10 November Hari Pahlawan: Sejarah, Makna, Tema, dan Logo
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
10 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Pahlawan sekaligus mengingat Pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945. Peristiwa tersebut tercatat sebagai konflik terbesar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia setelah kemerdekaan.
Pertempuran antara rakyat Surabaya dan tentara Inggris serta Belanda bukan tanpa alasan. Ada pemicu yang menyebabkan perang tersebut, salah satunya adalah tewasnya Brigadir A.W.S Mallaby saat pertempuran berlangsung.
Lalu, bagaimana sejarah di balik Hari Pahlawan tahun 2023 ini? Yuk, simak baik-baik kronologinya di bawah ini!
1. Diawali oleh perobekan warna biru pada bendera Belanda di atas Hotel Yamato
Di bawah kepemimpinan Victor W. Charles Ploegman, orang-orang Belanda yang dibantu Sekutu itu mengibarkan bendera merah putih biru di puncak Hotel Yamato. Melihat hal itu, warga Surabaya geram dan mereka menganggap tindakan Belanda itu menghina kemerdekaan Indonesia yang baru berjalan dua bulan.
Padahal, di Surabaya sedang berlangsung gerakan pengibaran bendera Merah Putih untuk merayakan kemerdekaan. Akhirnya Residen Surabaya, Sudirman, meminta Belanda untuk menurunkan bendera mereka. Permintaan itu ditolak dan menyebabkan Hotel Yamato diserbu para pemuda.
Meskipun begitu, beberapa pemuda berhasil memanjat atap hotel dan menurunkan bendera tersebut. Mereka langsung merobek warna biru dan mengibarkannya kembali sebagai bendera Merah Putih.
2. Datangnya tentara Inggris ke Surabaya
Keadaan semakin diperparah dengan datangnya tentara Inggris yang tergabung dalam AFNEI (Allied Forces Netherlands East Indies) di Surabaya pada 25 Oktober 1945 di bawah pimpinan Brigadir Jenderal A.W.S Mallaby. Mereka bertujuan untuk membebaskan tahanan sekutu, mengambil senjata Jepang, dan mengembalikan tentara Jepang ke negaranya.
Di tanggal 26 Oktober 1945, Mallaby kemudian berunding dengan Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo, Gubernur Jawa Timur saat itu. Dalam perjanjian mereka, Inggris setuju untuk tidak melibatkan tentara Belanda dalam pasukan mereka, bekerja sama untuk menciptakan ketenteraman dan keamanan, dan hanya akan melucuti senjata milik Jepang.
Sayangnya, kesepakatan itu dilanggar oleh Mallaby. Secara diam-diam, terdapat tentara NICA milik Belanda dalam pasukannya. Tentu saja hal tersebut membuat warga Surabaya mengamuk dan akhirnya meletuslah konflik pada 27 Oktober 1945.
3. Tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby di Surabaya
Gencatan senjata yang terus terjadi menyebabkan pimpinan tentara Inggris, Jenderal Mallaby, terbunuh pada 29 Oktober 1945. Kabar tersebut langsung menuai kemarahan bangsa Inggris. Kekosongan pimpinan mereka digantikan oleh Jenderal Eric Robert Mansergh.
Sebagai balasannya, ia mengeluarkan Ultimatium 10 November 1945 yang mendesak pihak Indonesia untuk menghentikan perlawanan terhadap tentara AFNEI dan menyerahkan diri. Jika tidak dituruti, maka mereka tak segan untuk menghancurkan kota Surabaya.
Editor’s picks
Inggris memerintahkan warga Surabaya untuk berkumpul di tempat yang telah ditentukan pada 10 November 1945 dengan toleransi waktu paling telat pukul 06.00 pagi. Namun, ultimatum tersebut dilanggar dan pecahlah pertempuran di Surabaya selama tiga minggu.
4. Pecahnya pertempuran Surabaya pada 10 November 1945
Pecahnya perang dan gencatan senjata di Surabaya memunculkan tokoh dan pahlawan penting yang bernama Sutomo atau Bung Tomo. Ia berhasil menyalakkan semangat rakyat untuk terus melawan penjajah dengan semboyannya yang ikonik, "Merdeka atau mati!".
Pertempuran ini menjadi perang pertama bangsa Indonesia dengan pasukan asing setelah merdeka. Bukan cuma itu, perang ini dianggap sebagai 'neraka' karena telah mengorbankan puluhan ribu nyawa yang sebagian di antara mereka adalah warga sipil.
Selain itu, ratusan ribu orang terpaksa mengungsi dari Surabaya dan 1.600 tentara Inggris tewas, hilang, dan terluka. Kerusakan besar terjadi di sudut-sudut kota yang mengakibatkan Surabaya mengalami kerugian material.
5. Makna Hari Pahlawan
Merayakan Hari Pahlawan artinya kita mengenang dan mengingat perjuangan para pahlawan saat berjuang mengusir penjajah. Terdapat nilai-nilai semangat yang bisa dipetik dari insiden tersebut seperti mengajarkan kegigihan, pantang menyerah, kejujuran, dan melakukan hak serta kewajiban yang dimiliki.
6. Tema Hari Pahlawan 2023
Tema dari Hari Pahwalan tahun ini adalah semangat pahlawan untuk masa depan bangsa dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan. Maksudnya yaitu mengajak warga Indonesia untuk merenungi peran dari para pahlawan dalam memandu kita menuju masa depan yang lebih baik.
Mereka tidak hanya berjuang untuk kemerdekaan secara fisik, namun juga untuk kemerdekaan intelektual dan ekonomi Indonesia. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, kita harus memiliki semangat kepahlawanan dan keinginan untuk membangun negeri sesuai dengan potensi dan profesi masing-masing.
7. Logo Hari Pahlawan
Logo Hari Pahlawan tahun ini merupakan gabungan dari matahari, saling merangkul, dan anyaman bambu. Terdapat tema Hari Pahlawan tahun ini yang tertulis dalam logo tersebut.
- Matahari: Matahari melambangkan penerangan, merujuk bagaimana kehadirannya menerangi dunia dan memberikan harapan sama seperti pahlawan.
- Saling Merangkul: Pahlawan adalah orang yang merangkul orang lain demi tercapainya tujuan bersama dan tidak hanya memikirkan diri sendiri.
- Anyaman Bambu: Anyaman merupakan tradisi bangsa Indonesia yang banyak
dijadikan sebagai usaha rakyat. Ini merupakan simbolisasi bagaimana ekonomi kerakyatan bisa membuat Indonesia tumbuh.
Itulah informasi terkait sejarah Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November. Jasa para pejuang dahulu memang patut untuk diapresiasi dan dihormati. Jadi, jaga negara ini dengan baik, ya!
Baca Juga: 17 Agustus Hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Ini Sejarahnya