Les Piano Ternyata Lebih Ampuh Tingkatkan Keterampilan Berbahasa Anak

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Beijing, Cina, para peneliti MIT mengajak sebanyak 74 peserta didik taman kanak-kanak untuk terlibat dalam penelitian selama enam bulan.

Mereka kemudian dibagi menjadi tiga grup. Satu grup dengan jam belajar tambahan bermain piano, satu grup dengan les reguler dan satu grup lainnya tidak menambah jam belajar.

Setelah masa penelitian selesai, para ilmuwan berhasil menemukan bahwa peserta didik dengan les tambahan baik les piano maupun les reguler, memiliki kemampuan untuk membedakan vokal, konsonan maupun bunyi-bunyi pengucapan lainnya secara lebih baik daripada yang tidak menerima les tambahan.

Tetapi, peserta didik yang mengikuti les piano jauh lebih unggul dalam kesadaran fonologis (phonological awareness) atau cara menghasilkan bunyi saat mengucakan kata dalam bahasa.

Selain percobaan di atas, para peneliti juga memindai otak para peserta didik saat berkegiatan sambil mendengarkan musik. Peserta didik yang mengambil les piano menunjukkan respon yang lebih kuat daripada peserta didik lainnya.

Artinya, kepekaan terhadap nada itulah yang bertanggungjawab atas kemampuan berbahasa para peserta didik. Oleh sebab itu, para peneliti MIT menyebut, bahwa ada manfaat positif untuk memberi jam belajar tambahan, dalam hal ini adalah musik kepada anak-anak sejak dini.

Atas dasar itu, para peneliti MIT berharap temuan mereka bisa menjadi dukungan bagi para pejabat pendidikan di seluruh dunia untuk lebih memberi ruang pada pelajaran musik di sekolah-sekolah sejak usia dini.

"Ada faedah besar yang bisa dipetik. Anak-anak usia dini bisa lebih mudah dalam mengenali perbedaan bunyi dalam pengucapan. Dan itu ternyata lebih bermanfaat daripada les membaca reguler. Ide mengedepankan belajar kesenian (musik) justru lebih baik daripada lebih banyak membaca," tutur salah seorang peneliti MIT Robert Desimone seperti yang dikutip Open Colleges.