IWF 2021: 5 Mitos Seputar Community Writer yang Perlu Diluruskan

Jangan asal tebak dulu, ya!

Tak dapat dimungkiri jika memang ada banyak desas-desus seputar Community Writer yang banyak dipercaya oleh para penulis. Akibatnya, tak jarang berbagai mitos ini membuat kita menjadi patah semangat untuk menulis. Untungnya IDN Times menggelar acara Indonesia Writers Festival 2021 atau lebih dikenal IWF 2021.

Nah, dari sekian banyak acara, ada salah satu yang bertemakan "Editor's Talk: Mitos & Fakta Community Writer" di IWF 2021. Dipandu oleh Arifina Budi, ada delapan editor yang turut hadir dalam acara itu, yaitu Ernia Karina, Izza Namira, Novaya, Merry Wulan, Gagah N. Putra, Naufal Al Rahman, Febrianti Diah, dan Viktor Yudha.

Para editor mengupas tuntas seputar mitos yang beredar luas di kalangan penulis, lho. Penasaran? Yuk, simak lebih lengkapnya di bawah ini

1. Mitos 1: Artikel yang di submit pagi hari itu lebih cepat terbit

IWF 2021: 5 Mitos Seputar Community Writer yang Perlu Diluruskantangkapan layar dari jawaban para editor tentang mitos-mitos yang beredar (zoom.com/IDN Times)

Mitos yang satu ini banyak dipercaya oleh para penulis, sehingga mereka berbondong-bondong untuk submit artikel di pagi hari. Namun, nyatanya hal ini hanyalah sekadar mitos belaka. Dijelaskan oleh Febri, bahwa tidak ada waktu khusus untuk mengirimkan artikel.

Febri juga menambahkan jika hal-hal terpenting yang menentukan terbit atau tidaknya artikel di IDN Times, yaitu artikel yang sesuai panduan penulisan, tema atau angle menarik yang murni dari kreativitas si penulis. So, kamu tak perlu ragu lagi untuk submit artikel kapan pun, ya.

2. Mitos 2: Editor tidak pernah tidur

IWF 2021: 5 Mitos Seputar Community Writer yang Perlu Diluruskantangkapan layar dari jawaban para editor tentang mitos-mitos yang beredar (zoom.com/IDN Times)

Setiap harinya ada sekitar ratusan artikel yang masuk ke meja redaksi editor. Oleh sebab itu, banyak penulis yang menduga jika para editor mungkin tidak pernah tidur. Lantas benarkah demikian? Dijawab oleh Yudha, meskipun, para editor memiliki jam kerja masing-masing. 

Namun, mereka selalu siap siaga untuk menerbitkan artikel-artikel yang sudah layak terbit. Apalagi, jika mengingat usaha keras dari para penulis. Tentu saja hal ini bisa menjadi salah bukti yang menunjukkan dedikasi tinggi dari para editor.

Baca Juga: IWF 2021: 5 Jurus Hasilkan Tulisan Terbaik supaya Dilirik Editor

3. Mitos 3: Terlambat mengerjakan revisi artikel maka gagal terbit 

IWF 2021: 5 Mitos Seputar Community Writer yang Perlu Diluruskantangkapan layar dari jawaban para editor tentang mitos-mitos yang beredar (zoom.com/IDN Times)
dm-player

Tak hanya menerbitkan, para editor juga berhak memberikan revisi terhadap penulis agar artikelnya kian bagus. Nah, inilah yang tak jarang membuat para penulis yakin jika terlambat mengerjakan revisinya maka akan gagal terbit. Dijawab oleh Gagah, hal ini ternyata hanyalah isapan jempol belaka.

Namun, Mery menambahkan jika hal itu sebenarnya bersifat opsional. Pasalnya, beberapa kanal artikel, seperti News World dan lainnya harus segera mungkin diterbitkan agar IDN Times tetap menyajikan informasi yang update.

Selain itu, para editor juga berharap jika penulis dapat langsung mengerjakan revisi yang telah diberikan. Memang ada baiknya jika kita tidak mengulur waktu untuk segera mengerjakan revisi yang diberikan.

4. Mitos 4: Para editor memiliki penulis kesayangan masing-masing

IWF 2021: 5 Mitos Seputar Community Writer yang Perlu Diluruskantangkapan layar dari jawaban para editor tentang mitos-mitos yang beredar (zoom.com/IDN Times)

Banyak sekali penulis baru yang khawatir jika artikel mereka tak terbit. Sebab, editor lebih memilih artikel-artikel dari verified writers. Nyatanya, hal pertama kali yang dilihat para editor adalah judul artikel yang menarik seperti yang diungkapkan oleh Naufal di sesi Editor's talk

Barulah setelah itu, editor menilai keseluruhan dari artikel tersebut. Jika dianggap sesuai dengan ketentuan maka artikel itu akan ditayangkan sesuai jam terbitnya masing-masing. Ini artinya semua  penulis memiliki kesempatan yang sama untuk artikelnya dapat terbit di IDN Times.

5. Mitos 5: Penulis yang terbukti plagiat akan di blacklist oleh editor

IWF 2021: 5 Mitos Seputar Community Writer yang Perlu Diluruskantangkapan layar dari jawaban para editor tentang mitos-mitos yang beredar (zoom.com/IDN Times)

Siapa yang menyangka jika antara penulis dan editor harus membentuk rasa saling percaya. Hal ini dijelaskan oleh Gagah yang mengatakan bahwa tindakan plagiat adalah suatu hal fatal yang tak dapat ditoleransi. Oleh sebab itu, penulis yang terbukti plagiarisme karya orang lain akan benar-benar di blacklist.

Lalu, Febri menambahkan bahwa meskipun hanya sekali, penulis melakukan plagiat. Namun, para editor sepakat jika hal tersebut tetap saja fatal. Selanjutnya, artikel-artikel dari penulis itu akan diabaikan.

Wah, ternyata masih banyak mitos-mitos yang dapat membuat resah para penulis. Oleh sebab itu, ada baiknya kita harus selalu mengecek informasi yang didapat. Oh ya, jangan lupa juga untuk terus belajar dan semangat dalam menulis artikel.

IDN Times menggelar Indonesia Writers Festival 2021. Acara yang juga dikenal dengan IWF 2021 ini adalah pertemuan independen yang berkomitmen untuk memberdayakan Indonesia melalui bidang menulis. Acara dengan slogan Empowering Indonesians Through Writing ini dilangsungkan pada 25 hingga 30 Oktober 2021 melalui Zoom dan YouTube channel IDN Times.

IWF 2021 sendiri menghadirkan lebih dari 20 pembicara kompeten di berbagai latar belakang, seperti Gina S. Noer, AULION, Zarry Hendrik, Kevindra Soemantri, Sri Izzati, dan masih banyak lainnya.

Baca Juga: IWF 2021: 8 Tips Gunakan IG Story untuk Melatih Keterampilan Menulis

I am Lavennia Photo Verified Writer I am Lavennia

"Earth" without "Art" is just "Eh".

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya