8 Peribahasa Sunda Ini Sadarkan Manusia agar Gak Tinggi Hati

Ingat, kita hanyalah makhluk ciptaan Tuhan!

Seiring berjalannya waktu, manusia akan mengalami perubahan dalam berbagai bentuk. Perubahan fisik, usia, karakter, sampai kehidupan, dan manusia bisa berubah menjadi lebih baik atau bahkan sebaliknya.

Biasanya perubahan terjadi dari diri kita sendiri, namun sering kali yang ditemukan pada manusia yaitu watak yang tinggi hati atau sombong.

Sangat disayangkan kalau punya watak seperti itu, berarti itu sama saja sedang menentang kedudukan Sang Khalik. Oleh karena itu, agar kita terhindar dari rasa tinggi hati yuk kita renungkan peribahasa Sunda di bawah ini.

1. Hirup mah tong asa aing uyah kidul sabab di alam dunya mah euweuh elmu panutup

8 Peribahasa Sunda Ini Sadarkan Manusia agar Gak Tinggi HatiIlustrasi orang merasa hebat pada dirinya (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
"Hidup tidak boleh merasa paling hebat, sebab di dunia tak ada ilmu pamungkas."

Sekalipun orang itu memiliki bakat yang mumpuni, ilmu yang genius, dan punya kebisaan hal lainnya. Sama saja kita hanyalah manusia yang lemah di hadapan Tuhan dan gak berhak untuk merasa hebat kepada sesama.

2. Ulah agul ku payung butut, sagala nu dipiboga kadar titipan tinu Maha Kawasa

8 Peribahasa Sunda Ini Sadarkan Manusia agar Gak Tinggi HatiIlustrasi orang yang kaya raya (Pexels.com/Ron Lach)
"Jangan sombong dengan yang dimiliki karena semua milik kita hanya titipan Tuhan Yang Maha Kuasa."

Jangan pernah merasa yang kita miliki itu punya kita seutuhnya. Ingat, sesungguhnya di dunia ini hanyalah kepunyaan Tuhan yang Maha Pencipta.

3. Kudu seubeuh méméh dahar, kudu nepi méméh indit

8 Peribahasa Sunda Ini Sadarkan Manusia agar Gak Tinggi HatiIlustrasi orang merasa terhina (Pexels.com/Keira Burton)
"Harus melihat ke depan (berpikir) sebelum melakukan suatu perbuatan, pikirkan dampak atau risikonya sebelum bertindak."

Ada baiknya kita berpikir terdahulu atas tindakan yang mau kita lakukan. Supaya terhindar dari suatu hal yang tidak diinginkan.

4. Di dunya mah darma wawayangan baé, anging Allah nu ngusik malikeun

8 Peribahasa Sunda Ini Sadarkan Manusia agar Gak Tinggi HatiIlustrasi orang yang tak berdaya (Pexels.com/S Migaj)
"Manusia tidak punya daya dan upaya, semua atas kehendak Allah."

Bahwasannya manusia itu kembali ke fitrahnya yaitu makhluk yang lemah dan tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya Tuhanlah yang Maha Kuasa atas kehendakNya di dunia ini.

dm-player

Baca Juga: 7 Peribahasa Sunda yang Mempunyai Arti sebagai Sindiran

5. Kudu ngaragap haté batur ari nyarita téh ulah ngeunah éhé teu ngeunah éon

8 Peribahasa Sunda Ini Sadarkan Manusia agar Gak Tinggi HatiIlustrasi saling mengerti kepada sesama (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
"Harus mengerti perasaan orang lain, kalau berbicara jangan seenaknya."

Mengingat di poin sebelumnya, bahwa sebaiknya kita memikirkan dulu baik-buruknya dalam berbuat sesuatu. Agar tidak berdampak pada orang lain dan dirimu sendiri kelak. Dan sebagai sesama makhluk kita senantiasa untuk saling mengasihi satu sama lain.

6. Harta banda ukur titipan, kade poho syukuran kanu Maha Kawasa

8 Peribahasa Sunda Ini Sadarkan Manusia agar Gak Tinggi HatiIlustrasi bersyukur kepada Tuhan (Pexels.com/Michael Burrows)
"Harta benda hanya titipan, jangan lupa bersyukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa."

Mengingat lagi kalau di dunia ini ada kepemilikan yang sebenarnya yaitu Tuhan. Jadi, kita harus senantiasa bersyukur atas setiap pemberian-Nya kepada kita di hidup ini.

7. Jadi pamingpin sing adil, tong cueut kanu hideung ponténg kanu konéng

8 Peribahasa Sunda Ini Sadarkan Manusia agar Gak Tinggi HatiIlustrasi memberikan kebaikan kepada sesama (Pexels.com/Zen Chung)
"Jadi pemimpin harus adil jangan memihak pada golongan atau kelompok tertentu."

Di kala diatas sebaiknya kita selalu berperilaku baik kepada sesama. Karena ingat, kita juga sama seperti mereka semua. 

8. Jelema mah kumaha amal-amalan sabab melak bonténg bakal jadi bonténg melak cabé bakal jadi cabé

8 Peribahasa Sunda Ini Sadarkan Manusia agar Gak Tinggi HatiIlustrasi saling tolong menolong (Pexels.com/Kamaji Ogino)
"Manusia akan memanen dari apa yang dia perbuat. Jika berbuat baik akan menuai kebaikan, jika berbuat buruk akan menuai keburukan."

Di hidup ini punya nilai timpal balik. Seseorang yang memiliki pribadi yang buruk, maka di hidupnya akan buruk seperti apa yang dilakukannya. Dan begitupun sebaliknya.

Dari deretan peribahasa Sunda di atas menyadarkan bahwa sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita gak boleh punya rasa tinggi hati karena kita gak berhak memiliki sifat sombong di kehidupan milikNya.

Baca Juga: Sarat Makna, 6 Peribahasa Sunda Ini Layak Menjadi Panutan Hidup

Gebialya Photo Verified Writer Gebialya

Learning is the basis of life.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya