Tak Tinggal Diam, Ini Inovasi Poltekad untuk Perkuat Alutsista RI

Poltekad ciptakan ban tanpa udara hingga roket

Jakarta, IDN Times - Jangan heran kalau TNI (Tentara Nasional Indonesia) bakal makin canggih ke depannya. Lembaga satu ini ternyata mempunyai Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) yang mampu melahirkan banyak inovasi berupa alat utama sistem senjata (alutsista).

Salah satu inovasi terbarunya adalah ban tanpa udara anti-bocor. Produk karya dosen dan mahasiswa Jurusan Teknik Otomotif Kendaraan Tempur ini sempat dipamerkan pada ajang Mahakarya Vokasi bertajuk “Vokasiland: Road to Hakteknas 2022,” yang digelar di Grand City Mall, Surabaya, Jawa Timur, pada 28-31 Juli 2022 lalu.

1. Inovasi yang terinspirasi dari kebutuhan lapangan

Tak Tinggal Diam, Ini Inovasi Poltekad untuk Perkuat Alutsista RIBan Tanpa Udara yang Tahan Terhadap Paku (Dok. Poltekad)

Kepala Jurusan Telekomunikasi, Teknik Komunikasi Poltekad, Desyderius, mengungkapkan bahwa pembuatan ban tanpa udara ini terinspirasi dari kebutuhan rekan-rekan TNI di medan perang. “Sering kali saat bertugas, mereka menghadapi kendala saat ban kendaraan yang ditumpanginya tertembak peluru,” tutur Desyderius.

Berangkat dari sanalah, Desyderius bersama rekan-rekan dosen Poltekad, tebesit untuk membuat ban yang antibocor. Hanya saja, persoalannya saat itu, belum adanya referensi yang lengkap dari ban tanpa udara ini di lingkup penelitian. Akan tetapi, Desyderius tidak kehabisan akal. Ia pun mulai melirik untuk mempelajari produk mobil rintis tentara Amerika yang sudah mengembangkan ban dengan teknologi tanpa udara.

Selain ban tanpa udara, Poltekad juga membuat inovasi rompi anti-peluru yang terbuat dari pelepah pisang. Rompi ini mampu mendeteksi pergerakan dan detak jantung prajurit sehingga bisa menunjang tugas dan misi operasi, terutama di kawasan terpencil dan sulit dijangkau.

Rompi anti-peluru tracking dan monitoring personel ini berbasis Internet of Things (IoT). Fungsinya, bukan hanya sebagai perlindungan diri dari tembakan lawan, tetapi juga pemantauan prajurit saat menjalani operasi. Selain kamera, rompi ini dilengkapi ethernet shield, GPS, sensor detak jantung, dan pemrograman. “Rompi ini dibuat agar tidak terjadi hilang kontak saat operasi militer,” ujar Desyderius.

Baca Juga: Dorong SDM Berkelanjutan, Kemdikbud Bangun Pusat Karir di Politeknik 

2. Buat senjata, robot, hingga roket

dm-player
Tak Tinggal Diam, Ini Inovasi Poltekad untuk Perkuat Alutsista RISiswi Poltekad Menciptakan Berbagai Kebutuhan Alutsista (Dok. Poltekad)

Tidak hanya alat pertahanan, Poltekad juga mengembangkan Roket Latih Experiment Kaliber 70 mm (Rol Ex-70). Roket hasil penelitian terapan ini menggunakan bahan bakar padat komposit (composite propellant) dan memiliki kemampuan jarak tembak 7-8 km. Saat ini, pembuatan Rol-Ex 70 sudah mencapai tahap prototipe 2 dan bakal dilakukan tahap sertifikasi untuk memperoleh sertifikat kelaikan sebelum diproduksi massal.

Poltekad juga pernah membuat Robot Omniwheel, sebuah peralatan pengintaian. Robot ini cocok dipergunakan di perbatasan karena menggunakan sistem inertial measurement unit yang melakukan pengintaian musuh berbasis autonomous.

Ada juga Robot CQB (Close, Quarter, Battle) berbasis Arduino Mega 2560. Robot ini dilengkapi sistem identifikasi kawan dan lawan menggunakan kamera night vision.

Selanjutnya, politeknik satu ini juga membuat Bolawarp Gun, yakni senjata yang menggunakan sistem berbasis space detector yang dapat mengukur jarak. Senjata ini juga dilengkapi fingerprint untuk menyulitkan lawan melakukan sabotase. Ada pula beberapa temuan lain yang dibuat para mahasiswa Poltekad adalah Electronic Detector Covid-19, Gunshot Detector yang bisa menganalisa arah tembakan, portable fuel transfer pump, dan sepatu sebagai supply energi.

3. Kurangi Impor alutsista

Tak Tinggal Diam, Ini Inovasi Poltekad untuk Perkuat Alutsista RICiptaan Poltekad Diharapkan Mengurangi Impor Alutsista (Dok. Poltekad)

Inovasi-inovasi yang diciptakan Poltekad diharapkan dapat memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri sehingga tidak perlu mengimpor. Dosen Poltekad, Zaenal Aripin, menjelaskan pendidikan di politekniknya cenderung memberikan keahlian pada lulusannya.

Oleh karena itu, ketika tugas akhir, para mahasiswa diwajibkan untuk membuat alat produk alutsista terbaru. “Temuan mahasiswa ini diharapkan berdampak pada perkembangan teknologi alutsista di TNI,” ujar Zaenal.

Asal tahu saja, Poltekad saat ini memiliki tiga program studi (prodi), yakni Teknik Otomotif Kendaraan Tempur, Teknik Elektronika Sistem Sejata, dan Telekomunikasi Militer. Rencananya, Poltekad juga bakal membuka program studi baru, yakni Teknik Keamanan Siber dan Teknik Rekayasa Senjata. “Dibukanya prodi tesebut tidak lepas dari tuntutan saat ini,” kata Zaenal. (WEB)

Baca Juga: Perbedaan Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, dan Politeknik

Topik:

  • Evan Yulian Philaret
  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya