7 Novel Epik Pramoedya Ananta Toer selain Bumi Manusia

Membaca novel sambil belajar sejarah

Pramoedya Ananta Toer atau Pram merupakan penulis dan sastrawan besar Indonesia. Novel-novelnya menyumbangkan khazanah baru dalam dunia literatur Indonesia. Pram kebanyakan mengambil realita kehidupan sosial zaman kolonial dan feodalisme Jawa untuk dituangkan dalam karya-karyanya.

Salah satu novel karya Pram yang hits adalah Bumi Manusia. Namun, selain Bumi Manusia, terdapat novel Pramoedya Ananta Toer yang bisa dijadikan rujukan untuk kamu baca berikutnya. Perluas pengetahuan sastramu melalui deretan novel ini, ya.

1. Arus Balik

7 Novel Epik Pramoedya Ananta Toer selain Bumi ManusiaBuku Arus Balik (picuki.com)

Arus Balik mengisahkan masa kejayaan Nusantara di bawah Majapahit yang mulai memudar dan tergantikan oleh bangsa barat yang datang. Meninggalnya patih Gajah Mada menjadi titik awal kerajaan-kerajaan maritim Majapahit memisahkan diri satu per satu. 

Galeng adalah pemuda Tuban yang terlatih, tangkas, dan lincah. Ia terpilih oleh raja Tuban memimpin peperangan merebut Malaka dari tangan Portugis. Selanjutnya, cerita beralih pada konflik kerajaan, intrik politik, dan perang antar kerajaan di Pulau Jawa.

Galeng atau Wiranggaleng dalam Epos ini menjadi tokoh sentral yang menghadapi penjajah dan berusaha mengakhiri perang saudara. Banyak tokoh yang diperkenalkan di setiap adegan dan konflik baru, sehingga kamu perlu konsentrasi penuh untuk memahami jalan cerita.

Novel ini merupakan salah satu karya terbaik Pramoedya Ananta Toer. Pram tidak hanya menceritakan sejarah Nusantara yang epik, tapi juga akulturasi budaya Hindu dan Budha. Serta transisi masa Hindu-Budha menjadi islam. Termasuk tokoh-tokoh kerajaan zaman dahulu juga dimunculkan, seperti Adipati Unus dan Raden Fatahilah.

2. Jejak Langkah

7 Novel Epik Pramoedya Ananta Toer selain Bumi ManusiaBuku Jejak Langkah (instagram.com/bukujuang)

Novel ketiga dari Tetralogi Pulau Buru ini mengisahkan Minke yang sudah beranjak dewasa. Minke menempuh studi di STOVIA, sekolah kedokteran era Belanda. Minke menggunakan pengetahuan dan skill kepemimpinannya untuk membentuk organisasi Syarikat Dagang Islam. 

Selain itu Minke juga membuat Medan Priyayi, koran Bahasa Melayu pertama di Hindia-Belanda. Medan Priyayi mengambil sudut pandang berbeda dalam mewartakan berita, dan lebih keras mengeritik kebijakan gubermen dan pemerintahan Belanda kala itu. 

Pada novel Jejak Langkah ini Pram memadukan fiksi dan realita historis era kolonial. Muncul beberapa tokoh pahlawan seperti R.A Kartini dan pendiri Budi Utomo. Minke digambarkan semakin dewasa dan mandiri dalam menghadapi tekanan politik Hindia-Belanda. Alur cerita Jejak Langkah juga dihiasi dengan romansa pertemuan Minke dengan tiga wanita, setelah ia berpisah dengan Annalies di seri pertama. 

3. Rumah Kaca

7 Novel Epik Pramoedya Ananta Toer selain Bumi ManusiaNovel Rumah Kaca (instagram.com/pataba_store)

Setelah gerah dengan pergerakan organisasi dan jurnalistik Minke, pemerintah Belanda berusaha menangkap dan mengasingkan Minke. Polisi senior Jacques Pangemanann diutus untuk mengawasi aktivitas Minke dari sebelum hingga sesudah diasingkan ke Maluku.

Namun Pangemanann seringkali bimbang dalam menjalani tugasnya. Dengan membuang Minke ke Maluku, Pangemanann bisa naik jabatan dan mendapat gaji berlipat-lipat lebih besar. Di sisi lain ia merasa bersalah membuang dan memenjarakan orang yang sangat dikaguminya, Minke.

Pada tetralogi terakhir inilah, Pram baru mengungkapkan nama asli dari Minke. Pram juga menjabarkan politik rumah kaca yang dilakukan pemerintah kolonial, dengan menggunakan pengarsipan dan berkas jurnalistik untuk menyerang Minke. 

4. Bukan Pasar Malam

7 Novel Epik Pramoedya Ananta Toer selain Bumi ManusiaNovel Bukan Pasar Malam (instagram.com/enmabookstore)
dm-player

Seorang pemuda yang sudah berumahtangga diminta untuk pulang ke kampung karena ayahnya sedang sakit keras. Awalnya, si anak enggan pulang karena membenci ayahnya yang dulunya pernah menjadi kaki tangan pemerintah kolonial.

Saat pulang, si anak melihat sang ayah terbaring lemah dengan penyakit TBC yang menggerogotinya. Lama-kelamaan si anak luluh dan mulai akrab dengan ayahnya. Sayangnya, tidak lama setelah itu ayahnya meninggal. 

Bukan Pasar Malam merupakan novel ringan dengan alur cerita yang tidak kompleks. Bukan Pasar Malam mengajarkan bahwa kehidupan dan keluarga bukanlah seperti pasar malam, yang bisa dikunjungi secara bersama-sama dan meninggalkannya secara bersama-sama juga. Tapi, satu per satu orang akan meninggalkan tanpa aba-aba. 

Baca Juga: Novel Pramoedya Ananta Toer Difilmkan, Ini 5 Fakta "Perburuan"

5. Gadis Pantai

7 Novel Epik Pramoedya Ananta Toer selain Bumi ManusiaNovel Gadis Pantai (instagram.com/sentarobookshop)

Gadis Pantai berkisah tentang perempuan rakyat jelata yang dipinang oleh Bendoro, dari golongan bangsawan. Gadis Pantai yang mulanya hidup dengan kondisi sosial di pinggir pantai harus beradaptasi dengan lingkungan kota, termasuk harus belajar tata krama. Mulanya, Gadis Pantai tidak tahu jika ia hanya menjadi selir, yang sewaktu-waktu bisa diusir saat Bendoro sudah bosan.

Tokoh utama Gadis Pantai tidak disebutkan namanya, hanya disebutkan Gadis Pantai yang kemudian mendapat gelar Mas Nganten. Gelar tersebut adalah gelar yang diberikan pada wanita yang menjadi selir laki-laki bangsawan. Kehidupan Gadis Pantai setelah dikawini Bendoro memang bergelimang harta, tapi seringkali Gadis Pantai tertekan dengan konstruksi sosial yang patriarki.

Gadis Pantai menggambarkan kondisi masyarakat yang feodal, saat sistem kasta masih berlaku. Sistem kasta ini sering merugikan perempuan. Pernikahan laki-laki bangsawan sah, jika laki-laki itu menikah dengan sesama bangsawan. Perempuan sering dianggap 'properti' yang bisa diambil dan dibuang kapan saja.

6. Arok Dedes

7 Novel Epik Pramoedya Ananta Toer selain Bumi ManusiaNovel Arok Dedes (instagram.com/balaiperburuan)

Dedes, Putri Brahmana terhormat dinikahi paksa oleh Tunggul Ametung, Raja Tumapel. Para Brahamana merasa geram dengan Tunggul Ametung dan ingin melakukan perlawanan. Arok yang merupakan murid Brahmana Lohgawe ditunjuk sebagai prajurit yang bertugas melindungi Tunggul Ametung.

Singkat cerita, saat berada di luar istana Tunggul Ametung dan pasukannya diserang oleh pemberontak, dan ia pun meninggal. Novel Arok Dedes mengambil sudut pandang politik kerajaan dan kudeta pertama di Jawa. Arok berusaha melengserkan Tunggul Ametung tanpa membuat tangannya berlumuran darah. 

Setiap karakter dalam novel diceritakan dengan detil, sehingga kamu bisa mendapatkan gambaran yang kuat sosok Arok, Dedes, dan tokoh penting lainnya. Dedes juga digambarkan sebagai perempuan brahmana yang cerdas, punya kekuatan serupa dengan suaminya. Kamu akan dibawa pada beragam plot kejutan dan alur cerita penuh intrik.

7. Perburuan

7 Novel Epik Pramoedya Ananta Toer selain Bumi ManusiaNovel Perburuan (instagram.com/2ndsecondstores)

Berlatar penjajahan Jepang, perburuan mengisahkan, Hardo, bekas komandan PETA yang menjadi buronan karena melakukan pemberontakan. Dalam status buron, Hardo harus bersembunyi dari satu tempat ke tempat lain. Hardo hidup terlunta-lunta dan menjadi gelandangan.

Tidak hanya Jepang yang memburu Hardo, tapi juga sesepuh dan para tetangga di desanya. Suatu ketika, Hardo yang perawakannya sudah kurus bertemu dengan ayahnya yang tidak mengenalinya. Pertemuan itu 'tercium' oleh Jepang dan membuat ayah serta kerabatnya diinterogasi.

Perburuan juga sempat diangkat ke layar lebar. Novel ini memberikan narasi tentang prinsip, kesetiaan, penghianatan, hingga nasionalisme. Kamu akan menemukan tragedi-tragedi dalam cerita ini, termasuk kisah cinta Hardo dan tunangannya, Ningsih.

Novel Pramoedya Ananta Toer selalu menggunakan latar realita kondisi sosial masyarakat ketika kolonialisme. Novel-novelnya adalah aset bangsa yang juga banyak mendapat penghargaan internasional. Membaca karya Pram, sama dengan belajar sejarah lewat sastra. 

Baca Juga: 10 Kutipan Mengena di Hati dari Pramoedya Ananta Toer di Bumi Manusia

Ema Endrawati Photo Verified Writer Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya