3 Kultum Singkat tentang Adab Bercanda dalam Islam

Bercanda boleh, asal tetap memperhatikan adab, ya!

Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah. Umat Islam berlomba-lomba berbuat kebaikan pada bulan Ramadan. Salah satunya adalah saling mengingatkan kebaikan kepada sesama muslim.

Biasanya, hal ini disampaikan melalui kultum yang inspiratif. Salah satu topik yang dapat diangkat adalah tentang adab bercanda yang biasa disepelekan oleh orang-orang.

Saat berinteraksi dengan orang lain, ada kalanya seseorang menyelipkan candaan. Sebab, bercanda merupakan cara yang efektif untuk mencairkan suasana dan menjalin keakraban. Akan tetapi, ada beberapa adab yang perlu diterapkan dalam bercanda. Agar mengetahui lebih lanjut, simak contoh kultum singkat tentang adab bercanda berikut ini!

1. Contoh kultum singkat tentang adab bercanda

3 Kultum Singkat tentang Adab Bercanda dalam Islamilustrasi bercanda dengan teman (pexels.com/Keira Burton)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita semua terutama nikmat iman dan Islam.

Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda alam nabi besar nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah. Izinkan saya berbicara sedikit tentang adab bercanda dalam Islam.

Bercanda sudah menjadi bagian dari keseharian kita, sebagai pelipur lara, di kala seharian sudah bekerja penuh. Bercanda juga menjadi metode kita untuk mengakrabkan diri kepada saudara kita yang lainnya. Namun, jika kita ingin melakukannya, maka harus memperhatikan beberapa hal yang penting dalam bercanda.

1. Meluruskan Tujuan

Biasanya bercanda dilakukan untuk menghilangkan kepenatan, kebosanan dan rasa lesu, serta menyegarkan suasana dengan candaan yang diperbolehkan. Sehingga kita dapat memperoleh gairah baru dalam melakukan hal-hal yang bermanfaat.

2. Jangan Melewati Batas

Sebagian orang sering membuat lelucon yang terlalu jauh hingga melanggar norma-norma. Dia mempunyai maksud buruk dalam bercanda, sehingga bisa menjatuhkan wibawa dan martabatnya di hadapan manusia. Orang-orang akan memandangnya rendah, karena ia telah menjatuhkan martabatnya sendiri dan tidak menjaga wibawanya. Terlalu banyak bercanda akan menjatuhkan wibawa seseorang.

3. Jangan Bercanda Dengan Orang Yang Tidak Suka Bercanda

Terkadang ada orang yang bercanda dengan seseorang yang tidak suka bercanda, atau tidak suka dengan candaan orang tersebut. Hal itu akan menimbulkan akibat buruk. Oleh karena itu, lihatlah dengan siapa kita hendak bercanda. Selain itu, jaga tutur kata dan berpikir kembali jika ingin bercanda.

4. Jangan Bercanda Dalam Perkara-Perkara Yang Serius

Ada beberapa keadaan yang tidak sepatutnya bagi kita untuk bercanda. Misalnya dalam majelis penguasa, majelis ilmu, majelis hakim, ketika memberikan persaksian, dan lain sebagainya. Hindari perkara-perkara yang dilarang Allah swt saat bercanda. Tidak boleh bercanda atau bersenda gurau dalam perkara yang dilarang oleh Allah SWT.

Sekian ceramah tentang adab bercanda ini saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat dan bisa dipetik pelajaran bagi kita semua. 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca Juga: 3 Kultum Singkat tentang Waktu Sebagai Pengingat agar Disiplin

2. Contoh kultum singkat tentang hukum bercanda dalam islam

3 Kultum Singkat tentang Adab Bercanda dalam Islamilustrasi kumpul dengan bos (pexels.com/Kampus Production)
dm-player

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita semua terutama nikmat iman dan Islam.

Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda alam nabi besar nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah. Izinkan saya berbicara sedikit tentang hukum bercanda dalam Islam.

Hadirin sekalian, hukum dasar bercanda (bergurau, senda-gurau, humor, melawak) adalah mubah atau boleh (Imam An-Nawawi, Al-Adzkar). Bahkan, Nabi Muhammad juga bercanda. Dari Abu Hurairah, bahwa para sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya Anda telah mencandai kami.

Rasulullah SAW menjawab, “Sesungguhnya tidaklah aku berbicara kecuali yang benar.”  (HR. Tirmidzi).

Hukum bercanda itu diperbolehkan selama aturan-aturan dalam syariat Islam tetap dipatuhi. Namun, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam bercanda, yaitu materi canda tidak berisi olok-olok atau mempermainkan ajaran Islam, tidak boleh menyakiti perasaan orang lain, tidak mengandung kebohongan, tidak mengandung ghibah (menggunjing), tidak cabul, dan tidak melampaui batas, yakni tidak membuat melalaikan kewajiban dan tidak menjerumuskan pada yang haram.

Walaupun hukum dasar bercanda itu sederhana, tetapi Nabi Muhammad mengecam orang yang bercanda (berlebihan) dengan maksud membuat orang lain tertawa. “Dari Bahz bin Hakim, bahwa bapaknya telah bercerita kepadanya dari kakeknya, ia berkata, aku telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda, “Celakalah bagi orang yang berbicara dengan satu pembicaraan agar menjadikan tertawanya kaum, maka ia berdusta, celakalah baginya, celakalah baginya.” (HR At-Tirmidzi, hadis hasan).

Sekian ceramah tentang hukum bercanda dalam Islam ini saya sampaikan. Semoga dapat bermanfaat dan bisa dipetik pelajaran bagi kita semua. 

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

3. Contoh kultum singkat tentang adab bercanda saat salat

3 Kultum Singkat tentang Adab Bercanda dalam Islamilustrasi sholat (pexels.com/Anna Tarazevich)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat kepada kita semua terutama nikmat iman dan Islam.

Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Baginda alam nabi besar nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah. Izinkan saya berbicara sedikit tentang bercanda ketika salat.

Saat ini, mulai marak video yang menjadikan salat sebagai bahan bercanda untuk membuat konten lucu di media sosial. Padahal, salat merupakan tiang agama dan merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim. Apabila tiangnya agama saja sudah dibercandakan, bagaimana dengan ketakwaannya?

Hadirin yang saya hormati, salat merupakan cara komunikasi kita dengan Allah SWT. Ketika salat, tidak ada sekat yang membatasi seseorang untuk berbincang dengan Allah SWT. Oleh karena itu, kita dilarang untuk bermain-main dan bercanda ketika salat. Hal ini juga sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Tuhfatul Muhtaj berikut “Dianjurkan khusyuk dalam seluruh shalatnya baik dengan hati, dengan gambaran tidak terbesit dalam hatinya selain apa yang sedang ia lakukan (shalat) meskipun urusan akhirat, maupun dengan anggota badan, sekiranya tidak bermain-main dengan anggota badannya.”

Selain itu, bahkan jika bercanda dalam shalat hingga bergerak sampai tiga kali, atau berbicara, atau tertawa, maka shalat kita batal. Kita wajib mengulangi shalat jika kita bercanda sampai bergerak tiga kali, atau berbicara, atau tertawa dalam shalat. Ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda “Sesungguhnya shalat ini tidak pantas di dalamnya terdapat percakapan manusia. Karena dalam shalat hanya terdapat bacaan tasbih, takbir dan ayat Al-Quran.” 

Demikianlah ceramah singkat yang bisa saya sampaikan pada hari ini. Semoga kita semua dapat melakukan salat dengan sungguh-sungguh dan khusyuk.  

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Nah, itulah contoh kultum singkat tentang adab bercanda yang dapat kamu sampaikan kepada orang lain pada bulan Ramadan. Bercanda dan saling berbagi lelucon boleh, tetapi harus diperhatikan konteks dan tujuannya. 

Oleh: Shobihatunnisa Akmalia

Baca Juga: 5 Manfaat Hebat Kultum Saat Istirahat Kerja, Bikin Kuat Puasa

Topik:

  • Bella Manoban
  • Yunisda D
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya