5 Cara Membangun Konflik dalam Novel, agar Cerita Lebih Hidup!

Rahasia mengembangkan konflik agar disukai pembaca

Saat menulis cerita dalam novel, salah satu elemen yang gak boleh dilupakan adalah konflik. Karena konflik ini bisa menjadi pemanis cerita. Tanpa adanya konflik, mungkin cerita akan terasa membosankan bagi para pembaca.

"Konflik menyatukan dua kekuatan yang berlawanan dan kemudian mengembangkan serta menyelesaikan perjuangan antara kedua kekuatan tersebut," jelas Pamela Hodges, seorang penulis berpengalaman, dilansir The Write Practice.

Konflik bisa membuat cerita dalam novel terasa lebih hidup. Karena ada yang diperjuangkan oleh tokoh protagonis dan antagonisnya. Jika gak ada konflik, cerita akan hambar. Inilah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membangun konflik dalam cerita agar lebih menarik.

1. Ketahui jenis-jenis konflik

5 Cara Membangun Konflik dalam Novel, agar Cerita Lebih Hidup!Ilustrasi konflik (pexels.com/Keira Burton)

Langkah paling utama yang harus dilakukan adalah mengetahui jenis-jenis konflik dalam cerita. Dilansir Now Novel, Jordan, seorang author, editor, dan community manager, menyebutkan terdapat 6 jenis konflik dalam cerita. Konflik bisa dibuat dengan melibatkan tokoh utama yang melawan tokoh lainnya, alam, dirinya sendiri, masyarakat, supranatural, atau teknologi.

Konflik tokoh utama dan tokoh lainnya adalah permasalahan yang terjadi antara protagonis versus antagonis. Konflik karakter utama dengan kekuatan atau bencana alam misalnya adalah melawan cuaca buruk, binatang, dan sebagainya. Konflik tokoh utama dan dirinya sendiri terjadi ketika karakter mengalami gejolak batin.

Konflik karakter utama dan masyarakat terjadi ketika tokoh mencoba melawan tradisi, hukum, atau konstruksi dalam sebuah masyarakat. Konflik tokoh utama versus supranatural terjadi ketika karakter melawan hal mistis atau mitologi. Terakhir adalah tokoh dan teknologi, terjadi ketika sains bergerak di luar kendali manusia dan harus segera ditangani.

2. Buatlah konflik menjadi benar-benar relevan dengan tokoh utama

5 Cara Membangun Konflik dalam Novel, agar Cerita Lebih Hidup!Ilustrasi sedang menghadapi konflik bencana alam (pexels.com/Pixabay)

Setelah mengetahui jenis-jenis konflik, kamu bisa memilihnya sesuai dengan cerita dan tokoh utama yang kamu buat. Dilansir Pro Writing Aid, Gina Edwards, seorang writer dan certified creativity coach, menyebutkan bahwa konflik harus jelas, spesifik, serta relevan dengan karakter.

Misalnya ketika kamu menciptakan seorang karakter yang menyukai aktivitas hiking atau traveling. Cobalah untuk membuat konflik antara karakter utama dengan alam. Contohnya, karakter utama nantinya akan bertahan dari bencana alam yang tiba-tiba terjadi. Sehingga konflik yang terjadi memang benar-benar relevan dengan tokoh utama.

3. Jangan membuat konflik yang mudah diatasi

5 Cara Membangun Konflik dalam Novel, agar Cerita Lebih Hidup!Ilustrasi karakter utama yang akan melawan musuhnya (pexels.com/Berendey_Ivanov / Andrey_Kobysnyn)
dm-player

Meskipun kamu membuat konflik yang terhitung ringan, tetapi jangan sampai permasalahannya terlalu mudah diatasi. Karena akan membuat cerita gak memiliki gejolak yang bisa menarik perhatian pembaca.

"Cobalah membuat dua hal yang berlawanan dan memiliki kekuatan setara. Konflik berkembang dan akan ada ketegangan sampai akhir," ujar Pamela Hodges.

Kamu bisa melihat contoh dari novel Harry Potter, karakter utama Harry memiliki kekuatan yang sama dengan musuhnya, yakni Voldemort. Hal tersebut menyebabkan cerita terus berkembang, konflik pun mengalami peningkatan. Dalam beberapa kondisi, kamu juga bisa membuat karakter utama seolah menderita dan kalah. Sehingga akan menimbulkan rasa iba dan bisa memainkan emosi pembaca.

Baca Juga: 7 Tips Menulis Novel Online agar Tidak Membosankan, Dijamin Ampuh! 

4. Ciptakan suasana yang tepat ketika konflik berlangsung

5 Cara Membangun Konflik dalam Novel, agar Cerita Lebih Hidup!Ilustrasi sedang menulis cerita (pexels.com/cottonbro)

Untuk menambah gejolak dalam cerita, sebaiknya simpan konflik di suasana yang tepat. Misalnya, di suasana yang seharusnya bahagia, tetapi malah terjadi konflik dan membuat karakter menjadi sedih.

Melansir Writer's Digest, Eileen Cook, seorang multi-published author, memberikan contoh, konflik bisa dibuat ketika seorang laki-laki memberi tahu tunangannya bahwa pernikahan gak bisa dilanjutkan. Lalu, cobalah membuat suasananya lebih dramatis. Misalnya, laki-laki itu baru memberi tahu ketika upacara pernikahan sedang berlangsung.

Hal ini tentunya bisa memicu emosi pembaca. Pembaca pun akan merasakan gejolak karena konflik dalam cerita kamu. Sehingga pembaca akan merasa penasaran bagaimana ending atau alur selanjutnya dari cerita yang kamu buat.

5. Konflik yang berlapis bisa membuat cerita lebih menarik

5 Cara Membangun Konflik dalam Novel, agar Cerita Lebih Hidup!Ilustrasi orang yang sedang mengalami konflik berat (pexels.com/Nathan Cowley)

Jika ingin menciptakan cerita yang lebih menarik, kamu bisa membangun konflik secara berlapis. Gina Edwards menyebutkan, kamu bisa membuat karakter utama menghadapi beberapa konflik dari sumber yang berbeda.

Misalnya, karakter utama harus menghadapi bencana alam yang terjadi. Namun, di sisi lain, karakter utama pun harus melawan konstruksi masyarakat untuk menghadapi bencana alam tersebut. Sehingga, cerita akan lebih kompleks dan menarik untuk dibaca.

Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk membangun konflik dalam novel. Jangan sampai ceritamu membosankan hanya karena konfliknya kurang menarik. Semoga informasi di atas bisa membantumu, ya!

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Kamu Sebaiknya Belajar Menulis Lebih Serius

Nisa Meisa Photo Verified Writer Nisa Meisa

Carpe Diem

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya