IWF 2020: 5 Kiat Pemberdayaan Difabel Netra Melalui Sastra

#IWF2020 Yuk, saling bantu!

Karya tulis berupa puisi, cerpen, jurnal ilmiah, hingga novel tidak hanya dibuat serta dinikmati melalui menulis dan membaca bagi orang yang mampu melihat saja. Seiring berkembangnya jaman, penyandang difabel netra pun dapat menikmati beragam karya tulis dengan mengandalkan indera pendengarannya.

Memahami pentingnya literasi sastra bagi semua kalangan, mendorong Indah Darmastuti mendirikan Difalitera sebagai pemberdayaan penyandang difabel netra melalui sastra. Lewat Indonesia Writers Festival, Mbak Indah membeberkan apa yang dilakukannya sekaligus memberikan kiat bagi banyak orang yang ingin mengikuti langkahnya. Apa saja, ya?

1. Prinsip hanya memiliki satu perbedaan

IWF 2020: 5 Kiat Pemberdayaan Difabel Netra Melalui Sastrayoutube.com/IDN Times

Difabel netra merupakan seseorang dengan kemampuan penglihatan kurang atau tidak dapat melihat sama sekali.

Jika memiliki sahabat atau kerabat penyandang difabel netra, kamu tidak perlu merasa lebih tinggi dari mereka. Sebagai orang yang diberi kesempurnaan fisik, kamu hanya memiliki satu perbedaan dengan orang terkasihmu itu, yaitu netra atau mata. Kamu bisa melihat sementara mereka tidak.

Yang harus dilakukan adalah membantu mereka melalui indera penglihatanmu. Mereka masih bisa melihat, membaca, bahkan menulis seperti orang berfisik sempurna dengan bantuanmu. Bukan hanya difabel netra, semua penyandang disabilitas berhak mendapatkan semua yang didapatkan oleh orang normal. Karena kita semua sama!

2. Membuat buku audio

IWF 2020: 5 Kiat Pemberdayaan Difabel Netra Melalui Sastrapexels.com/Karolina Grabowska

Dengan adanya perkembangan jaman, penyandang difabel netra pun dapat 'melek" terhadap semua jenis karya tulisan termasuk sastra. Sebagai pembantu indera penglihatan, kamu bisa membaca untuk mereka, hingga membuat buku dalam bentuk audio atau yang lebih dikenal sebagai buku suara.

Selain membacakannya secara langsung, kamu bisa merekam bacaan puisi, cerpen, hingga novel dalam bentuk audio atau suara saja. Sehingga orang terkasihmu tetap dapat menikmati karya tulis tersebut meski tidak dapat melihat.

Sebagai orang yang diberi kesempurnaan fisik, sudah sepatutnya kita semua membantu para kaum disabilitas termasuk difabel netra didalamnya untuk memiliki kehidupan yang normal. Dengan menciptakan lingkungan umum ramah disabilitas, mereka tidak akan merasa terkucilkan. Ingat, kita tidak memiliki banyak perbedaan, hanya satu saja!

3. Tidak sekedar membaca

IWF 2020: 5 Kiat Pemberdayaan Difabel Netra Melalui Sastrapexels.com/fauxels
dm-player

Dalam membaca sebuah karya tulis untuk kaum difabel netra yang mengandalkan indera pendengerannya, kamu harus memperhatikan setiap intonasi dan artikulasi kata maupun kalimat dengan jelas. Hal ini bertujuan agar pendengarmu dapat merasakan 'nyawa' dan pesan yang terkandung dalam cerita.

Selain membaca, kamu juga bisa membantu mereka untuk menulis sebuah karya, lho! Mereka bisa mengatakan cerita apa yang akan dibuat, sementara kamu menuliskannya. Selain itu, jika memang memiliki kemampuan dari segi finansial, kamu bisa membuat tulisan yang sudah ada menjadi versi huruf Braille.

Penyandang difabel netra memiliki hak untuk menikmati sastra. Hal ini pun bisa jadi ladang beramal untukmu, nih, membantu mereka tetap 'melek' literasi sastra!

Baca Juga: IWF 2020: 5 Tips Jitu Nulis Novel Bermakna ala Wisnu dan Brilliant Yo

4. Belajar dari mereka

IWF 2020: 5 Kiat Pemberdayaan Difabel Netra Melalui Sastraunsplash.com/Nathan Anderson

Memberdayakan difabel netra melalui literasi sastra berarti mengajarkan mereka untuk tetap menikmati banyak bacaan meski tidak bisa melihat. Selain mereka dapat belajar tentang sastra, kamu pun tak kehilangan pelajaran berharga dari orang-orang dengan fisik yang tidak sempurna.

Dekat dengan para penyadang disabilitas apapun kekurangan fisiknya, mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang lebih bersyukur. Kita akan belajar dengan mereka agar tidak mudah menyerah dan selalu memanfaatkan setiap hal yang dipunya.

Khusus untuk penyandang difabel netra, kita akan mengerti bagaimana memaksimalkan sesuatu yang dimiliki. Tidak bisa melihat bukan berarti tidak berkembang, masih ada indera pendengaran yang bisa digunakan. Dan tentunya nurani serta logika yang bisa diandalkan.

5. Tak melupakan huruf Braille

IWF 2020: 5 Kiat Pemberdayaan Difabel Netra Melalui Sastraafb.org

Faktor ketidaktahuan dan minimnya pendukung menjadikan banyak penyandang difabel netra tidak mengerti huruf Braille. Meskipun jaman telah maju dengan berbagai teknologi, kamu tidak bisa melupakan huruf Braille begitu saja. Lewat sentuhan titik yang ada, mereka bisa membaca bahkan menulis dengan sendirinya.

Huruf Braille menjadi kunci bagi mereka dalam mendapatkan haknya di berbagai lini kehidupan. Kecakapan membaca dan menulis huruf tersebut dapat meningkatkan motorik dan sensorik. Mereka pun tidak akan kehilangan bahasa tulis yang benar. Sehingga dapat mempelajari berbagai bahasa yang ada di dunia.

Itu dia beberapa upaya serta kiat yang dilakukan Mbak Indah Darmastuti dalam Difalitera untuk membantu para penyandang difabel netra tetap 'melek' literasi sastra. Hal-hal tersebut dapat kamu dan kita semua lakukan untuk mendukung serta membantu orang terkasih dengan indera penglihatan yang tidak sempurna. Yuk, saling bantu!

Baca Juga: IWF 2020: Ini 5 Harapan Difabel Netra agar Bisa Menikmati Karya Sastra

Aqeera Danish Photo Verified Writer Aqeera Danish

edith

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya