Apa itu Taksonomi Bloom? Ini Penjelasan Lengkapnya

Ternyata memudahkan proses belajar, ya!

Sebuah program dalam proses pengajaran atau pelatihan tentu saja sudah dirancang secara matang, mulai dari tujuan pembelajaran hingga substansinya. Tujuan dari pembelajaran dapat memengaruhi materi, media, hingga metode pembelajaran, dan evaluasinya.

Selain itu, tujuan pembelajaran juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan pesertanya. Untuk membantu membuat tujuan pembelajaran, salah satu model yang dapat diterapkan adalah Taksonomi Bloom. Lantas, apa itu Taksonomi Bloom? Lebih lanjut, berikut rangkuman lengkap seputar pengertian Taksonomi Bloom dan contohnya.

1. Pengertian Taksonomi Bloom

Apa itu Taksonomi Bloom? Ini Penjelasan Lengkapnyailustrasi belajar bersama (pexels.com/cottonbro)

Taksonomi Bloom dapat didefinisikan sebagai struktur hierarki yang mengidentifikasi keterampilan dalam berpikir. Taksonomi Bloom pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog bernama Benjamin Bloom pada tahun 1956.

Lalu, pada tahun 2021, Taksonomi Bloom mengalami revisi yang dilakukan oleh Krathwohl dan para ahli aliran kognitivisme. Hasil dari revisi tersebut kemudian dikenal dengan nama Revisi Taksonomi Bloom. 

Taksonomi Bloom dibagi menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Tiga domain tersebut penting dalam suatu pembelajaran. Akan tetapi, domain kognitif lebih banyak digunakan.

2. Jenis Pengetahuan

dm-player
Apa itu Taksonomi Bloom? Ini Penjelasan Lengkapnyailustrasi mengajar (pexels.com/Max Fischer)

Dalam Taksonomi Bloom versi revisi, jenis pengetahuan dibagi menjadi empat, yaitu:

  • Fakta: informasi yang memberitahukan mengenai fenomena dalam pembelajaran.
  • Konseptual: termasuk kategori, struktur, dan teori.
  • Prosedur: bagaimana menggunakan teknik dan metode yang spesifik, dan waktu penggunanya.
  • Metakognitif: strategi keputusan, pengetahuan-diri, dan memikirkan apa yang dipikirkan.

3. Enam Tingkat Pembelajaran

Apa itu Taksonomi Bloom? Ini Penjelasan Lengkapnyailustrasi mengajar (pexels.com/Max Fischer)

Dari empat jenis pengetahuan tersebut, dibagi lagi menjadi enam tingkatan pembelajaran. Pada Taksonomi Bloom yang sudah direvisi, setiap tingkatan menggunakan kata kerja aktif untuk menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh peserta didik.

Berikut kata kerja revisi Taksonomi Bloom:

  • Mengingat: pelajaran paling mendasar. Pada tingkat ini, peserta didik dapat mengetahui terminologi kunci untuk subjek tertentu, fakta dan angka yang relevan, serta sistem atau teori yang telah dikembangkan orang lain.
  • Memahami: peserta didik mengetahui lebih banyak apa sebenarnya arti atau maksud dari informasi tersebut.
  • Menerapkan: pada tahap ini, pengetahuan yang sudah diperoleh dapat digunakan dengan cara baru dan diterapkan untuk memecahkan masalah yang lebih kompleks.
  • Menganalisis: tahap ini adalah melibatkan pemecahan informasi menjadi beberapa bagian untuk diperiksa secara individual dan untuk melihat hubungan antara informasi tersebut.
  • Mengevaluasi: pada tingkatan ini, peserta didik membuat penilaian mengenai apa yang telah mereka temukan sejauh ini. Tahap ini memungkinkan peserta didik untuk membuat rekomendasi atau menyarankan ide-ide inovatif.
  • Membuat: pada tahap akhir ini, peserta didik dapat mendaur ulang informasi yang didapatkan kemudian menggabungkan dengan informasi yang dimiliki. Setelah itu dapat menciptakan sesuatu yang baru.

Demikian penjelasan mengenai Taksonomi Bloom. Metode ini biasa dipakai pengajar untuk menyusun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Semoga bermanfaat!

Topik:

  • Bella Manoban
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya