Pejuang Beasiswa, 5 Hal Ini akan Menggagalkanmu di Tahap Wawancara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meraih pendidikan setinggi-tingginya merupakan sebuah impian bagi sebagian besar orang. Jika kamu merupakan salah satunya, namun tidak mempunyai budget cukup untuk biaya studi S2 atau S3, kamu masih bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa.
Ada banyak beasiswa yang bersedia membiayai awardee sampai lulus bahkan menanggung biaya hidup mereka. Namun, untuk menjadi awardee kamu tidak boleh gagal pada tahap wawancara. Yuk simak, lima hal yang akan membuatmu gagal pada tahap ini.
1. Minim informasi tentang universitas tujuan kamu
Ketidak tahuan mengenai universitas yang dituju merupakan sebuah kesalahan fatal yang tidak boleh dilakukan. Bagaimana mungkin kamu memutuskan mengambil universitas tujuan yang kamu sendiri tidak tahu banyak tentangnya? Kamu dapat mencari tahu informasi mengenai universitas tujuan lewat website resmi atau temanmu yang sudah lebih dulu berkuliah disana. Temukan alasan kuat mengapa kamu ingin berkuliah di universitas tersebut.
2. Jawabanmu tidak menarik, gak ada bedanya dengan yang lain
Saat kamu menjawab pertanyaan dari para interviewer dan mereka hanya mengangguk lalu tidak memberimu feedback, kemungkinan jawabanmu tidak menarik, terkesan mainstream bahkan terlihat menghafal dari sebuah teks.
Ingat ya! Interviewer mungkin sudah menghadapi ratusan bahkan ribuan kandidat, mereka butuh kandidat yang mengesankan. Jadi, jika jawabanmu masih mainstream, kemungkinan besar kamu akan gagal di tahap ini. Jangan menyontek dari google, rangkai jawabanmu dengan kata-katamu sendiri.
Baca Juga: 5 Beasiswa Fully Funded yang Harus Kamu Tahu, Sarjana Sampai Doktor!
3. Visimu mudah digoyang
Editor’s picks
Kamu harus punya visi atau tujuan yang kuat, tentang gambaran dan cita-citamu di masa depan. Hindari untuk memberikan jawaban yang general, misalnya kamu ingin menjadi apa saja asalkan bermanfaat.
Berilah jawaban yang spesifik beserta alasannya, misalnya kamu ingin menjadi entrepreneur 5 tahun ke depan untuk membantu pemerintah dalam mengentaskan pengangguran. Cita-citamu juga harus berhubungan dengan pendidikan yang akan kamu jalani.
4. Tidak memahami metode dari rencana riset tesis/disertasi yang telah disusun
Biasanya, pada tahap administrasi kamu akan diminta mengumpulkan rencana studi dan gambaran tentang rencana tesis yang akan kamu tulis. Tidak cukup sampai di situ, kamu juga harus paham mengenai bagaimana metode yang akan kamu gunakan untuk risetmu dan apa latar belakang yang mendasari penelitian tersebut. Biasanya interviewer akan menanyakan lebih pada topik ini untuk mengetahui seberapa matang kamu dalam mempersiapkan studi. Jadi, persiapkan jawabanmu dengan matang berdasarkan literature, hindari mengarang jawabanmu sendiri.
5. Tata bahasamu dalam menjawab pertanyaan interviewer tidak tersusun baik
Perasaan gugup pada saat behadapan langsung dengan para interviewer merupakan hal yang wajar. Jika kamu tidak mempersiapkan jawabanmu dengan baik, kemungkinan kamu akan menjawabnya dengan terbata-bata dan tata bahasa yang berantakan. Untuk itu, latihan wawancara sangat penting agar kamu dapat menyampaikan jawabanmu dengan sistematis, jelas dan tidak bertele-tele.
Kamu bisa membuat to do list mengenai pertanyaan yang mungkin akan muncul pada saat wawancara dan buatlah jawaban yang baik dan menarik. Kamu bisa meminta seorang teman untuk menilai jawabanmu, apakah mudah dimengerti atau tidak. Jika tidak ada teman, kamu pun dapat berlatih sendiri di depan cermin. Teruslah berlatih, practice makes perfect, usahamu tidak akan menghianati hasil.
Demikian lima hal yang dapat membuatmu gagal pada tahap wawancara. Hindari hal-hal tersebut, persiapkan semuanya dengan matang dan sedini mungkin, serta jangan lupa berdoa dan minta restu orang tua. Nah, jadi persiapanmu sudah sejauh apa?
Baca Juga: Banyak Keuntungan, 6 Hal yang Harus Disiapkan untuk Beasiswa GKS Korea
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.