Achmad Solikhin, Mahasiswa Indonesia Menangkan Student Award Schweighofer Prize 2017 di Austria

Ia menyisihkan lima dari total enam nominator mahasiswa pilihan dari berbagai kampus bergengsi di dunia.

Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh anak bangsa di benua Eropa. Achmad Solikhin, mahasiswa yang mengikuti program Pendidikan Magister Menuju Doktor Untuk Sarjana Unggul (PMDSU) DIKTI asal Indonesia berhasil memenangkan penghargaan Schweighofer Prize 2017 untuk kategori Student Award. Ajang tersebut dihelat di Technische Universität Wien (TU Wien) di Wina, Austria. Dia berhasil menyisihkan lima dari total enam nominator mahasiswa dari berbagai kampus ternama dunia dengan mengusung riset kayu superhidrofobik.

Nominator Penerima Penghargaan Schweighofer Prize 2017 Kategori Mahasiswa

Achmad Solikhin, Mahasiswa Indonesia Menangkan Student Award Schweighofer Prize 2017 di Austriaschweighofer-prize.org

Seperti yang dilansir dari situs resmi DIKTI ristekdikti.go.id. Achmad mengatakan bahwa pada kategori Student Award tersebut terdapat dua pemenang, yakni ia sendiri dan mahasiswa dari Brazil. Sedangkan untuk beberapa kategori lainnya penghargaan diberikan kepada akademisi yang berkolaborasi dengan industri.

Hal unik yang terjadi pada ajang penghargaan sektor kehutanan Eropa tersebut adalah bahwa Achmad membawa nama dua negara sekaligus, yakni Indonesia dan Jepang. Hal tersebut terjadi lantaran meski ia berkewarganegaraan Indonesia, namun pria asal Jepara ini terdaftar sebagai perwakilan mahasiswa dari kampus Jepang yang sedang mengikuti program Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) di Shizuoka University. Ia merupakan mahasiswa yang telah menghasilkan 11 publikasi internasional.

dm-player

Begitu namanya disebut menjadi salah satu pemenang, Achmad pun kaget dan sempat tidak percaya. Dia langsung maju ke depan dan menerima penghargaan, serta memperoleh hadiah uang senilai 5.000 euro atau senilai Rp74,4 juta. Penghargaan tersebut dedikasikannya untuk Indonesia dan Jepang. Calon doktor muda tersebut mengatakan bahwa ia juga berterima kasih kepada para pembimbing dari kedua negara, dari kampus IPB, Shizuoka University, Kemristekdikti, serta pihak-pihak lainnya yang turut membantu dalam risetnya.

Achmad mengaku bahwa selama di Wina, ia tidak mendapatkan pendampingan khusus. Namun, tidak serta-merta ia melewatkan kesempatan emas tersebut begitu saja. Dia memberanikan diri untuk berinteraksi dengan teman-teman yang juga sedang menempuh studi pascasarjana dari berbagai negara, termasuk sejumlah Profesor dan peneliti bertaraf dunia. Setelah meraih penghargaan bertaraf internasional tersebut, dalam waktu dekat ia ingin menuntaskan studi fast track Master dan Doktor yang dijalani melalui program PMDSU. Selanjutnya ia juga ingin melakukan penelitian dan mengembangkan riset di luar negeri.

Penerima Penghargaan Schweighofer Prize 2017

Achmad Solikhin, Mahasiswa Indonesia Menangkan Student Award Schweighofer Prize 2017 di Austriasumberdaya.ristekdikti.go.id

Begitu namanya disebut menjadi salah satu pemenang, Achmad pun kaget dan sempat tidak percaya. Dia langsung maju ke depan dan menerima penghargaan, serta memperoleh hadiah uang senilai 5.000 euro atau senilai Rp74,4 juta. Penghargaan tersebut dedikasikannya untuk Indonesia dan Jepang. Calon doktor muda tersebut mengatakan bahwa ia juga berterima kasih kepada para pembimbing dari kedua negara, dari kampus IPB, Shizuoka University, Kemristekdikti, serta pihak-pihak lainnya yang turut membantu dalam risetnya.

Achmad mengaku bahwa selama di Wina, ia tidak mendapatkan pendampingan khusus. Namun, tidak serta-merta ia melewatkan kesempatan emas tersebut begitu saja. Dia memberanikan diri untuk berinteraksi dengan teman-teman yang juga sedang menempuh studi pascasarjana dari berbagai negara, termasuk sejumlah Profesor dan peneliti bertaraf dunia. Setelah meraih penghargaan bertaraf internasional tersebut, dalam waktu dekat ia ingin menuntaskan studi fast track Master dan Doktor yang dijalani melalui program PMDSU. Selanjutnya ia juga ingin melakukan penelitian dan mengembangkan riset di luar negeri.

Fashly Eka Putra Photo Writer Fashly Eka Putra

movie addicted that love culture, humanity, and literature.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya