Wisuda di Indonesia Itu Ribet, Nih 7 Alasannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Wisuda adalah satu penanda berakhirnya dunia kampus. Bagi sebagian orang, wisuda merupakan satu momen penting dan mengesankan. Setelah bergelut sekian lama dengan skripsi dan cacian para penguji ketika sidang, akhirnya tiba sebuah momen yang ditunggu-tunggu.
Wisuda memang menjadi momen yang selalu dtunggu-tunggu. Namun pada akhirnya akan membuatmu merasakan banyak kerepotan. Nah, apa saja sih yang membuat prosesi di Indonesia menjadi ribet? Berikut ulasannya.
1. Wisuda jadi ajang tampil riasan dan pakaian baru.
Wisuda adalah momen di mana semua wanita memakai riasan dan busana tradisional terbaiknya, sementara pria memakai jas untuk kedua kalinya setelah sidang. Selalu seperti ini dan hampir ditemui di seluruh acara wisuda di Indonesia. Ya, hal ini tentu saja merepotkan. Bagi para wanita, mereka akan berangkat ke salon pagi-pagi buta untuk didandani.
Lalu kemudian akan dipakaikan kebaya lengkap dengan aksesoris yang bikin pusing itu. Para pria juga tidak kalah kerepotan. Mereka sudah jauh-jauh hari mempersiapkan kemeja dan celana terbaiknya untuk dipakai pada momen wisuda.
2. Wisuda adalah momen di mana wisudawan bawa satu keluarga besar untuk piknik di kampus.
Sebagian besar orang Indonesia menganggap wisuda adalah momen sakral. Jadi sebisa mungkin banyak anggota keluarga yang harus hadir sebagai saksi. Alhasil setiap wisuda selalu dihiasi dengan pemandangan membludaknya para pengantar. Padahal yang bisa masuk gedung hanya dua orang saja biasanya, tapi yang mengantar bisa dua mobil sendiri. Hehehe...
3. Susunan acara wisuda yang super panjang.
Siapa sih betah dengan acara yang isinya sambutan semua? Ya, pasti tidak ada yang betah. Namun ketika sambutan tersebut ada di dalam wisuda, maka mau tak mau harus dilakukan. Alhasil, acaranya yang dimulai pada jam 7 bisa berakhir hingga tengah hari bahkan lebih. Percaya atau tidak, mereka tidak akan mempedulikan hal tersebut, kecuali momen saat si buah hatinya dipanggil ke atas panggung.
4. Biaya wisuda yang tidak bisa dibilang murah.
Editor’s picks
Mungkin karena saking senangnya resmi menyandang predikat sarjana, hingga tidak sadar betapa biaya wisuda ini sangat mahal. Tak masalah untuk mereka yang mampu. Tapi jadi hal berat bagi mahasiswa yang ingin ikut merasakan momen kebahagiaan ini namun tak memiliki banyak uang. Belum lagi biaya riasan dan pakaian baru yang dikenakan saat wisuda, ampun deh.
5. Banyak rangkaian bunga dan kado-kado berdatangan.
Sebenarnya apa sih fungsi dari kasih bunga pas wisuda? Kenapa nggak kasih mentahnya aja? Kan lumayan buat bekal setelah wisuda dan hari pertama berstatus pengangguran. Tapi hal ini nampaknya sudah jadi budaya dalam setiap acara wisuda. Bunga yang dikasih pun nggak main-main. Bisa sampai berupa karangan bunga yang berisi ucapan-ucapan yang unik dan kocak.
6. Berlomba-lomba untuk berfoto bersama keluarga dan sahabat.
Saat momentum wisuda secara tiba-tiba jasa fotografi berderet di area kampus. Hal ini memungkinkan bagi para wisudawan yang ingin mengabadikan momen berharga bersama keluarga atau sahabatnya masing-masing. Tidak hanya itu, jasa foto studio juga kebanjiran pesanan saat momen wisuda tiba.
7. Ada aja yang datang terlambat.
Budaya terlambat ternyata memang sangat kental dengan orang-orang Indonesia. Tidak hanya lewat aktivitas keseharian saja. Bahkan di acara-acara penting seperti wisuda, hal tersebut juga kerap kali ditemui. Belum lagi kalau atribut wisuda sampai ketinggalan gara-gara berangkat terburu-buru, buyar deh momen foto-foto yang sudah dibayangkan nantinya.
8. Kehadiran sosok pendamping wisuda adalah sesuatu hal penting.
Bagi sebagian orang, kehadiran sosok pendamping wisuda adalah sesuatu hal penting. Seakan sudah menjadi budaya momen sekaligus dijadikan para wisudawan untuk mengenalkan 'si dia' kepada keluarga.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.