5 Ciri Guru yang Dikenang Seumur Hidup, Tak Pandang Bulu!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu pekerjaan yang mulia adalah guru, sebab peran dan tugas guru tidaklah mudah. Seorang guru memiliki peran penting dalam melahirkan generasi yang berhasil, cerdas, dan beradab.
Banyak guru yang dijadikan panutan karena kesabaran, kebaikan, atau pun kepeduliannya. Adapun ciri guru yang mengesankan dan tidak terlupakan, seperti ulasan di bawah ini.
1. Semua murid diperlakukan sama
Setiap murid memiliki karakteristik yang berbeda-beda, ada yang cepat menangkap materi, adapun yang lambat dalam memahami. Selain itu, ada tipe siswa yang memiliki kepribadian baik dan juga buruk.
Perbedaan karakteristik tersebut tak lantas membuat guru condong ke siswa yang cerdas dan baik saja, akan tetapi harus merangkul dan memberi perhatian kepada seluruh siswanya tanpa membeda-bedakan.
2. Tidak pelit nilai
Ada tipe guru yang sangat perfeksionis, sehingga saat ada siswa yang tidak mengikuti aturannya akan mendapat nilai yang kecil. Misalnya, kertas ujian yang lecek atau sobek, tidak mengumpulkan tugas tepat waktu.
Guru yang perfeksionis sulit menoleransi kesalahan sedikit pun, sebab setiap muridnya dituntut untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan rapi, benar, dan tidak ada cacat.
3. Tidak menghakimi kesalahan murid
Editor’s picks
Terkadang guru harus dihadapkan dengan murid yang tidak disiplin, suka bolos, terlambat, membuat onar, dan lainnya. Peran guru di sini bukan menghakimi kesalahan muridnya, justru menunjukkan rasa peduli dengan bertanya alasannya melanggar aturan sekolah, memberikan nasehat yang mudah diterima. Tidak memaki-maki dan mengungkitnya terus menerus.
Baca Juga: 5 Tips Jadi Guru yang Asyik, Gak Harus Pakai Galak!
4. Selalu memberi apresiasi
Memperoleh nilai bagus, menjadi juara kelas, dapat menguasai materi itu bukanlah hal mudah. Untuk mendapatkannya perlu proses belajar, tentunya sebagai guru harus selalu mengapresiasi muridnya, seperti memberikan pujian, support, dan semangat.
5. Tidak memberi hukuman secara fisik maupun psikis
Memberikan hukuman kepada siswa haruslah dipertimbangkan dengan baik, kesehatan fisik dan psikis siswa perlu diutamakan. Sebab, memberi hukuman dengan menjewer atau memukul adalah tindak kekerasan. Sedangkan memarahi dengan perkataan negatif akan menyakiti perasaan siswa.
Oleh karena itu, ganti hukuman itu dengan sanksi mendidik, misalnya membaca buku dan merangkumnya, mengerjakan karya ilmiah atau latian soal, dan memberi jam tambahan.
Jika perbuatan siswa sudah kelewatan, alangkah baiknya untuk membicarakan dengan wali murid.
Untuk menciptakan proses belajar yang maksimal, sebagai guru tentunya harus menyayangi dan menjaga hubungan baik dengan seluruh muridnya, menghargai pekerjaannya, dan tidak menyakiti perasaannya.
Baca Juga: 7 Tips Gokil untuk Guru Agar Proses Mengajar Makin Maksimal
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.