuat batasan adalah hal penting dalam hidup. Namun, itu pula yang sering diremehkan dan diabaikan orang, apalagi bila ia seorang people pleaser yang merujuk pada orang-orang dengan kesulitan menolak dan terus merasa bahwa ia bertanggung jawab atas kebutuhan serta kebahagiaan orang lain. 

Lewat bukunya, terapis profesional Nedra Glover Tawwab membagikan teknik-teknik khusus untuk membuat seseorang bisa memprioritaskan keinginan serta kebutuhannya tanpa lagi-lagi merasa bersalah.

6. The Comfort Book 

6 Buku Non Fiksi Terbaik untuk Kesehatan Mentalmubuku The Comfort Book oleh Matt Haig (instagram.com/rosa.reading)

Matt Haig adalah jurnalis dan penulis yang dikenal lewat novel Midnight Library dan memoar Reasons to Stay Alive. Buku ini adalah karya nonfiksi keduanya setelah Notes on a Nervous Planet. Beda dari buku-buku self-help tentang mental health lainnya yang diambil dari sudut pandang ahli, buku ini lebih para pandangan reflektif sang penulis sebagai manusia biasa yang juga berjibaku dengan kesehatan mentalnya. 

Argumen utama di buku ini adalah bagaimana kita bisa menemukan kenyamanan hingga belajar hal baru justru ketika berada di titik terendah dalam hidup. Tentunya selain pengalaman dan pengamatan pribadinya, Haig juga memperkuat argumennya dengan beberapa sumber ilmiah. 

Tentunya buku-buku di atas hanyalah pengantar dan lebih cocok untuk meditasi serta refleksi ketimbang terapi psikologi. Bila kamu tetap merasakan gejala gangguan mental, jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahli. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Inspirasi yang Bisa Bikin Kamu Lebih Semangat

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya