IWF 2021: 6 Kiat Membuat Konten Sains Menarik ala Albizia Akbar 

Sains itu seru, jangan dibikin pusing!

Sains merupakan mimpi buruk bagi sebagian besar orang, terutama pelajar. Banyaknya istilah-istilah yang rumit, data juga rumus ilmiah yang memusingkan, dan pemaparan yang membosankan, membuat sains sulit untuk dinikmati. Padahal, melalui sains, kita bisa memandang dunia dengan lebih luas.

Berangkat dari keresahan itu, banyak content creator yang kini berusaha mendobrak stigma negatif tentang sains. Caranya dengan membagikan konten yang edukatif namun ringan melalui sosial media. Di Indonesia, salah satu kanal yang rajin membagikan konten edukatif adalah Kok Bisa.

Hadir di YouTube dan Instagram, Kok Bisa telah menjadi rumah bagi segudang konten sains populer yang menarik dan mudah dipahami, dan menjadikannya sebagai kanal edukasi sains terbesar di Asia Tenggara. Kesuksesan Kok Bisa ini tentunya membuat banyak orang penasaran, terutama bagi para content creator yang tertarik pada bidang sains.

Melalui Indonesia Writers Festival 2021 bertajuk “Sains dalam Jurnalistik” yang diselenggarakan IDN Times pada Rabu (27/10/2021), Albizia Akbar (Editor in Chief Kok Bisa) ikut membagikan rahasia Kok Bisa dalam membuat konten sains menjadi lebih menarik untuk dinikmati, lho. Penasaran? Yuk, kita intip rahasianya pada artikel di bawah ini.

1. Bangun ketertarikan sebelum mengedukasi 

IWF 2021: 6 Kiat Membuat Konten Sains Menarik ala Albizia Akbar ilustrasi wanita yang menemukan hal menarik (pexels.com/George Milton)

Jangan terburu-buru mengedukasi. Buatlah konten yang berakar dari pertanyaan-pertanyaan masa kecil yang pernah kita tanyakan namun belum ada jawabannya, atau terkesan sederhana tapi memiliki jawaban yang rumit. Bangun ketertarikan pembaca dengan konten yang terasa dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Kita bisa memulai dari judul yang simpel dan memancing rasa penasaran. Contohnya seperti pada konten Kok Bisa berjudul “Adakah Ujung Alam Semesta?” dan “Mengapa Perjalanan Pulang Lebih Cepat daripada Pergi?”. Intinya, hindari judul yang terkesan kaku seperti dalam buku pelajaran.

Lalu, yang tidak kalah penting adalah desain emosi apa yang ingin kita sampaikan pada pembaca. Konten yang menarik tidak terbatas pada memberikan rasa senang atau takjub bagi penikmatnya, tapi juga bisa memunculkan emosi seperti marah, kecewa, dan yang lainnya. Semuanya disesuaikan dengan apa yang sedang kita buat.

2. Selipkan analogi agar lebih mudah dipahami 

IWF 2021: 6 Kiat Membuat Konten Sains Menarik ala Albizia Akbar Albizia Akbar dalam Indonesia Writers Festival 2021 (YouTube.com/IDN Times)

Seperti yang kita ketahui, sains tidak terlepas dari data dan istilah-istilah ilmiah. Analogi adalah siasat yang pas untuk memudahkan kita menyampaikan konteks sains yang rumit. Cara penyampaian seperti ini ternyata merupakan senjata dari Kok Bisa, baik untuk konten Instagram ataupun YouTube.

Gunakan analogi terutama pada angka dan data yang sulit untuk dibayangkan. Misalnya, kita sudah memaparkan bahwa cahaya bergerak paling cepat. Namun, untuk mempermudah pembaca memahami dan membayangkan seberapa cepat sebenarnya laju cahaya, kita bisa membandingkannya dengan kecepatan yang dimiliki oleh benda-benda lainnya. Seperti dengan kuda, mobil, pesawat, atau roket.

Baca Juga: IWF 2021: Tangguh, 6 Pola Pikir Aktivis Medsos ala Kalis Mardiasih

3. Kemas ilmu pengetahuan menjadi cerita yang menarik  

IWF 2021: 6 Kiat Membuat Konten Sains Menarik ala Albizia Akbar Albizia Akbar dalam Indonesia Writers Festival 2021 (YouTube.com/IDN Times)

Alih-alih hanya memaparkan data dan informasi, berikan pengalaman dan pengetahuan yang dikemas menjadi cerita yang seru pada konten kita. Contohnya, dibandingkan konten “Apa itu keanekaragaman hayati?”, pembaca pasti akan lebih tertarik dengan “Apa jadinya jika tidak ada hutan di dunia?”. Padahal keduanya memiliki substansi yang sama, hanya saja dipandang dari sudut yang berbeda.

Sebagai penulis, kita jangan lupa untuk menempatkan diri sebagai pembaca. Perbanyak membaca dan menulis. Dengan begitu, kita akan semakin menguasai konten yang akan dibuat dan dapat menyampaikannya dengan cara yang lebih baik, layaknya kita sedang menceritakan kisah seru, bukan lagi sains yang bikin pusing.

4. Temukan fakta unik tersembunyi di sekitar kita 

dm-player
IWF 2021: 6 Kiat Membuat Konten Sains Menarik ala Albizia Akbar Albizia Akbar dalam Indonesia Writers Festival 2021 (YouTube.com/IDN Times)

Di media sosial, ada ribuan bahkan miliaran content creator lainnya yang membagikan konten setiap detiknya. Tentunya, kita harus pintar menarik minat orang-orang untuk membaca konten yang kita buat. Akan lebih baik lagi jika pembaca ikut serta memberikan komentar dan membagikannya.

Kita tidak perlu berpikir terlalu jauh untuk mencari konten sains yang unik. Tipsnya, seringlah melakukan observasi, melihat sekeliling kita dengan peka, dan keluarkan pertanyaan yang tumbuh dari rasa penasaran kita terhadap lingkungan. Setelah itu, temukan jawaban menggugah yang akan memantik rasa ingin tahu kita dan pembaca lebih jauh.

Contoh sederhananya, informasi tentang Danau Toba itu super menyeramkan. Berakar dari situ, Albizia Akbar menemukan fakta bahwa puluhan ribu tahun lalu, Danau Toba hampir membuat umat manusia punah, alias hampir membuat Indonesia kiamat.

Juga informasi bahwa ternyata Danau Toba dulunya merupakan Gunung Toba. Berdasarkan fakta unik yang tidak terduga itu, lahirlah konten berjudul “Benarkah Letusan Gunung Toba Hampir Bikin Manusia Punah?” yang kini telah ditonton jutaan kali.

5. Belajar bersama, bukan menggurui 

IWF 2021: 6 Kiat Membuat Konten Sains Menarik ala Albizia Akbar ilustrasi dua orang berbagi informasi (pexels.com/Gary Barnes)

Hal penting yang perlu diingat adalah kita sedang menulis konten untuk masyarakat umum, bukan untuk dosen atau orang-orang yang ahli. Jadi, hindari menggunakan bahasa-bahasa ilmiah. Jika dibutuhkan, jelaskan dengan sesederhana mungkin. Misalnya, bisa dengan menggunakan analogi, seperti yang disinggung pada poin di atas.

Jangan tempatkan diri sebagai orang yang paling tahu. Tulislah seperti kita sedang menulis pada teman, saudara, atau orang-orang di sekitar kita. Cermat menggunakan diksi agar bahasa yang kita gunakan tidak terlalu tinggi dan rumit untuk dibaca oleh masyarakat umum.

Lebih bagus lagi jika kita dapat mengolah konten yang kita buat agar bisa dimengerti bahkan oleh anak berusia lima tahun. Pada dasarnya, selama kita belum bisa menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami, berarti kita belum menguasai konten yang kita sedang buat.

6. Jadilah penulis yang antusias 

IWF 2021: 6 Kiat Membuat Konten Sains Menarik ala Albizia Akbar Albizia Akbar dalam Indonesia Writers Festival 2021 (YouTube.com/IDN Times)

Albizia Akbar mengungkapkan, untuk membuat satu kalimat sederhana yang menjelaskan tentang sesuatu, dirinya perlu membaca berkali-kali banyak artikel dan jurnal sains. Tidak mengherankan jika antusiasme merupakan hal fundamental yang harus dimiliki saat menulis konten sains. Kalau tidak, kita pastinya akan mudah sakit kepala karena terpapar oleh puluhan artikel dan jurnal ilmiah.

Jadi, sebelum membuat orang lain tertarik, tentunya kita harus menjadi orang pertama yang antusias dengan konten yang ditulis. Dengan menumbuhkan rasa penasaran dan antusiasme yang tinggi, nantinya, pembaca juga bisa merasakan energi dan rasa antusias kita terhadap sains saat membaca konten-konten yang kita buat.

Selain enam poin untuk membuat tulisan kita menarik, Albizia Akbar menambahkan bahwa kunci dari riset untuk kepentingan konten adalah tahu di mana mencari sumbernya. Tentunya hal itu bisa didapatkan jika kita sering membaca jurnal, artikel-artikel sains populer, membaca buku, atau bisa dengan bertanya langsung pada ahlinya.

Menjadikan konten sains yang memikat memang tidak mudah. Namun, selain bermanfaat bagi pembaca, menulis konten sains juga bisa memperkaya wawasan kita, juga memancing otak agar terus memunculkan segudang rasa ingin tahu, layaknya diri kita sewaktu kecil. Menarik, kan? Yuk, kita berlomba menulis konten sains untuk mencerdaskan bangsa!

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2021. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2021 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan mulai 25 hingga 30 Oktober 2021 melalui zoom dan YouTube channel IDN Times.

IWF 2021 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang seperti Gina S. Noer, AULION, Zarry Hendrik, Kevindra Soemantri, Sri Izzati, dan masih banyak yang lainnya. Simak terus keseruannya di situs idntimes.com, ya!

Baca Juga: IWF 2021: 5 Tips Menulis Artikel News World ala Editor IDN Times

Fira Yultiara Photo Verified Writer Fira Yultiara

📎 yultiara19@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya