3 Ceramah Singkat tentang Kehidupan, Penuh Makna dan Menyentuh

Ingat, hidup di dunia hanyalah sementara

Dalam Islam, kehidupan manusia di dunia ini hanyalah sementara. Pasalnya, kehidupan yang kekal adalah di akhirat kelak.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Ghafir Ayat 39 yang berbunyi “Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal”.

Untuk itu, sudah sepatutnya kita memanfaatkan hidup di dunia dengan semaksimal mungkin. Salah satunya dengan beribadah kepada Allah SWT dengan cara menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Lalu, untuk apa manusia hidup di dunia? Agar mengetahui lebih lanjut, simak contoh ceramah singkat tentang kehidupan berikut ini!

1. Contoh ceramah singkat tentang tujuan hidup

3 Ceramah Singkat tentang Kehidupan, Penuh Makna dan MenyentuhIlustrasi wanita menulis (pixabay.com/iqbalnuril)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mari kita awali ceramah pada hari ini dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT dan tidak lupa juga memberikan salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan seluruh pengikutnya. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan kultum singkat tentang tujuan hidup manusia. 

Terkadang, manusia terlena dengan gemerlap keindahan dunia. Terbuai oleh kesenangan hidup. Bahkan, lupa dengan siapa yang menciptakan itu semua. Diberikan kenikmatan yang melimpah, tetapi malah banyak yang berpaling dari Allah SWT yang memberikan kenikmatan.

Allah SWT menciptakan dunia dengan isinya, yang mana Allah menciptakan manusia untuk memakmurkan kehidupan dunia, demi kemaslahatan-kemaslahatan yang ada dalam kehidupan dunia. Namun Allah SWT mengingatkan dalam Al-Quran tentang hakikat dunia. Allah berfirman “Tidaklah kehidupan dunia, kecuali kesenangan yang menipu” (QS. Al-Hadid: 20).

Dunia sangatlah menipu. Namun, tentunya bagi seorang mukmin, ketika ia melihat dunia ternyata kesenangan menipu, dunia fana, bahkan Al-Quran dan Hadis tidak pernah memuji dunia, tak pernah sekalipun dalam Al-Quran Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji dunia. Rasulullah SAW pun juga tak pernah memuji dunia. Allah berfirman dalam Al-Quran memberikan pemisalan tentang kehidupan dunia. Allah berfirman “Ketahuilah, kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau, demikian pula perhiasan, berbangga-bangga dengan banyaknya harta, berlomba-lomba memperbanyak anak dan keturunan, perumpamaannya seperti air hujan yang turun lalu kemudian tanaman-tanaman itu membuat kagum para petani, tapi kemudian tak lama tanaman itu menjadi kuning,lalu kemudian tanaman itu menjadi hancur“. (QS. Al-Hadid: 20).

Maka seorang mukmin sadar bahwa dunia memang bukan tempatnya dia beristirahat, bukan. Namun, tempat ia bercocok tanam. Sebab, ia tahu bahwa setelah ia hidup di dunia ia akan menuju sebuah kehidupan yang lebih panjang. Seorang mukmin kemudian berpikir, buat apa ia mengejar dunia kemudian ia menggadaikan akhirat? Buat apa ia mengejar sesuatu yang fana kemudian ia merusak akhiratnya yang akan terus-menerus? Orang-orang yang mengejar dan merasa tentram di dunia merupakan orang-orang yang merugi.

Sekian kultum mengenai tujuan hidup manusia yang saya sampaikan pada hari ini. Semoga dapat bermanfaat dan bisa dipetik pelajaran bagi kita semua. 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca Juga: 7 Ceramah Akhir Ramadan, Kupas Tuntas Keistimewaan Lailatul Qadar!

2. Contoh ceramah singkat tentang cinta pada dunia

3 Ceramah Singkat tentang Kehidupan, Penuh Makna dan Menyentuhilustrasi berdoa (pexels.com/RODNAE Productions)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mari kita awali ceramah pada hari ini dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT dan tidak lupa juga memberikan salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan seluruh pengikutnya. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan kultum singkat tentang cinta pada dunia dan enggan bertemu dengan kematian.

Rasulullah SAW bersabda “Dunia adalah penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim No. 2392). Hal ini merupakan peringatan bagi kita semua bahwa kita harus berhati-hati dalam menyikapi dunia. Sebab, cinta dunia berlebihan menimbulkan kebencian pada kematian. 

dm-player

Ketakutan pada kematian ini merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh Rasulullah SAW yaitu Al Wahn. Oleh karena itu, Rasulullah SAW mengingatkan kepada kita semua, “Hiduplah di dunia seakan-akan engkau merantau.” {Hadis ini sahih, diriwayatkan oleh al-Bukhâri, no. 6416; at-Tirmidzi, no. 2333; Ibnu Mâjah no. 4114; Ahmad, II/24 dan 41; al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, XIV/230, no. 4029; Ibnu Hibbân, at-Ta’lîqâtul Hisân– no. 696 dan lain-lain}

Selain itu, kegilaan terhadap harta kekayaan merupakan jebakan yang nyata. Allah SWT berfirman bahwa harta menimbulkan sifat buruk bagi manusia serta membentuk watak yang dimurkai oleh Allah. “Sungguh manusia itu cenderung melampaui batas. Ketika melihat dirinya merasa kaya” (QS. Al-Alaq[96] : 7)

Perasaan memiliki segalanya membuat manusia lalai dan membuat manusia jauh dari Allah SWT. Tidak hanya itu, manusia dapat saling membunuh, saling jegal-menjegal dan menghalalkan segala cara, membuat kerusakan di muka bumi. Itulah watak pecinta dunia.

Oleh karena itu, carilah harta yang halal dan tunaikan haknya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita sebagai orang yang memanfaatkan dunia pada tempatnya sesuai dengan arahan Allah SWT pada Surat Al Qashash ayat 77 yang berbunyi “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi” (QS. Al-Qashash: 77)

Sekian kultum mengenai cinta pada dunia dan enggan bertemu dengan kematian yang saya sampaikan pada hari ini. Semoga dapat bermanfaat dan bisa dipetik pelajaran bagi kita semua. 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

3. Contoh ceramah singkat tentang perjalanan menuju akhirat

3 Ceramah Singkat tentang Kehidupan, Penuh Makna dan Menyentuhilustrasi berdoa di dalam masjid (unsplash.com/@jim_pave)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Mari kita awali ceramah pada hari ini dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT dan tidak lupa juga memberikan salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan seluruh pengikutnya. Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan kultum singkat tentang perjalanan yang akan dirasakan oleh semua makhluk hidup, yaitu perjalanan menuju kematian.

Hadirin yang saya hormati, pernahkah terpikirkan oleh hadirin semua mengenai suatu perjalanan yang tidak mungkin kita bisa kembali lagi pada dunia? Perjalanan seorang diri tanpa ditemani oleh anggota keluarga. Perjalanan yang jauh dan membawa bekal sesuai dengan apa yang dikumpulkan selama ini. Itulah yang disebut dengan perjalanan kematian.

Perjalanan kematian merupakan perjalanan yang pasti dilalui oleh semua makhluk hidup. Hal ini sesuai dengan Surat Al Ankabut ayat 57 yang berbunyi “Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan” (QS. Al-Ankabut:57).

Perjalanan itu merupakan perjalanan yang tidak memungkinkan bagi penempuh untuk kembali. Oleh karena itu, kita semua harus bersiap selagi menunggu giliran untuk merasakan perjalanan tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak ada penyesalan dan berharap ingin kembali. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Mu’minun yang berbunyi “Hingga apabila datang kematian kepada seorang dari mereka, dia berkata, “Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia). (QS. Al-Mu’minun:99). 

Manusia yang telah mati ingin kembali ke dunia untuk beribadah kepada Allah SWT. Mereka ingin mengulang waktu dan diberikan kesempatan untuk berbuat saleh dan bertakwa kepada Allah. Hal ini sebab, saat di dunia dahulu diberikan kesempatan oleh Allah SWT, ia berbuat lalai, lengah, kufur, dan yang pada akhirnya tinggal penyesalan.

Oleh karena itu, mari kita persiapkan bekal untuk menempuh perjalanan itu. Semoga rahmat Allah SWT menyertai setiap langkah kita. Semoga Allah membimbing kita kepada jalan yang lurus, meneguhkan kita di atasnya, memberikan kita husnul khotimah serta keteguhan dalam kehidupan dunia maupun setelah mati. Aamiiin.

Sekian kultum mengenai perjalanan menuju kematian yang saya sampaikan pada hari ini. Semoga dapat bermanfaat dan bisa dipetik pelajaran bagi kita semua. 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nah, itulah beberapa contoh ceramah singkat tentang kehidupan yang dapat kamu ambil sisi positifnya. Hidup di dunia hanyalah sementara. Untuk itu, mari kita manfaatkan hidup ini untuk menebarkan kebaikan dan ketakwaan.

Oleh: Shobihatunnisa Akmalia

Baca Juga: 5 Ceramah Singkat tentang Sedekah, Pahalanya Berlimpah

Topik:

  • Bella Manoban
  • Yunisda D
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya