Kamu Gak Harus Berhenti Jadi Aktivis Kampus Demi Meraih Gelar Cum Laude

#IniKampusku Menjadi seorang aktivis organisasi bukanlah penghalang bagi seseorang untuk berprestasi

Baiklah sahabat IDNtimes, saat ini banyak kita jumpai mahasiswa yang mengatakan bahwa organisasi menghambat akademik, menghambat aktivitas dan membuang waktu seperti tidak ada waktu untuk jalan-jalan dan lain sebagainya. Pendapat-pendapat itu pasti sering kita dengar dari sebagian teman-teman di kampus, “Kenapa kamu ikut organisasi? Apa tidak capek? Apa tidak keteran dengan jam kuliah? Apa tidak ketinggalan mata kuliah? Apa tidak takut IPK rendah? Organisasi membuat kita tidak bisa nongkrong dan jalan-jalan.” Pertanyaan-pertanyaan itu pasti sering kita dengar, tidak hanya satu atau dua orang saja.  Orang-orang yang sudah diorganisasi sudah bisa dibilang kebal dengan pertanyaan tersebut dan menjadi hal yang tidak asing lagi. Inilah yang dibuktikan oleh 2 orang mahasiswa IKIP-PGRI Pontianak ini.

Aswanto salah satunya, merupakan satu diantara kader KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) yang lulus dengan kategori cumlaude pada Wisuda Sarjana ke-V IKIP-PGRI Pontianak 31 Mei 2016 tahun lalu, beliau merupakan aktivis organisasi, semenjak semester 1 beliau sudah bergelut di organisai hingga beliau lulus, bahkan ketika beliau lulus, beliau sedang menjabat sebagai Kepala LDK Al-Ilham, dan Sekertaris Jendral Puskomda Kal-Bar selain itu juga beliau bekerja sebagai bimbingan belajar. “Aswanto berpendapat ini adalah hadiah yang memang sudah sejak awal kuliah ditekadkan, ini hal yang pertama yang ada dalam benak saya, menjalani kuliah sambil berorganisasi memang perkara yang gak mudah, apa lagi bercita-cita mendapat gelar cumlaude. Namun saya teringat dengan kata bijak “Nothing Is Impossible” gak ada yang gak mungkin, dan man jadda wa jadda, ini yang harus menjadi pegangan teman-teman aktivis yang ingin seimbang kuliah dan organisasi bahkan bekerja, lanjut Aswan.”

dm-player

Selain Aswanto, Sunarto juga merupakan salah satu kader KAMMI yang lulus dengan kategori cumlaude, dengan kesibukannya mengajar di Bimbingan Belajar juga sebagai Kepala Bidang HUMAS di kepengurusan KAMMI Komisariat IKIP PGRI Pontianak namun dapat lulus dengan predikat yang sangat memuaskan, cetus maulana rekan kerjanya dikepengurusan komisariat. “Pada kesempatan ini Narto menyampaikan bahwa predikat cumlaude yang didapatkan dipersembahkan untuk keluarga, predikat cumlaude ini saya persembahkan semuaya untuk keluarga saya terkhusus kedua orang tua yang telah memberikan suport, do’a, ridhanya kepada saya ujarnya.”

“Menjadi seorang aktivis organisasi bukanlah penghalang bagi saya dalam menyelesaikan studi sebagai mahasiswa, semua itu tergantung bagaimana memanage waktu dengan baik sehingga kita dapat mengatur kapan kita (mengerjakan ini dan kapan kita mengerjakan itu). Dapat memanage waktu merupakan hal vital yang bisa mengantarkan kesuksesan dapat kita genggam.”

Yups.. sahabat IDNtimes, itulah pemaparan dari teman kita sang peraih cumlaude dan juga aktivis dalam organisasi kampus. Mulai saat ini kita sebagai mahasiswa yang menginginkan kesuksesan datang di kehidupan kita maka kita harus mengubah paradigma di pikiran mahasiswa yang berpikiran kalau organisasi hanya bisa merusak atau memberantakan semua prestasi yang akan di dapatkanya di bidang akademik menjadi sebuah paradigma/ pemikiran tentang organisasi bukanlah perusak atau penghalang prestasi kita di bidang akademik bahkan dengan organisasi kita sebagai mahasiswa dapat menjadi mahasiswa yang berprestasi dalam bidang akademik dan bidang organisasi. Kenapa harus berorganisasi? Pada dasarnya organisasi sama pentingnya dengan akademik, seorang mahasiswa belum dikatakan mahasiswa jika ia belum pernah merasakan apa yang dinamakan organisasi. Jika seorang mahasiswa kegiatannya hanya belajar, itu tidak beda jauh dengan siswa hanya berganti kostum saja.

Ridho Photo Writer Ridho

Don't Judge a book by it's cover

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya