8 Ragam Relasi Makna dalam Bahasa Indonesia Beserta Contohnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Relasi makna adalah hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa dengan kata atau satuan bahasa lainnya. Hubungan atau relasi kemaknaan ini mungkin menyangkut banyak hal, mulai dari kesamaan makna, kebalikan makna, kelainan makna, dan sebagainya.
Nah, pada ulasan ini kami akan berusaha menerangkan delapan ragam makna dalam Bahasa Indonesia beserta contohnya agar semakin jelas. Yuk, simak dan pahami dengan baik!
1. Homonim
Homonim merupakan relasi makna sebuah kata yang sama lafal dan ejaannya. Akan tetapi, makna pada kata tersebut berbeda karena berasal dari sumber yang berlainan.
Contohnya adalah hak asasi dan hak sepatu. Meski keduanya sama-sama menggunakan kata 'hak', namun hak pada kata hak asasi memiliki arti yang berbeda dengan makna hak pada kata hak sepatu.
2. Homofon
Selanjutnya ada homofon. Relasi ini menerangkan jika sebuah kata yang sama lafalnya dengan kata lain, tetapi berbeda ejaan dan maknanya.
Misalnya, kata sangsi dan sanksi bila diucapkan akan memiliki pelafalan yang sama. Akan tetapi, kedua kata tersebut jelas memiliki makna yang berbeda.
3. Homograf
Homograf adalah jenis relasi makna pada kata yang sama ejaannya dengan kata lain, namun berbeda lafal dan maknanya. Salah satu contohnya adalah kata mental.
Di mana, kata mental batin dan mental terpental memiliki penulisan yang sama tetapi pengucapannya berbeda. Gak hanya itu, makna dari kedua kata itu juga berbeda.
4. Polisem
Lalu, terdapat relasi makna bernama polisem. Istilah ini merujuk pada kata yang bermakna lebih dari satu, tetapi makna-makna tersebut saling berdekatan.
Misalnya, kuda binatang dan kuda buah catur. Keduanya sama-sama berasal dari kata kuda, namun maknanya merujuk pada hal yang berbeda. Meski demikian, penggambaran keduanya gak jauh berbeda karena dilambangkan pada sosok kuda yang sebenarnya.
Editor’s picks
Baca Juga: 15 Nama Buah dalam Bahasa Thailand, Ada yang Mirip Bahasa Indonesia
5. Sinonim
Kamu pasti sudah akrab dengan relasi makna yang satu ini. Sinonim merupakan kata yang bermakna mirip atau sama dengan kata lain.
Contohnya, distribusi dan penyebaran merupakan dua kata yang berbeda namun maknanya mirip atau serupa. Contoh lainnya adalah kredit dan cicilan atau berdusta dan berbohong.
6. Antonim
Bila ada sinonim, jelas harus ada antonim. Relasi ini kebalikan dari sinonim yang berarti kata dengan makna yang berlawanan dari kata lainnya.
Berikut ini beberapa contoh untuk memperjelasnya, seperti kaya dan miskin, pendek dan tinggi, panas dan dingin, gelap dan terang, dan sebagainya. Intinya, antonim merupakan makna dari kata yang berlawanan.
7. Hiponim - Hipernim
Hiponim dan Hipernim adalah hubungan makna yang saling berkaitan. Di mana, hiponim bisa dikatakan sebagai hubungan makna spesifik, sedang hipernim merupakan makna yang general atau umum.
Contohnya, kucing adalah bagian hiponim dari kata binatang. Sedangkan, binatang merupakan kata umum yang bisa digunakan untuk menggambarkan seekor kucing.
8. Meronim - Holonim
Meronim adalah bagian atau penyusun sesuatu, sedangkan holonim adalah bagian yang lebih besar, yang disusun oleh meronim tersebut. Singkatnya, meronim adalah hubungan makna bagian dan holonim adalah makna keseluruhan.
Misalnya, hidung merupakan meronim atau bagian dari kepala. Sementara, kepala merupakan makna keseluruhan dari hidung, yang merupakan salah satu organ tubuh yang berada di kepala itu sendiri.
Demikian ragam relasi makna dalam Bahasa Indonesia beserta contohnya yang patut kamu ketahui dan pahami agar gak keliru. Sebagai orang Indonesia, sudah sewajarnya kamu memahami dengan baik bahasa sendiri. Maka dari itu, jangan lupa dipelajari, ya!
Baca Juga: 10 Nama Buah dalam Bahasa Melayu, Ada yang Mirip Bahasa Indonesia!