Jangan Asal, Pertimbangkan 9 Hal Ini Saat Memilih Negara Tujuan Kuliah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain universitas, pertimbangan kalau kamu mau kuliah ke luar negeri adalah negara tujuan. Meski terlihat remeh, tapi memilih negara tujuan studi nyatanya gampang-gampang susah. Meskipun sama-sama di luar negeri, belum tentu semua negara itu baik dan cocok buat kamu, lho!
Sebelum memutuskan pilihan ke negara mana kamu akan menjalani studimu, sebaiknya pertimbangkan beberapa hal berikut, ya!
1. Reputasi keilmuan atau universitas yang dimiliki
Setiap negara biasanya memiliki bidang keilmuan spesifik yang unggul. Misalnya, berbagai universitas di Jerman terkenal dengan kualitas keilmuan di bidang teknologi, sehingga cocok banget buat kamu yang akan kuliah teknik. Sementara itu, universitas-universitas di Amerika patut kamu pertimbangkan kalau kamu mau belajar ilmu ekonomi.
Kalau kamu tertarik untuk mempelajari fashion, coba lirik berbagai universitas di Prancis atau Italia karena kiblat fashion dunia ada di kedua negara tersebut. Dari internet, kamu bisa melakukan riset mengenai keunggulan keilmuan yang ditawarkan universitas atau negara tertentu. Setelah itu, coba hitung peluangmu lolos di universitas yang kamu pilih di negara tertentu.
2. Bahasa yang digunakan saat perkuliahan maupun dalam kehidupan sehari-hari
Di negara-negara lain yang gak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu, kamu perlu memperhatikan bahasa pengantar yang digunakan di kampusmu. Saat ini, banyak negara yang menawarkan program studi berbahasa Inggris meskipun negara-negara tersebut gak menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, seperti Belanda, Belgia, dan Jerman.
Meskipun begitu, kamu tetap harus belajar bahasa setempat karena bisa jadi bahasa tersebut akan berguna untuk kehidupan sehari-harimu di negara tersebut. Meskipun bahasa Inggris bukan prasyarat di kampusmu, kamu harus tetap belajar bahasa Korea. Kalau gak, kamu akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lokal, terutama jika kamu tinggal di kota kecil.
Beberapa negara seperti Turki, Rusia, dan Meksiko biasanya menawarkan beasiswa, tapi program studi yang ditawarkan umumnya diajarkan dalam bahasa lokal negara tersebut. Biasanya, pihak pemberi beasiswa akan menawarkan kelas bahasa yang dilakukan 1 tahun sebelum perkuliahan.
3. Biaya hidup sehari-hari
Terutama untuk kamu yang berencana kuliah dengan biaya sendiri, perhatikan biaya hidup sehari-hari di negara tujuanmu. Meski populer, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan negara-negara di Eropa barat memiliki biaya hidup tinggi yang patut kamu pertimbangkan sesuai dengan budget-mu. Jangan sampai kuliahmu nanti jadi terbebani karena biaya hidup yang terlalu tinggi.
4. Beasiswa yang tersedia
Kalau gak mau merogoh kocek untuk kuliahmu di luar negeri, kamu bisa mencari beasiswa yang saat ini banyak tersedia. Pemerintah negara lain biasanya memiliki program beasiswa yang bisa kamu coba, seperti Erasmus+ (berbagai negara Eropa), StuNed dan OKP (Belanda), DAAD (Jerman), Chevening (Inggris), Fullbright (Amerika Serikat), Australian Awards Scholarship (Australia), New Zealand ASEAN Scholarship (Selandia Baru), Turkiye Burslari (Turki), MEXT (Jepang), KGSP (Korea Selatan), Mexican Government Scholarship (Meksiko), Hungarian Government Scholarship (Hungaria), dan masih banyak lagi!
Sementara itu, beasiswa pemerintah Indonesia seperti misalnya LPDP memiliki daftar pilihan universitas tujuan di beberapa negara. Tentunya, kamu bisa mempertimbangkan pilihan negara tujuan studimu berdasarkan ada tidaknya beasiswa yang ditawarkan.
Baca Juga: Kuliah di Luar Negeri? Yuk Terapin 5 Tips Ini Biar Kamu Gak Manja Lagi
5. Pola perkuliahan
Gak semua negara punya sistem pendidikan dan pola pengajaran yang sama. Di Amerika Serikat, mahasiswa akan banyak dibimbing dosen selama kuliah dan wajib membaca berbagai teks yang diberikan dosen. Di Inggris, mahasiswa diharapkan bisa belajar secara independen. Australia menggabungkan kedua pola tersebut.
Editor’s picks
Sementara itu di Jepang dan Korea Selatan, kamu harus siap mengikuti perintah dosen dan kalau kamu melakukan riset di laboratorium, kamu harus siap bekerja sampai larut malam atau saat akhir pekan. Ini berbeda dengan di Belanda, dimana laboratorium kampus akan tutup di luar jam kampus dan saat akhir pekan.
Sebaiknya, kamu memilih negara yang memiliki pola pengajaran yang lebih cocok dengan gaya belajarmu. Kamu bisa mencari informasi mengenai pola pengajaran di negara yang ingin kamu tuju dari berbagai blog di internet.
Kamu juga bisa bertanya dengan temanmu yang pernah belajar di negara yang ingin kamu tuju. Selain itu, kamu juga bisa mencari tahu informasi tersebut dengan bertanya kepada Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di negara yang kamu tuju.
6. Kemudahan mengurus visa
Dalam memilih negara tujuan studi, kamu harus memperhatikan tingkat kemudahan pengurusan visanya. Di beberapa negara, kalau kamu sudah berhasil memperoleh beasiswa, mungkin kamu akan lebih mudah mendapatkan visa karena jaminan finansial yang lebih jelas.
Di Amerika Serikat, kamu memerlukan sponsor untuk bisa mendapatkan visa. Ada juga beberapa negara yang mensyaratkan lampiran sertifikat hasil tes IELTS/TOEFL dan tes kesehatan.
Proses pembuatan visa bisa memakan waktu sebentar atau lama. Semua ini tergantung dari kebijakan masing-masing negara. Kamu bisa mencari tahu proses pengurusan visa pelajar di beberapa negara dari website kedutaan masing-masing negara.
7. Budaya setempat
Budaya di negara yang kamu pilih sebagai tempat studimu juga penting, karena terkait dengan proses beradaptasimu di sana. Bisa saja kamu anti dengan suatu budaya di negara tujuan studimu karena bertentangan dengan agama atau budayamu di Indonesia.
Kalau sudah begini, kamu bisa mencari alternatif negara lain atau tetap memilih negara itu dengan memegang prinsip toleransi tanpa harus menghilangkan idealismemu. Dengan mempertimbangkan budaya di negara tujuan studimu, kamu bisa meminimalkan stres akibat ‘culture shock’.
8. Status keamanan negara
Keamanan negara tujuan studimu merupakan hal penting yang patut kamu perhatikan. Untuk kelancaran studimu nanti, kamu perlu lingkungan yang nyaman, tapi juga aman. Jangan sampai kamu memilih negara yang sedang konflik atau memiliki track record kriminalitas yang tinggi, ya!
9. Berbagai pertimbangan lain, seperti iklim, jarak, dan fasilitas
Jauh dekatnya negara tujuanmu dengan Indonesia juga patut dipertimbangkan. Semakin jauh negara tujuan studimu dengan Indonesia, maka biaya dan waktu penerbangan yang diperlukan semakin tinggi.
Hal lain yang perlu kamu pertimbangkan adalah ketersediaan fasilitas penunjang untukmu. Kalau kamu beragama Muslim, kamu bisa mempertimbangkan keberadaan masjid atau ketersediaan makanan halal di kota atau negara yang kamu pilih. Kalau kamu harus mengonsumsi obat-obatan tertentu, kamu bisa mengecek apakah obat yang sama bisa kamu temukan di negara tujuan studimu.
Kalau kamu berencana gak kembali ke Indonesia dan ingin menetap pasca kuliah di luar negeri, peluang karier di negara tujuanmu bisa kamu pertimbangkan. Beberapa negara seperti Belanda membuka lebar peluang lulusan internasional untuk berkarier di negara mereka pasca studi di Belanda.
Pada akhirnya, pilihan negara tujuan studimu kembali ke preferensi kamu masing-masing. Kamu bisa membuat skala prioritas dari yang lebih penting, mulai dari passion, impian, budget, gengsi, atau berbagai faktor lain yang kamu rasa lebih penting.
Baca Juga: 8 Hal Ini Penting Banget Diperhatikan Sebelum Kuliah di Luar Negeri
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.