Metakognisi: Definisi, Komponen, Jenis hingga Indikatornya!

Metakognisi adalah sarana berpikir

Mungkin dalam proses pembelajaran kamu pernah mendengar istilah metakognisi. Secara umum, metakognisi adalah sarana untuk berpikir lebih dalam, pada tingkat abstraksi yang lebih tinggi. Proses ini nantinya akan menghasilkan efisiensi dalam berpikir dan belajar.

Strategi metakognisi juga akan membantu seseorang dalam proses belajar. Lalu apa saja sih komponen hingga indikatornya? Simak berikut ini.

1. Apa yang dimaksud metakognisi?

Metakognisi: Definisi, Komponen, Jenis hingga Indikatornya!ilustrasi berpikir (pixabay.com/Free-Photos)

Seperti yang sudah disinggung di atas, secara umum metakognisi merupakan proses berpikir lebih dalam. Sedangkan mengutip situs Kemdikbud.go.id, telah dijelaskan metakognisi adalah kemampuan dalam merencanakan, mengontrol, mengevaluasi, dan merefleksikan cara belajarnya.

Dengan strategi ini, nantinya akan menemukan strategi yang efektif untuk belajar secara mandiri dan mampu memformulasikan tujuan dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk pembelajaran selanjutnya. Seseorang yang punya kemampuan metakognitif yang baik, mampu memprediksi sejauh mana mereka bisa memahami apa yang dipelajari dan apa yang harus dilakukan agar proses pembelajaran lebih efektif.

2. Komponen metakognisi

Metakognisi: Definisi, Komponen, Jenis hingga Indikatornya!Ilustrasi berpikir (pexels.com/Craig Adderley)

Jika ingin belajar mengenai metakognisi, setidaknya kamu harus tahu apa saja komponennya. Metakognisi memiliki dua komponen, yaitu pengetahuan metakognisi dan pengalaman metakognisi. Berikut penjelasan masing-masing.

1. Pengetahuan metakognisi (metacognitive knowledge)

Pengetahuan metakognisi adalah pengetahuan yang diperoleh dari proses- proses berpikir, yang nantinya bisa digunakan untuk mengontrol proses kognitif. Pengetahuan metakognisi ini memiliki tiga jenis:

  • Pengetahuan deklaratif: Mengacu kepada pengetahuan tentang fakta dan konsep yang dimiliki seseorang atau faktor-faktor yang mempengaruhi pemikirannya serta perhatiannya dalam memecahkan masalah.
  • Pengetahuan prosedural: Melakukan langkah-langkah atau strategi dalam proses pemecahan masalah.
  • Pengetahuan kondisional: Kondisi yang mempengaruhi seseorang dalam memecahkan masalah, yaitu: kapan strategi seharusnya diterapkan, mengapa, dan kapan strategi itu digunakan.

2. Pengalaman metakognisi (metacognitive experimences)

Pengalaman metakognisi adalah pengaturan kognisi dan pengalaman belajar seseorang. Hal ini mencakup serangkaian aktivitas yang membantu dalam mengontrol kegiatan belajarnya.

3. Proses pembelajaran metakognisi

Metakognisi: Definisi, Komponen, Jenis hingga Indikatornya!Ilustrasi berpikir (Pexels.com/Katii Bishop)

Dalam pembelajaran metakognisi memiliki tiga proses yang sering digunakan. Ketiganya akan membantu seseorang dalam menyelesaikan sebuah masalah. Berikut tiga proses tersebut:

dm-player
  • Proses Perencanaan: Mengenai berapa banyak waktu yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, strategi yang dipakai, sumber yang harus dikumpulkan, bagaimana memulainya, dan mana yang harus dilaksanakan atau tidak.
  • Proses Pemantauan: Tentang bagaimana melakukan aktivitas kognitif. Proses membutuhkan pertanyaan seperti: Apakah ini memberikan arti?, Bisakah saya melakukannya lebih cepat?, dan seterusnya.
  • Proses Evaluasi: Pengambilan keputusan berdasarkan hasil pemikiran dan pembelajaran. Contohnya, bisakah saya mengubah strategi yang dipakai?, Apakah membutuhkan bantuan?, dan seterusnya.

Baca Juga: 7 Manfaat Psikologis Ketika Kamu Menjadi Pemaaf

4. Tingkatan-tingkatan metakognisi

Metakognisi: Definisi, Komponen, Jenis hingga Indikatornya!ilustrasi berpikir (pexels.com/Ekaterina Bolovtsova)

Kemampuan metakognisi seseorang terdiri dari beberapa tingkatan. Biasanya pola-pola ini juga sering digunakan dalam memecahkan masalah maupun pengambilan keputusan. Untuk lebih jelasnya kamu bisa simak berikut ini:

  • Tacit use: Berkaitan dengan pengambilan keputusan tanpa berpikir tentang keputusan tersebut.
  • Aware use: Berkaitan dengan kesadaran seseorang mengenai apa dan mengapa melakukan pemikiran tersebut.
  • Strategic use: Berkaitan dengan proses berpikir individu secara sadar menggunakan strategi-strategi khusus yang dapat meningkatkan ketepatan berpikirnya.
  • Reflective use: Berkaitan dengan refleksi individu dalam proses berpikirnya sebelum dan sesudah, bahkan juga mempertimbangkan kelanjutan dan perbaikan hasil pemikirannya.

5. Indikator metakognisi

Metakognisi: Definisi, Komponen, Jenis hingga Indikatornya!Ilustrasi berpikir (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kemampuan metakognisi seseorang bisa kamu lihat dari tiga komponen atau elemen dasar, yaitu: perencanaan, kontrol, dan penilaian. Ingin tahu seperti apa penjelasannya? Simak berikut ini.

1. Indikator perencanaan:

  • Menentukan informasi awal dan petunjuk awal yang berkaitan dengan permasalahan.
  • Menentukan/menyusun hal-hal yang harus dilakukan.
  • Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan.
  • Memastikan kesesuaian informasi dengan permasalahan.

2. Indikator pemantauan:

  • Mengatur setiap langkah agar berjalan dengan baik.
  • Menganalisa informasi yang penting untuk diingat.
  • Memutuskan langkah yang akan dilakukan selanjutnya.  
  • Memutuskan langkah yang harus dilakukan jika menemui kendala.

3. Indikator penilaian:

  • Memeriksa kembali setiap langkah yang sudah telah berjalan.
  • Memeriksa kembali apakah diperlukan pertimbangan khusus lain dalam menyelesaikan permasalahan.
  • Memperkirakan kemungkinan cara lain yang bisa digunakan dalam menyelesaikan permasalahan.
  • Memperkirakan kemungkinan pemakaian strategi yang sudah digunakan untuk menyelesaikan masalah lain.

Nah, sekarang tentunya kamu sudah tahu apa yang dimaksud dengan metakognisi. Apakah kamu juga ingin menerapkan proses belajar ini?

Baca Juga: 5 Dampak Psikologis Tumbuh Dewasa sebagai Anak Tunggal

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya