5 Tips Ampuh saat Memilih Dosen Pembimbing agar Lulus Tepat Waktu
ilustrasi wisuda (unsplash.com/Vasily Koloda)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu yang akan mengerjakan tugas akhir atau skripsi pasti berharap dapat segera menyelesaikannya, kan. Lulus tepat waktu dengan nilai sesuai harapan mungkin menjadi kebanggaan tersendiri bagi kamu.
Namun, harapan itu ternyata tidak semudah yang dibayangkan, lho. Ternyata masih ada mahasiswa saat ini yang terperangkap dan tidak bisa menyelesaikan tugas akhirnya karena banyak faktor. Salah satunya dosen pembimbing yang tidak kunjung ada kabar dan malah selalu minta revisi.
Kesalahan dalam memilih dosen pembimbing skripsi ternyata masih kerap mahasiswa lakukan. Alih-alih berharap tugas akhir cepat selesai, justru membuat masa kuliah jadi semakin lama. Nah, untuk menghindari hal tersebut, kamu bisa mencoba lima tips berikut saat memilih dosen pembimbing.
1. Kamu bisa pilih dosen yang tergolong masih muda
ilustrasi dosen muda (unsplash.com/Usman Yousaf)Mungkin kamu yang mengeluhkan jika penyelesaian skripsi atau tugas akhir dikarenakan dosen yang sudah berumur. Pemikirannya terbilang kolot dan tidak mau mengikuti perubahan. Hal itu ternyata bisa menjadi momok menakutkan, jika kamu masih memilih dosen yang sudah berusia sangat lanjut, lho.
Apalagi akhir-akhir ini pembelajaran dan pembimbingan tugas akhir dilangsungkan secara online. Pastinya akan sangat terkendala dalam proses pembimbingan dan penyelesaian tugas akhir, kan?
Maka dari itu, pemilihan dosen pembimbing yang usianya tergolong masih muda bisa menjadi tips yang jitu. Dosen yang masih muda biasanya terbilang sangat mengikuti perkembangan teknologi terkini.
Selain proses pembimbingan yang akan berjalan dengan lancar. Dosen muda juga bisa memberikan berbagai saran mengenai tema atau judul tugas akhir kamu yang kekinian, lho.
2. Kamu bisa memilih dosen yang proaktif
ilustrasi dosen pembimbing dan mahasiswa (unsplash.com/jose aljovin)Jika kamu adalah mahasiswa tipe pasif, maka salah besar jika memilih dosen yang terlihat pasif juga. Hal itu bisa memperburuk dan memperpanjang masa studi-mu. Sebab, kalian berdua bisa saling menunggu satu sama lain di saat proses pembimbingan dan penyelesaian tugas akhir.
Berbeda apabila dosen pembimbingmu proaktif. Ia akan selalu menanyakan kabar dan progres tugas akhirmu. Mereka juga akan memintamu untuk segera menyelesaikannya tepat waktu. Alhasil, bukan salah dosen lagi ketika tugas akhirmu tidak kelar-kelar, itu semua masalahnya berasal dari dirimu.
Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan dosen yang proaktif adalah dengan aktif melihat dan mengamati ketika proses perkuliahan berlangsung. Jika dosen terlihat aktif menghidupkan suasana kelas, maka bisa jadi dia adalah orang yang proaktif, lho.
Selain itu, minta saran dari kakak tingkat adalah hal yang bijak untuk mengetahui dosen mana saja yang terbilang proaktif. Eits, bukan hanya kamu bisa lulus tepat waktu, lho. Kamu juga bisa jadi mahasiswa dengan predikat lulus tercepat di kampus.
Baca Juga: 5 Etika Ini Harus Kamu Terapkan kepada Dosen Pembimbing Skripsi
Editor’s picks
3. Kamu bisa pilih dosen yang expert di bidangnya
ilustrasi dosen (pixabay.com/Wikimedialmages)Salah satu faktor agar tugas akhirmu berkualitas adalah mempunyai pembimbing yang benar-benar expert di bidangnya. Kamu pasti bertanya-tanya, mana ada dosen yang tidak ahli di bidangnya? Namun faktanya, memang terkadang ada dosen yang cara mengajarnya sangat tekstual.
Hal tersebut bisa menjadi petunjuk bahwa dosen tersebut keahliannya memang masih kurang. Nah, lebih baik kamu hindari dosen yang seperti ini sebagai pembimbing kamu ke depannya.
Nilai plus dari dosen pembimbing yang benar-benar expert adalah kamu akan sangat terbantu ketika mendapat banyak kritik dan masukan yang membangun di tugas akhir. Hal tersebut bisa mempercepat kamu menyelesaikannya dengan kualitas tugas akhir yang sangat memuaskan.
4. Kamu akan mudah terbimbing pada dosen yang mudah diajak berdiskusi
ilustrasi berdiskusi (pexels.com/LinkedIn Sales Solutions)Berdiskusi dengan dosen terkadang sulit dilakukan, lho. Apalagi jika dosen yang diajak diskusi adalah dosen kolot. Mereka sama sekali tidak mau menggubris kritik, masukan, atau saran dari mahasiswanya.
Ternyata, hal ini juga yang membuat tugas akhir mahasiswa terkendala. Mahasiswa akan merasa kehilangan motivasi karena masukan dan sarannya tidak dipedulikan. Alhasil, kebanyakan mahasiswa harus ikut secara membabi buta apa yang disarankan oleh dosen pembimbing.
Nah, maka dari itu pilihlah dosen pembimbing yang bisa diajak berdiskusi, ya. Mereka akan sangat membuat kita nyaman untuk menyelesaikan tugas akhir. Selain itu, ide-ide baru terkadang bisa muncul saat diskusi sedang berlangsung, lho.
5. Kamu akan sangat terbantu jika memilih dosen yang tidak perfeksionis
ilustrasi dosen dan mahasiswa (pixabay.com/StarFlames)Siapa di antara kamu yang mau dosen pembimbingnya adalah seorang perfeksionis. Bisa ribet urusan jika kamu adalah mahasiswa biasa-biasa aja. Revisi akan datang bertubi-tubi, meskipun hasil tugas akhir kamu sudah cukup bagus dan layak.
Terkadang dosen yang seperti ini juga harus kamu hindari. Sebab, mereka terlalu menuntut mahasiswanya untuk perfect dalam setiap sisi di tugas akhirmu.
Namun, kamu tidak usah khawatir. Masih banyak dosen yang tidak menuntut demikian, kok. Kamu bisa tanya dengan kakak tingkat tentang masalah ini. Mereka bisa membantumu karena sudah lebih tahu mana saja dosen yang perfeksionis dan tidak.
Pemilihan dosen pembimbing untuk tugas akhir memang cukup sulit. Namun, ketika kamu ikuti kelima tips di atas, lulus tepat waktu sudah bukan hal yang sulit lagi.
Baca Juga: 7 Tips agar Usulan Judul Skripsi Kamu Cepat Diterima Dosen Pembimbing
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
