5 Rekomendasi Novel yang Kritik Kapitalisme dan Hustle Culture

Motivasi untuk lebih kritis 

Tak bisa dimungkiri bahwa kapitalisme adalah sistem ekonomi yang paling ideal saat ini. Tentu sistem tersebut tetap punya beberapa kelemahan, misalnya yang paling kentara adalah memotivasi orang mengakumulasi kekayaan hingga menghalalkan banyak cara, termasuk mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga manusia.

Kapitalisme juga bisa menciptakan budaya-budaya lain, seperti hustle culture dan konsumerisme. Pada akhirnya hal-hal tersebut memang susah untuk dihindari, tetapi bukan berarti kamu tidak boleh mengkritisinya. Ada banyak hasil pemikiran manusia yang menyenggol isu ini. Mulai dari film, buku nonfiksi, dan tentunya novel. Bisa asah empati dan pikiran kritismu sekaligus. Mari tandai judul-judul di bawah. 

1. Severance

5 Rekomendasi Novel yang Kritik Kapitalisme dan Hustle Culturenovel Severance (instagram.com/halfextinguishedthoughts)

Severance adalah kisah seorang perempuan milenial bernama Candace yang punya pekerjaan mentereng di New York. Kestabilan dalam hidupnya runtuh ketika sebuah wabah membunuh sebagian populasi umat manusia. Ia selamat dan sempat menjalani hidup sendiri selama beberapa waktu.

Akhirnya ia sadar bahwa mustahil bisa hidup sendiri di kota mati. Mau tak mau, Candace bergabung dengan para penyintas lain yang dipimpin sosok bernama Bob. Mereka memiliki misi membangun kembali peradaban manusia dari nol. 

Lewat flashback kehidupan Candace sebelum pandemi, Ling Ma mencoba menilik bagaimana sistem kapitalisme membentuk peradaban manusia. Kritik dan sarkas yang disampaikan Ma tentang kapitalisme tidak menampar dan penuh kebencian, justru lebih elegan.

2. The Employees: A workplace Novel of the 22nd Century

5 Rekomendasi Novel yang Kritik Kapitalisme dan Hustle Culturenovel The Employees (instagram.com/freshofftheshelves)

The Employees diterjemahkan dari bahasa Denmark oleh Martin Aitken. Ia berlatarkan masa depan, tepatnya di sebuah pesawat ruang angkasa yang berada beberapa kilometer dari bumi. 

Novel ini berpusat pada pemikiran dan benak para kru pesawat yang selama ini hanya mengerjakan apa yang ditugaskan pada mereka. Sampai perlahan, mereka mulai bertanya dan penasaran bagaimana rasanya hidup sebagai manusia yang sebenarnya. 

Buku ini seakan mengkritik kecenderungan manusia yang mengikuti norma dan peraturan yang sudah ada sejak mereka lahir. Sama dengan kebanyakan dari kita yang memilih bersikap apatis karena menganggapnya sebagai hal paling mudah.

Baca Juga: 5 Tips Cegah Freelancer Terjebak Hustle Culture, Penting!

3. Tokyo Ueno Station 

dm-player
5 Rekomendasi Novel yang Kritik Kapitalisme dan Hustle Culturenovel Tokyo Ueno Station (instagram.com/allbookedup_chel)

Berlatarkan Jepang masa kini, Tokyo Ueno Station mengikuti kehidupan seorang lansia bernama Kazu. Ia lahir pada tahun 1933 dan harus merasakan pahitnya Perang Dunia II, bahkan bekerja keras untuk bisa menghidupi keluarganya. 

Namun, di usia senjanya, ia harus hidup sendiri bersama para tunawisma lain di pinggiran Kota Tokyo. Buku ini adalah kritik pedas pada sistem kapitalisme Jepang yang menuntut seseorang bekerja keras hingga mengorbankan waktunya untuk memikirkan apa yang sebenarnya lebih penting dalam hidup.

4. There's No Such Thing as an Easy Job 

5 Rekomendasi Novel yang Kritik Kapitalisme dan Hustle Culturenovel There's No Such Thing As An Easy Job (instagram.com/readingfortomorrow)

Ditulis seorang novelis Jepang, buku setebal 416 halaman ini juga sebuah kritik pada kapitalisme. Ia dikemas lewat sudut pandang seorang perempuan muda yang mengalami burnout dan kemudian meminta bantuan agensi perekrutan kerja untuk mencarikannya pekerjaan yang paling mudah.

Novel ini dibagi dalam bab-bab yang terasa seperti antologi cerpen. Sang tokoh utama melompat dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya hingga sampai pada satu kesimpulan bahwa tak ada pekerjaan yang mudah dalam hidup.

5. Sun On My Head

5 Rekomendasi Novel yang Kritik Kapitalisme dan Hustle Culturenovel Sun On My Head (instagram.com/o.que.elas.veem)

Sun On My Head merupakan kumpulan cerpen Geovani Martins yang mengangkat kehidupan orang-orang di favela di Rio de Janeiro, Brasil. Favela selama ini dikenal sebagai pemukiman kumuh yang lekat dengan kemiskinan dan kriminalitas.

Mirisnya, ia terletak dekat dengan pemukiman mewah yang dihuni kalangan kelas atas macam selebritas dan politisi. Novel ini seakan mengkritik kapitalisme yang memperjelas jarak antara si kaya dan si miskin.

 

Butuh bacaan yang ringan bahasanya, tetapi berbobot kontennya? Deretan novel yang berisi kritik pada kapitalisme di atas bisa kamu comot untuk meningkatkan kesadaran sosialmu.

Baca Juga: 5 Novel Romantis Sophie Kinsella yang Ringan dan Penuh Pesan Mendalam

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya