Komunikasi Verbal dan Nonverbal: Pengertian dan Contohnya

Pastikan pesanmu tersampaikan dengan jelas, ya

Setiap hari kita melakukan kegiatan komunikasi. Meskipun hanya diam ketika ditanya, sikap tersebut juga termasuk bentuk jawaban yang bisa dimaknai sesuatu.

Komunikasi merupakan proses pertukaran pesan, perasaan, atau informasi dengan orang lain untuk saling mendapatkan kesamaan makna dari pesan tersebut. Interaksi komunikasi bisa berlangsung secara langsung maupun melalui perantara, misalnya media elektronik atau surat.

Terdapat dua jenis komunikasi yang dipraktikkan di kehidupan sehari-hari yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Keduanya punya cara dan proses pertukaran pesan yang berbeda. Begitupun makna yang diterima oleh penerima pesan, bisa berbeda dengan makna sebenarnya yang ingin disampaikan oleh pemberi pesan.

Untuk lebih jelasnya mengenai dua jenis komunikasi tersebut, yuk, pahami pengertian dan contohnya.

1. Perbedaan komunikasi verbal dan nonverbal

Komunikasi Verbal dan Nonverbal: Pengertian dan ContohnyaIlustrasi dua orang pria sedang berbicara (Pexels/Mental Health America (MHA))

Menurut Nurudin dalam buku Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer, komunikasi verbal mengacu pada bentuk komunikasi menggunakan kata-kata, baik lisan ataupun tulisan. Biasanya, makna pesan lebih mudah dipahami oleh penerima maupun mengirim pesan dengan menggunakan komunikasi verbal.

Sementara itu, komunikasi nonverbal mencakup semua bahasa tubuh komunikasi, juga termasuk pakaian dan perhiasan yang dikenakan. Faktor lingkungan dan bahkan cara kita menggunakan waktu pun merupakan bentuk komunikasi nonverbal, melansir Communicating in the 21st Century, 3rd Edition.

Menurut pengertian tersebut, komunikasi nonverbal tidak sebatas pada body language, melainkan lebih luas hingga atribut yang melekat pada diri seseorang.

Baca Juga: Anti Bosan, 5 Tips Meningkatkan Kualitas Komunikasi dengan Pasangan

2. Contoh komunikasi verbal dan nonverbal

Komunikasi Verbal dan Nonverbal: Pengertian dan ContohnyaIlustrasi menelepon. (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
dm-player

Dari perbedaan definisi komunikasi verbal dan nonverbal sebelumnya, mungkin kamu sudah terbayang seperti apa cara mempraktikkan kedua bentuk komunikasi tersebut.

Contoh komunikasi verbal yaitu saat berpidato di hadapan audiens, baik dilakukan secara face to face maupun menggunakan perantara seperti video conference. Membaca novel, chattingan, menulis surat di kertas pun termasuk dalam komunikasi verbal.

Lalu, bagaimana dengan komunikasi nonverbal? Dalam praktiknya bisa dilakukan melalui kontak mata, melambaikan tangan, membuat love sign, tersenyum, menangis, mengetuk pintu, duduk dengan melipat kaki, dan sengaja mengenakan jepit rambut hingga model sepatu tertentu.

3. Fungsi komunikasi verbal dan nonverbal

Komunikasi Verbal dan Nonverbal: Pengertian dan ContohnyaIlustrasi presentasi kerja. (Pexels.com/Fauxels)

Ada perbedaan cukup spesifik mengenai fungsi dari dua jenis komunikasi ini, di antaranya:

Fungsi komunikasi verbal

  • Digunakan untuk memberi nama suatu objek, benda, orang, maupun tindakan.
  • Merupakan sarana yang mudah untuk pertukaran ide, perasaan, emosi, atau informasi.
  • Menonjolkan intonasi dan artikulasi yang berbeda untuk menghasilkan maksud tertentu. Misalnya, berbicara memakai kata-kata ungkapan marah dengan intonasi suara rendah bisa memunculkan makna bahwa orang tersebut juga sedang berusaha meredam kemarahannya.
  • Sebagai alat sosialisasi yang efektif saat mengobrol atau berdiskusi.

Fungsi komunikasi nonverbal menurut Mark L. Knapp

  • Repetisi: untuk mengulang gagasan yang sudah disajikan secara verbal. Misalnya, menjawab pertanyaan dengan berkata "iya" kemudian mengangguk.
  • Substitusi: untuk menggantikan lambang-lambang verbal. Misalnya, diam ketika ditanya bisa menandakan seseorang sedang tidak ingin diganggu.
  • Kontradiksi: untuk memberikan makna lain terhadap pesan verbal. Misalnya, kamu mungkin berkata "saya tidak marah", namun raut wajah datar yang ditunjukkan bisa lebih menunjukkan perasaan yang sebenarnya jika kamu memang sedang marah.
  • Komplemen: untuk memperkaya pesan verbal. Misalnya, mengucapkan "aku cinta kamu" sambil membuat love sign.
  • Aksentuasi: untuk menegaskan pesan verbal. Misalnya, memberi tahu akan keluar ruangan sambil bangkit dari duduk.

Itulah beberapa hal mendasar mengenai komunikasi verbal dan nonverbal. Semoga bisa menambah wawasanmu, ya.

Baca Juga: 7 Tips Memperbaiki Krisis Komunikasi, Biar Gak Gampang Berantem!

Topik:

  • Langgeng Irma Salugiasih
  • Rizna Hidayah

Berita Terkini Lainnya